Berita Viral

Sosok Irjen Djuhandhani Kapolda Sulsel yang Tuntaskan Kasus Penculikan Bilqis, Baru Jabat 7 Hari

Inilah sosok Kapolda Sulawesi Selatan (Sulses), Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro, yang menuntaskan kasus penculikan Bilqis Ramdhani (4).

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com Fitri Rachmawati/Tribun Timur Muslimin Emba
(kiri ke kanan) Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Kombes Djuhandhani Raharjo Puro, berada di Polda NTB, Kamis (10/7/2025). Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat merilis kasus Bilqis di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Senin (10/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Bilqis jadi korban penculikan saat tengah bermain di Taman Pakui Sayang, Jalan Andi Pangeran Petta Rani, Makassar, Minggu (2/11/2025).
  • Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro, meminta bawahannya usut tuntas sampai pelaku dan korban ditemukan.

 

SURYA.CO.ID - Sosok Kapolda Sulawesi Selatan (Sulses), Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro, jadi sorotan usai menuntaskan kasus penculikan Bilqis Ramdhani (4).

Bilqis jadi korban penculikan saat tengah bermain di Taman Pakui Sayang, Jalan Andi Pangeran Petta Rani, Makassar, Minggu (2/11/2025).

Awalnya, Bilqis sedang menemani ayahnya, Dwi Nurmas, bermain tenis di lapangan tak jauh dari Taman Pakui Sayang. 

Bilqis jadi korban penculikan saat tengah bermain di Taman Pakui Sayang, Jalan Andi Pangeran Petta Rani, Makassar, Minggu (2/11/2025).

Awalnya, Bilqis sedang menemani ayahnya, Dwi Nurmas, bermain tenis di lapangan tak jauh dari Taman Pakui Sayang. 

Nurmas menyadari Bilqis tak ada di lokasi saat panggilannya tak mendapat jawaban. 

Pada Senin (3/11/2025), Dwi Nurmas melaporkan kehilangan anaknya kepada Polsek Panakkukang.

Berdasarkan rekaman CCTV, Bilqis tampak berjalan bersama seorang wanita tak dikenal.

Selama enam hari, polisi melakukan pencarian. Hasil pencarian membuahkan hasil dan ada dugaan Bilqis dibawa oleh sindikat penculikan anak lintas pulau.

Pada Jumat (7/11/2025), polisi menangkap dua penculik Bilqis, Mery Ana (42) dan Ade Friyanto Syaputera (36), di Kota Sungai Penuh, Jambi, Jumat (7/11/2025).

Mery merupakan warga Jalan Tembesu, Kelurahan Pematang Kandis, Merangin. Sementara Ade tinggal di Kampung Baru 2, Kecamatan Pasar Bangko, Merangin.

Sehari kemudian, Sabtu (8/11/2025), Bilqis berhasil ditemukan di Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi. Polisi juga mengamankan seorang penculik bernama Sri Yuliana (30).

Lokasi penemuan Bilqis berjarak sekitar 2.611 kilometer (km) dari Makassar.

Polisi menginterogasi pelaku di Mapolrestabes Makassar.

Sekira pukul 21.00 Wita, pihak kepolisian mengonfirmasi kabar penemuan Bilqis kepada keluarga di Makassar, melalui sambungan panggilan video (video call). 

Baca juga: Rekam Jejak 10 Pahlawan Nasional yang Baru Diumumkan Presiden Prabowo, Termasuk Soeharto dan Gus Dur

Pada Minggu (9/11/2025) pagi,  Bilqis diterbangkan dari Jambi menuju Makassar, melalui Surabaya.

Keluarga dan puluhan warga mulai berkumpul di Polrestabes Makassar sejak pagi, menunggu kedatangan Bilqis.

Minggu siang, Bilqis tiba di Markas Polrestabes Makassar. Kedatangan Bilqis disambut tangis haru keluarga.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menyerahkan Bilqis secara langsung kepada orang tuanya.

Ayah Bilqis, Dwi Nurmas, memeluk erat putrinya dengan linangan air mata dan menyampaikan terima kasih kepada Kapolrestabes.

Setelah penyerahan resmi dan dipastikan dalam kondisi sehat, Bilqis dibawa pulang oleh keluarga ke rumah mereka di Jalan Pelita 2, Kecamatan Rappocini.

Dalam kasus ini, Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro tegas meminta anak buahnya tidak pulang sebelum menemukan korban dan pelaku.

"Saya sampaikan kepada unit operasional, jangan coba-coba pulang ke Makassar kalau pelaku dan korban belum didapatkan," kata Irjen Pol Djuhandhani, dikutip dar Tribun Timur

Keempat tersangka dihadirikan saat konferensi pers di Mapolrestabes Makassar.

Mereka mengenakan kaos orange bertuliskan tahanan dengan tangan terborgol.

Irjen Djuhandhani merilis pengungkapan itu didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

Djuhandhani mengatakan, para pelaku dijerat pasal berlapis.

"Adapun pasal-pasal yang disangkakan adalah Pasal 83 Juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," kata Djuhandhani.

"Dan atau Pasal 2 Ayat 1 (dan) 2 Juncto Pasal 17 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang," lanjut Mantan Dirtipidum Mabes Polri ini.

Djuhandhani menjelaskan motif pelaku menjual Bilqis murni dilatarbelakangi masalah ekonomi.

"Terkait motif pelaku adalah menjual anak karena alasan ekonomi dan membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup," ungkapnya.

Dari proses penyelidikan dan penyidikan itu, lanjut dia, barang bukti yang diamankan adalah berupa empat ponsel para tersangka.

"(Ada juga) satu buah ATM BRI dan uang tunai Rp1,8 juta (Rp 1.800.000)," sebutnya.

Siapa sosok Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro?

Sosok Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro

Irjen Djuhandhani Rahardjo Puro diketahui baru sepekan menjabat sebagai Kapolda Sulsel. 

Dia merupakan putra kelahiran Magelang, Jawa Tengah, pada 31 Mei 1969.

Ia adalah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991, dan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) serta Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespim) Polri.

Sebagai polisi yang lama bergelut difungsi reserse, Djuhandhani pastinya pernah mengemban beberapa jabatan strategis.

Dia pernah menjabat sebagai Kasubdit IV/Poldok Dittipidum Bareskrim Polri dan Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2019.

Karier Djuhandhani terus berkembang, dan pada 2020 ia dipercaya menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, kemudian menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda pada 2021.

Pada Desember 2022, Djuhandhani ditunjuk menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri, jabatan yang dipegangnya hingga akhirnya dilantik menjadi Kapolda Sulsel kini.

Saat mengemban jabatan Dirtipidum Bareskrim Polri, Djuhandhani pastinya pernah menangani sejumlah kasus besar yang menyita perhatian publik.

Salah satunya adalah kasus pagar laut di Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Banten, yang terkait dengan dugaan pemalsuan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM).

Kasus ini melibatkan Kepala Desa Kohod, Arsin, serta Sekretaris Desa Kohod, UK, dan beberapa pihak lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka pada 24 Februari 2025.

Selain itu, pada 2021, Djuhandhani menangani kasus kematian mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra, yang tewas setelah mengikuti Pendidikan Dasar Resimen Mahasiswa (Menwa).

Selain itu, Djuhandhani juga pernah menangani kasus laporan ijazah palsu mantan Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo. Penyelidikan itu dilakukan menyusul pengaduan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang melaporkan dugaan pemalsuan ijazah S1 milik Jokowi.

Dalam kasus itu, Djuhandhani melakukan pemeriksaan mendalam terhadap 39 orang saksi, termasuk pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Jokowi sendiri.

Saat itu dia menyampaikan bahwa laporan tersebut mencantumkan dugaan pelanggaran terhadap Pasal 263, 264, dan 266 KUHP, serta Pasal 68 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Namun dari hasil pendalaman, tidak ditemukan indikasi tindak pidana.

Dalam penyelidikan yang mencakup 13 lokasi, termasuk SMA Negeri 6 Surakarta dan Universitas Gadjah Mada, ditemukan sejumlah dokumen pendukung mulai dari STTB, formulir pendaftaran, Kartu Hasil Studi, surat keterangan praktek, hingga ijazah asli. Semua dokumen tersebut telah diuji secara forensik dan dinyatakan identik serta valid.

“Ijazah asli S1 dengan nomor 1120 telah diuji secara forensik, dan dinyatakan identik dengan dokumen pembanding. Skripsi juga ditemukan dan terbukti dibuat dengan mesin ketik serta teknik cetak sesuai periode 1985,” jelas Djuhandhani.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved