Berita Viral

Kronologi Lengkap KGPH Hangabehi dan KGPH Purboyo Sama-sama Nyatakan Diri sebagai Raja Keraton Solo

Inilah duduk perkara KGPAA Gusti Purboyo dan KGPH Hangabehi sama-sama mengklaim dirinya sebagai Pakubuwono (PB) XIV

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Keraton Solo dan Tribun Solo Ahmad Syarifuddin
(Kiri ke kanan) KGPA Purboyo dan KGPH Hangabehi 
Ringkasan Berita:
  • Konflik suksesi dan dualisme kepemimpinan muncul kembali di Keraton Solo setelah Pakubuwono (PB) XIII wafat pada 2 November 2025, yang juga pernah terjadi pada tahun 2004.
  • Dua putra PB XIII, KGPH Purboyo dan KGPH Hangabehi, mengklaim takhta

 

SURYA.CO.ID - Inilah kronologi lengkap mengenai perebutan takhta di Keraton Solo, yang menyebabkan KGPAA Gusti Purboyo dan KGPH Hangabehi sama-sama mengklaim dirinya sebagai Pakubuwono (PB) XIV.

Awal mula peristiwa ini terjadi setelah Paku Buwono (PB) XIII meninggal dunia, Minggu (2/11/2025). 

Sejak saat itu, suksesi Keraton Solo tidak berjalan mulus dan kembali memunculkan dualisme kepemimpinan.

Sebenarnya konflik perebutan takhta ini pernah terjadi pada 2004 silam, ketika PB XII meninggal dunia. 

Lantas, bagaimana kronologi perebutan takhta Keraton Solo tahun ini?

Silsilah Keluarga

PB XIII meninggalkan tiga istri dan tujuh anak.

Raden Ayu Endang Kusumaningdyah, istri kedua bernama Winari, dan istri yang ketiga adalah Kanjeng Gusti Ratu Pakubuwono.

Dengan Raden Ayu Endang Kusumaningdyah, PB XIII dikaruniai tiga anak, yakni Gusti Raden Ayu (GRAy) Timoer Rumbai Kusuma Dewayani (putri), GRAy Devi Lelyana Dewi (putri), dan GRAy Dewi Ratih Widyasari (putri).

Baca juga: Beda Sosok KGPH Hangabehi dan KGPH Purboyo yang Sama-sama Nyatakan Diri Sebagai Raja Keraton Solo

Saat menikah dengan Winari, ia dikaruniai tiga anak, yaitu almarhum BRAy Sugih Oceania (putri), GRAy Putri Purnaningrum (putri), dan GRM Suryo Suharto/GPH Mangkubumi/KGPH Hangabehi (putra).

Dua pernikahan pertama PB XIII berujung perceraian ketika dirinya belum naik takhta.

Kemudian PB XIII menikah dengan Kanjeng Gusti Ratu Pakubuwono.

Pada pernikahan ketiganya ini, barulah PB XIII naik takhta sehingga Kanjeng Gusti Ratu Pakubuwono ditetapkan sebagai permaisuri.

Dari pernikahan ketiga ini, lahirlah GRM Suryo Aryo Mustiko/Gusti Pangeran Haryo (GPH) Purboyo/ KGPH Purbaya/KGPAA Hamengkunegoro.

KGPH Purbaya kemudian diangkat menjadi putra mahkota pada 27 Februari 2022 bersamaan dengan upacara Tingalan Dalem Jumenengan yang ke-18.

Perebutan takhta sendiri terjadi antara anak laki-laki dari istri kedua, KGPH Hangabehi dan putra mahkota, KGPH Purbaya.

Kronologi perebutan takhta di Keraton Solo

2 November 2025: PB XIII meninggal dunia

PB XIII mengembuskan napas terakhirnya di RS Indriati Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pukul 07.29 WIB. 

Sebelum meninggal dunia, PB XIII sudah sakit sejak lama.

Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy Wirabhumi mengatakan bahwa PB XIII mengalami sakit komplikasi.

"Terakhir komplikasi, termasuk gula darah tinggi dan penyakit lainnya. Usia beliau juga sudah sepuh," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

5 November 2025: Purbaya mengukuhkan diri sebagai Raja

Saat jenazah PB XIII hendak dimakamkan di Imogiri, Bantul, putra bungsu dari istri ketiga mendiang PB XIII, KGPH Purbaya menyatakan diri sebagai PB XIV.

Ucap ikrar itu dilantangkan di hadapan jenazah ayahanda.

Dalam pidato sambutannya, Gusti Purbaya menyatakan kesanggupannya menjadi seorang Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sinuhun Paku Buwono XIV.

“Atas perintah dan titah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, saya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro, pada hari ini, Rabu Legi, 14 Jumadilawal Tahun Dal 1959 atau 5 November 2025, naik takhta menjadi Raja Keraton Surakarta Hadiningrat dengan gelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIV," tutur Purbaya, dilansir dari Kompas.com< (5/11/2025). 

Menurut kakak tertua Gusti Purbaya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbaikusuma Dewayani, pengukuhan diri Gusti Purbaya sudah sesuai dengan adat Kasunanan.

Dia menjelaskan, sumpah tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada kekosongan kepemimpinan.

"Dulu juga pernah terjadi pada era para leluhur. Sumpah di hadapan jenazah ayahanda adalah simbol kesetiaan, bukan pelanggaran adat," kata dia.

 

Meski demikian, Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPAA Tedjowulan mengatakan, suksesi seharusnya disampaikan 40 hari setelah hari berduka.

Dia juga menyebut bahwa suksesi masih membutuhkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah.

Tedjowulan bahkan menyebut adanya SK Menteri Dalam Negeri Nomor 430-2933 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.

SK itu menetapkan Kasunanan dipimpin oleh ISKS PB XIII dan dirinya sebagai Maha Menteri dalam koordinasi dengan pemerintah.

12 November 2025: Undangan penobatan Raja PB XIV beredar

Menyusul pengukuhan Gusti Purbaya, surat undangan kegiatan jumeneng dalem atau penobatan raja Pakubuwono XIV beredar di grup WhatsApp.

Kegiatan itu bakal diadakan pada Sabtu (15/11/2025).

Surat tersebut ditandatangani oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbay Kusma Dewayani sebagai ketua pelaksana kegiatan tersebut

Menurut GKR Timoer, surat undangan itu resmi dan sah diterbitkan dari panitia jumeneng dalem Keraton Surakarta.

13 November 2025: Hangabehi dinobatkan jadi pewaris takhta

Dua hari sebelum jumeneng dalem atau penobatan raja Pakubuwono XIV berlangsung, keluarga besar Keraton Solo menobatkan KGPH Hangabehi sebagai penerus takhta.

Rapat keluarga besar keraton itu difasilitasi Maha Menteri Keraton Surakarta, KGPA Tedjowulan dan dihadiri putra-putri dalem Pakubuwono (PB) XII dan putra-putri dalem PB XIII.

KGPH Hangabehi adalah putra laki-laki tertua (Alm) PB XIII yang lahir dari istri pernikahan kedua.

Menurut perwakilan keluarga besar Keraton Surakarta, GKR Koes Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng, penobatan KGPH Hangabehi sebagai penerus takhta didasarkan pada paugeran.

Dia menjelaskan, apabila tidak ada permaisuri, maka penerus selanjutnya Raja Keraton Surakarta adalah anak laki-laki tertua.

Gusti Moeng juga menyinggung soal surat wasiat dan sabda dalem terkait penerus PB XIII.

"Gusti Behi yang sekarang PB XIV kan tidak minta kepada Allah untuk dilahirkan lebih tua dari Purboyo. Itu sudah ditekankan, dijadikan acuan, paugeran bahwa kalau tidak punya permaisuri ya sudah anak laki-laki tertua. Tapi memang kan direkayasa seakan-akan ada permaisuri, ada surat wasiat, pengangkatan Adipati Anom sebelumnya baru akan kita kaji secara hukum," ucapnya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/11/2025). 

Sementara itu, KGPH Hangabehi enggan berkomentar soal penobatannya sebagai PB XIV dalam rapat keluarga besar Keraton Surakarta.

Dia juga tak banyak bicara ketika ditanya apakah akan hadir dalam acara jumenengan KGPAA Hamengkunegoro atau Gusti Purboyo sebagai PB XIV.

"Nanti tunggu saja," ucapnya.

Meski demikian, acara jumenengan KGPAA Hamengkunegoro atau Gusti Purboyo sebagai PB XIV dipastikan tetap digelar pada Sabtu (15/11/2025).

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved