Berita Viral

Rekam Jejak Ray Rangkuti yang Sebut Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan Nasional, Hancurkan Demokrasi

Inilah rekam jejak Ray Rangkuti, yang menilai Presiden ke-2 RI Soeharto tak layak mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribunnews Danang Triatmojo
TAK LAYAK - (kiri ke kanan) Diskusi publik bertajuk 'Soeharto, Pahlawan atau Penjahat HAM' di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (24/5/2025) Pengamat politik, Ray Rangkuti 

Padahal, lanjut Ray, Presiden Soeharto tidak layak menjadi pahlawan nasional karena berbagai permasalahan dan kasus pelanggaran HAM yang terjadi saat memimpin negara ini. 

"Seseorang yang pernah disebut menyuburkan KKN, di eranya terjadi pelanggaran HAM yang masif dan demokrasi yang diberangus."

Baca juga: Sosok Hakim Khamozaro Waruwu yang Rumahnya Ludes Terbakar Sehari Jelang Tuntutan Terdakwa Korupsi

"Mungkin, bagi mereka, pejabat yang seperti inilah yang layak untuk diteladani," tandasnya Ray. 

Rekam Jejak Ray Rangkuti

Ray Rangkuti memiliki nama asli Ahmad Fauzi. 

Dia lahir di Mandailing Natal, Sumater Utara, 20 Agustus 1969.

Ray Rangkuti menyelesaikan pendidikannya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Nama Ray Rangkuti mulai dikenal saat aktif dalam gerakan reformasi untuk menumbangkan otoriter Orde Baru.

Dia juga menjadi salah satu pendiri Komite Independen Pemantau Pemilih (KIPP) dan sempat menjadi Sekjen KIPP pasca Pemilu 1999.

Setelah melepas jabatan KIPP, Ray Rangkuti mendirikan Lingkar Madani (Lima), lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang beraktivitas memantau pemilu, mengkritisi parlemen, serta memerangi korupsi.

Baca juga: Ternyata Nenek Mutmainah yang Tewas Dibakar di Hutan Dijuluki Orang Pintar, Ini Terduga Pembunuh

Suara pedas Ray Rangkuti sering terdengar saat mengkritisi para elit partai politik.

Politisi PDIP Juga Menolak

Sebelum Ray Rangkuti, politisi PDIP Bonnie Triyana juga menyampaikan penolakan terhadap usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.

Bonnie yang menjabat sebagai Kepala Badan Sejarah Indonesia DPP PDIP mengatakan, pemberian gelar pahlawan bagi Soeharto akan membuat generasi muda kehilangan acuan tentang pemimpin yang baik. 

Seperti diketahui, Soeharto termasuk dari 40 nama yang diusulkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 mendatang. 

“Menurut hemat saya, ya kita harus tolak, saya sendiri menolak," katanya, dilansir dari Kompas.id.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved