Berita Viral

Nasib Keluarga Atim Suhara Satpam yang Tewas Ditembak Maling di Cakung, Mensos Turun Tangan

Mensos Gus Ipul menyebut Atim Suhara, hansip yang gugur saat bertugas, sebagai “pahlawan masa kini” yang berjuang demi keamanan warga.

Tribunnews
SATPAM TEWAS DITEMBAK - Menteri Sosial RI (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul saat mendatangi kediaman almarhum Atim Suhara (42), hansip yang tewas ditembak oleh pelaku pencurian motor (curanmor) di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Mensos Gus Ipul menyebut Atim Suhara, hansip yang gugur, sebagai “pahlawan masa kini.”
  • Atim wafat saat menjaga keamanan kampung, bukan untuk kepentingan pribadi.
  • Pemerintah memberi santunan dan pendampingan jangka panjang bagi korban dan keluarga.

 

SURYA.co.id - Begini nasib keluarga Atim Suhara, satpam yang tewas ditembak maling motor di Jalan Pelajar, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (8/11/2025) dini hari.

Pihak keluarga korban pun kini mendapat bantuan dari Mensos.

Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan penghormatan mendalam kepada Atim Suhara (42), petugas keamanan lingkungan yang gugur ketika menjalankan tugas menjaga ketertiban warga.

Menurut Gus Ipul, tindakan almarhum Atim mencerminkan semangat kepahlawanan yang sejati.

Ia menegaskan bahwa pengorbanan Atim bukan demi kepentingan pribadi, melainkan untuk melindungi masyarakat dan menjaga ketenangan lingkungan tempatnya bertugas.

Dalam kunjungannya ke rumah duka di Gang Pelajar, Kampung Baru, Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (9/11/2025), Gus Ipul menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga.

“Besok tanggal 10 November dalam suasana peringatan Hari Pahlawan saya ingin menyampaikan bahwa, Almarhum ini salah satu contoh pahlawan hari ini. Yang melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain,” ujar Gus Ipul, melansir dari Tribunnews.

Ia menambahkan,

“Jadi bukan untuk kepentingan diri sendiri, tidak sedang menjaga aset-asetnya sendiri tapi sedang menjaga keamanan, ketertiban untuk kepentingan orang lain.”

Gus Ipul juga mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Semoga mudah-mudahan Almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Kami yakin Almarhum ini sedang menjalankan tugas yang tentu ini bagian dari hal yang sangat penting buat kita semua,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Gus Ipul juga menyampaikan penghargaan kepada Hasan alias Bima, rekan Atim yang selamat dari insiden penembakan yang dilakukan pelaku pencurian kendaraan bermotor pada Sabtu (8/11/2025) dini hari.

Keduanya, menurut Gus Ipul, adalah simbol dari pahlawan masa kini yang rela berkorban demi keselamatan masyarakat.

Pemerintah, lanjut Gus Ipul, akan memberikan santunan dan pendampingan berkelanjutan kepada keluarga korban dan pihak yang selamat.

“Tentu kita berikan bantuan. Jadi yang selamat pun kita berikan bantuan dan bantuannya tidak sekedar semacam bantuan sekali, tapi kita akan terus tindaklanjuti dengan assessment. Jadi ada perlindungan, ada rehabilitasi, mungkin beliau juga masih ada traumanya,” jelasnya.

Baca juga: Tabiat Atim Suhara Satpam yang Tewas Ditembak Maling di Cakung, Rela Tunda Nikah Demi Adik-adiknya

Ia menegaskan bahwa proses bantuan tidak berhenti di tahap awal, melainkan akan diteruskan dengan program pemberdayaan agar penerima manfaat bisa kembali produktif.

“Nanti kita teruskan dengan pemberdayaan. Jadi kita dampingi sampai betul-betul pulih dan bisa bekerja sebagaimana sebelumnya,” tambahnya.

Kendati demikian, Gus Ipul belum merinci bentuk bantuan tersebut karena pemerintah masih melakukan pemantauan terhadap kondisi keluarga yang tengah berduka.

“Nanti sambil jalan ya, keluarga sendiri kan juga masih dalam keadaan berduka, tapi tentu kami akan berikan santunan untuk ahli waris. Setelah itu kami akan diskusi dengan keluarga dan dengan dua saudara kita ini yang terlibat di dalam upaya mencegah adanya pencurian motor,” tutur Gus Ipul.
Ia pun menegaskan rasa hormatnya kepada keduanya.

“Ini kita juga berikan rasa hormat, saya anggap dua-duanya ini juga pahlawan, dua-duanya ini juga pahlawan,” tandasnya.

Sosok Atim Suhara

Kesedihan terpancar di wajah Siti Sarah (41) dan Siti Komariah (32).

Keduanya baru kehilangan kakak kandung mereka, Atim Suhara (42), yang tewas ditembak maling motor di Jalan Pelajar, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (8/11/2025) dini hari.

Bagi Sarah dan Komariah, Atim merupakan kakak yang bertanggung jawab kepada adik-adiknya.

Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, Atim yang sehari-hari bekerja sebagai satpam dan buruh serabutan, tetap berbagi rezeki kepada Sarah dan Komariah. 

"Hansip. Kadang disuruh nyupir pribadi mau. Serabutan. Serabutan, apa aja. Dia besi, motongin besi, mau di belakang. Pinggir kali tuh."

"Di pinggir kali, Madura-Madura," kata Sarah kepada awak media di kediaman almarhum Atim, Gang Pelajar, Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur, Minggu (9/11/2025), dikutip dari Tribunnews.com.

"Iya, kadang kalau abis gajian, 'Nih, punya duit nggak?' gitu, 'Punya beras nggak?'."

"Nggak tahu dia punya duit apa enggak, pasti saya pada dikasih. Biar pun saya udah rumah tangga, saya dikirimin, kirimin duit," timpal Komariah.

Kondisi tersebut, kata Komariah, menjadi alasan Atim belum menikah hingga akhir hayat.

Sebab, sang kakak lebih memilih memikirkan nasib adik-adiknya daripada urusan pribadinya. 

"Dia hebatnya nggak mikir dia buat nikah, buat adik-adiknya aja gitu. Nggak pengen buru-buru nikah gitu," ucap Komariah.

Masih terngiang di ingatan Sarah ketika Atim mengaku takut tidak ada yang menjaga sang adik jika dirinya menikah. 

"Kalau nikah, adeknya siapa yang jagain? gitu. Karena kan emang orang tua udah nggak ada semua kan. Tinggal dia yang mikirin," sambung Sarah.

Kini, Sarah dan Komariah merasakan duka mendalam. 

"Ya sedih lah, kaget kan. Pas dilihat kaget, aku diketok-ketokin pintu, emang Bapak (orang tua sambung Atim) lagi ngejagain, lagi ngurusin orang sakit kan, di gang itu, terus Bapak ke sini ngetok-ngetok pintu. Aku nggak tahu kejadiannya kayak gimana," kata Sarah.

"Cuman pas nyampe sono, Kakak udah ngegeletak, udah nggak bernyawa, nggak ada lah gitu, udah... udah dingin, ya."

"Udah aku sebisa mungkin, maksudnya ngecek nadinya udah nggak ada," tandas dia.

Atim ditembak saat hendak menangkap maling motor di Jalan Pelajar, Cakung, Jakarta Timur.

Dia meninggal akibat terkena tembakan dari seorang pelaku.

"Iya, (korban) dipastikan meninggal dunia," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertofan kepada wartawan, Sabtu (8/11/2025).

Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro mengatakan, peristiwa berawal dari korban yang merupakan hansip RW 09 melakukan ronda malam bersama dua saksi lainnya di Jalan Pelajar.

Saat memantau situasi melalui kamera CCTV, korban melihat dua orang mencurigakan yang diduga hendak mencuri sepeda motor.

"Korban saat itu sedang memonitor CCTV dan melihat dua orang dicurigai sedang mencongkel motor," kata Widodo.

Mengetahui hal tersebut, korban dan dua saksi segera menuju lokasi menggunakan sepeda motor.

Setibanya di TKP, Atim menabrakkan motornya ke arah motor pelaku hingga keduanya terjatuh.

Setelah itu, korban dan pelaku sempat terlibat perkelahian sebelum terdengar suara tembakan di lokasi.

Aksi tersebut juga terekam salah satu kamera CCTV warga yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).

"Saat itu terjadi suara ledakan sebanyak dua kali dan korban langsung terjatuh, saksi mengamankan diri dan meminta pertolongan warga," jelas Widodo.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved