Cerita Dibalik Kerja PR Dalam Industri Gramedia Luncurkan Buku Untold Story Public Relations 

Ditulis oleh Nugroho Agung Prasetyo, praktisi dan akademisi komunikasi dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia media,

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
istimewa
BUKU BARU - Untold Story – Strategi Public Relations di Industri Kreatif, kerja senyap para praktisi Public Relations (PR) dalam menjaga reputasi, menata persepsi, dan mengelola krisis yang bisa datang kapan saja.  
Ringkasan Berita:
  • Nugroho Agung Prasetyo adalah seorang praktisi Public Relations dan komunikasi korporat dengan pengalaman panjang di industri kreatif, khususnya penyiaran. 
  • Buku ini mengangkat beberapa kisah kerja PR di balik layar ke permukaan secara jujur, reflektif, dan sarat pembelajaran strategis dari pengalaman nyata di industri kreatif. 
  • Setiap bab dalam Untold Story dibangun dengan dua lapis kekuatan: pengalaman nyata dan landasan teori yang kuat. 

 

SURYA.co.id -  Gramedia menghadirkan salahsatu buku terbarunya, “Untold Story – Strategi Public Relations di Industri Kreatif”. Buku ini mengungkap cerita di balik kerja Public Relations dalam industri. 

Di tengah industri kreatif dan dinamikanya dalam derasnya arus informasi digital, ada sisi lain yang jarang mendapatkan sorotan, yaitu kerja senyap para praktisi Public Relations (PR) dalam menjaga reputasi, menata persepsi, dan mengelola krisis yang bisa datang kapan saja. 

Buku ini mengangkat beberapa kisah kerja PR di balik layar ke permukaan secara jujur, reflektif, dan sarat pembelajaran strategis dari pengalaman nyata di industri kreatif. 

Ditulis oleh Nugroho Agung Prasetyo, praktisi dan akademisi komunikasi dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia media, buku ini menjadi jembatan antara teori dan realitas lapangan. 

“Buku ini bukan sekadar panduan teknis, melainkan catatan dari dapur kerja Public Relations dalam industri, yang mungkin juga dialami praktisi industri lainnya,” sang penulis, yang cukup lama berkarir sebagai PR di SCTV, ANTV, MNC Sky Visison, dan NET TV.

Baca juga: Kompas Gramedia Tingkatkan Literasi Bahasa Inggris Anak Lewat Program KG English Club

Dalam buku ia mencoba menghadirkan perasaan dilema, keputusan penting, dan strategi komunikasi yang tak pernah muncul ke permukaan. 

Salah satu kisah di awal buku mengangkat peristiwa demonstrasi anti-pornoaksi terhadap dua stasiun televisi nasional pada awal 2000-an. 

Bagi tim PR yang terlibat, momen itu bukan sekadar krisis, melainkan ujian empati dan strategi komunikasi.

Alih-alih bersikap defensif, tim PR memilih pendekatan humanis dengan menemui para pengunjuk rasa dengan membawa tenaga medis untuk membantu para demonstran yang kelelahan di tengah panas siang. 

Tindakan sederhana itu menjadi langkah komunikasi yang bermakna dalam menunjukkan bahwa empati bisa menjadi alat reputasi yang lebih kuat dari sekadar pernyataan pers.

Baca juga: Promo Back to School, Gramedia Beri Diskon Spesial Kebutuhan Perlengkapan Sekolah Siswa Surabaya

“Dalam krisis, PR tidak hanya bicara. Ia mendengar, merasakan, dan bertindak,” ungkapnya.

Kisah lain yang tak kalah menarik datang dari sebuah panggilan telepon seorang anggota militer yang meminta Salinan konten salahsatu telenovela.

Sang PR muda kala itu menjelaskan batasan hukum hak cipta bukan dengan gaya birokratis, tapi dengan bahasa empatik yang justru memperkuat kepercayaan public sehingga menciptakan pemahaman penelponnya.

Belum lagi ungkapan dalam cerita lainnya, ketika produk kreatif mendapatkan resistensi dari sejumlah tokoh dan kelompok masyarakat berpengaruh. 

Tekanan bukan hadir melalui platform digital saja, tapi juga surat resmi dan kehadirannya yang tentu berpotensi menekan citra dan reputasi. 

“Saat itu kami merasa bahwa kami tidak sedang membuka konfrontasi untuk menambah lawan. Tapi saya dan perusahaan justru merasa pada fase tersebut harus mendekat, mendengar, dan belajar bersama, menciptakan saling pengertian,” jelas Agung.

Setiap bab dalam Untold Story dibangun dengan dua lapis kekuatan: pengalaman nyata dan landasan teori yang kuat. 

Teori-teori klasik seperti Two-Way Symmetrical Model (Grunig & Hunt), Agenda Setting Theory, hingga Narrative Paradigm (Walter Fisher) dihidupkan lewat studi kasus yang terjadi di ruang produksi, ruang PR, hingga meja rapat krisis.

Bagi praktisi industri, buku ini tentu dapat menjadi refleksi penting tentang bagaimana menghadapi tekanan publik dan isu sosial terkait produk dan perusahaan, dengan pendekatan strategis. 

Bagi akademisi dan mahasiswa komunikasi, buku ini menjadi sumber belajar aplikatif yang menjelaskan bagaimana teori komunikasi benar-benar bekerja di lapangan.

Nugroho Agung Prasetyo adalah seorang praktisi Public Relations dan komunikasi korporat dengan pengalaman panjang di industri kreatif, khususnya penyiaran. 

Selain menjadi Associates Director di Konsultan PR Cetta Satkaara, ia juga aktif sebagai dosen PR di LSPR dan Universitas Bakrie, serta pembicara di berbagai forum PR professional. 

Ia juga terbilang cukup dekat dengan aktivitas beberapa organisasi PR, seperti Perhumas, APPRI, beberapa komunitas Humas Muda, hingga menjadi pengurus di Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat. 

Boy Kelana Soebroto (Ketua Umum Perhumas/ Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia) memberikan komentarnya.

Menurutnya Buku ini memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana strategi Public Relations (PR) dapat berperan dalam membentuk citra, reputasi, dan keberlanjutan industri kreatif. 

Dengan pengalaman panjang di dunia PR, buku ini menghadirkan perspektif yang kaya dengan studi kasus dan solusi praktis. 

Sementara Prof Dr. Dadang Rahmat Hidayat (Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia/ISKI Pusat dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Jatinangor) mengatakan, Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif adalah karya yang sangat penting bagi para praktisi dan akademisi yang terkait dengan komunikasi.

Karya yang digali dari hasil pengalaman mendalam penulis sebagai praktisi Public Relations di Industri kreatif, terutama dunia penyiaran yang penuh dengan dinamika. 

Prita Kemal Gani Founder & CEO LSPR Institute of Communications and Business menabahkan, buku ini meyajikan wawasan mendalam tentang strategi PR dalam industri kreatif, khususnya di balik layar penyiaran yang penuh dinamika. 

Berdasarkan pengalaman nyata selama lebih dari 15 tahun, penulis menggambarkan bagaimana komunikasi strategis dapat membangun citra dan menjaga reputasi, serta meningkatkan engagement dengan publik. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved