Update OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Modus Terima Japrem Dari Proyek Tambahan

Abdul Wahid memiliki modus tersendiri berupa Japrem (jatah preman) dalam dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukannya.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Kolase dipersip.riau.go.id/Kompas.com Haryanti Puspa Sari
(kiri ke kanan) Gubernur Riau Abdul Wahid. Abdul Wahid dan dua orang lainnya tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (4/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Abdul Wahid memiliki modus tersendiri berupa Japrem (jatah preman) dalam dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukannya.
  • Japrem itu dimaksudkan agar adanya penambahan anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
  • Abdul Wahid di OTT di kafe hingga orang kepercayaannya serahkan diri

 

SURYA.co.id -  Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi di Riau dan menjerat Gubernur Riau, Abdul Wahid, memasuki babak baru.

Ternyata, Abdul Wahid memiliki modus tersendiri berupa Japrem (jatah preman) dalam dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukannya.

Setelah dua hari sejak OTT yang dilakukan KPK pada Senin (3/11/2025), akhirnya diketahui kasus yang menjerat Abdul Wahid beserta sembilan orang lainnya.

Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan kasus yang ditangani pihaknya kali ini terkait adanya dugaan praktik japrem yang diterima Abdul Wahid dan beberapa pelaku lainnya.

Adapun japrem itu dimaksudkan agar adanya penambahan anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Kronologi OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, 10 Orang Diangkut Ke Gedung KPK

"Terkait penambahan anggaran di Dinas PUPR, kemudian ada semacam japrem atau jatah preman sekian persen begitu untuk kepala daerah, itu modus-modusnya," ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).

Namun, Budi belum mengungkap soal sumber uang untuk 'jatah preman' itu apakah berasal dari proyek di PUPR atau tidak.

Dia hanya mengatakan pihaknya belum masuk ke ranah tersebut.

"Saat ini kami belum bicara proyek-proyeknya. Tapi dugaan tindak pemerasan ini terkait dengan penganggaran yang ada di dinas PUPR, di mana dinas PUPR itu kan nanti ada UPT-UPT," kata Budi.

Abdul Wahid Ditangkap di Kafe, Orang Kepercayaannya Serahkan Diri

Fakta baru juga diungkap Budi soal kronologi penangkapan terhadap Abdul Wahid dan orang kepercayaannya yakni Tata Maulana.

Baca juga: Kekayaan Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjerat Kasus Dugaan Pemerasan, KPK Sita Uang Rp1,6 Miliar

Ternyata, KPK tidak langsung melakukan tangkap tangan terhadap Abdul Wahid, tetapi terlebih dahulu melakukan pencarian.

Akhirnya, Abdul Wahid pun ditemukan di sebuah kafe di Riau bersama Tata.

“Terhadap Saudara AW (Abdul Wahid) yang merupakan Kepala Daerah atau Gubernur, tim sempat melakukan pencarian dan pengejaran yang kemudian diamankan di salah satu kafe yang berlokasi di Riau, termasuk Saudara TM (Tata Maulana),” kata Budi.

Selain itu, ada cerita lain terhadap pelaku lainnya yakni orang kepercayaan Abdul Wahid lainnya bernama Dani M Nursalam.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved