Berita Viral

Didatangi Dedi Mulyadi untuk Ungkap Fakta WNA Israel Punya KTP Ciancur, Ini Sosok Wahyu Ferdian

Inilah sosok Mohammad Wahyu Ferdian yang didatangi Dedi Mulyadi untuk ungkap fakta WNA Israel punya KTP domisili Cianjur.

Kolase Tribun Jabar dan Pemprov Jabar
WNA KTP CIANJUR - Mohammad Wahyu Ferdian (Kiri), Bupati Cianjur yang didatangi Dedi Mulyadi untuk Ungkap Fakta WNA Israel Punya KTP Ciancur. 

SURYA.co.id - Inilah sosok Mohammad Wahyu Ferdian yang didatangi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk ungkap fakta WNA Israel punya KTP domisili Cianjur.

Wahyu Ferdian tak lain merupakan Bupati Cianjur saat ini.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengonfirmasi bahwa KTP dengan nama Aron Geller yang beredar luas di media sosial bukan dokumen resmi, melainkan hasil manipulasi.

Isu ini mencuat setelah foto sebuah KTP dengan identitas warga Israel beralamat di Kampung Pasir Hayam, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur menjadi viral.

Dalam foto itu, tertera keterangan bahwa pria berkepala plontos tersebut berstatus menikah, bekerja sebagai wiraswasta, serta tercatat sebagai WNI.

Publik pun ramai mempertanyakan kebenarannya, mengingat Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Berdasarkan aturan, KTP hanya diperuntukkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI), sedangkan WNA hanya dapat memiliki KITAS atau KITAP sebagai izin tinggal.

Dedi Mulyadi bersama Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian segera melakukan klarifikasi setelah kabar tersebut menjadi perbincangan luas.

Dalam unggahan media sosialnya, Dedi menulis, "Ini saya bersama Bupati Cianjur," seraya menjelaskan bahwa mereka sudah menelusuri kebenaran foto KTP tersebut.

Dedi mengungkap, "Tadi saya ditanya wartawan mengenai adanya warga negara Israel yang ber-KTP Cianjur, ini bagaimana penjelasannya?"

Bupati Cianjur kemudian memberikan penjelasan resmi bahwa tidak ditemukan data atas nama tersebut di sistem kependudukan nasional.

"Jadi kami sudah cross check baik sistem dan itu terkoneksi dengan sistem nasional, baik menggunakan nama maupun NIK," ujar Wahyu.

"Dan itu tidak ditemukan hasilnya, jadi KTP tersebut palsu, membuat sendiri," tegasnya.

Ia memastikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur tidak pernah menerbitkan KTP tersebut, begitu juga dengan instansi serupa di wilayah lain.

Dedi menambahkan, "Disdukcapil kan terintegrasi, tidak mungkin satu dengan yang lainnya berbeda, ini penjelasannya, mohon dipahami," ujarnya menutup klarifikasi.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa di era digital, pemalsuan identitas semakin mudah dilakukan dan dapat menimbulkan kesalahpahaman publik, terutama ketika melibatkan isu sensitif seperti hubungan luar negeri.

Sosok Mohammad Wahyu Ferdian

Mohammad Wahyu Ferdian akrab disapa dengan nama Wahyu, dan dikenal sebagai dokter spesialis kandungan, ahli hipnosis, sekaligus politikus Jawa Barat.

Ia resmi menjabat sebagai Bupati Cianjur periode 2025-2030, didampingi Wakil Bupati, Ramzi Geys Thebe, setelah dilantik pada 20 Februari 2025.

Wahyu sendiri merupakan menantu mantan Bupati Cianjur periode 2006-2016, Tjetjep Muchtar Soleh, sekaligus adik ipar mantan bupati Cianjur 2016-2021, Irvan Rivano Muchtar.

Dikutip dari TribunBengkulu.com, Wahyu merupakan lulusan dari SMA Negeri 1 Taragong Garut.

Lalu, ia menempuh studi S1 dan meraih gelar Sarjana Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani).

Kemudian, ia melanjutkan studi spesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) pada 2014.

Selain itu, Wahyu juga meraih gelar S2 jurusan Manajemen Rumah Sakit

Wahyu memiliki gelar nonakademik CH dan CHT, yang menunjukkan keahliannya dalam hipnosi dan hipnoterapi.

Kariernya dimulai sebagai dokter umum di RSUD Sayang Cianjur pada 2012.

Selanjutnya, setelah pendidikan spesialisnya selesai, Wahyu bekerja sebagai dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RSUD Sayang dan RSUD Bhayangkara Cianjur.

Nama Wahyu lengkap dengan gelarnya adalah dr. Mohammad Wahyu Ferdian S.Ked, MM, SpOG, CH, CHt.

Viral WNA Israel Punya KTP Cianjur

Sebelumnya, foto KTP diduga WNA Israel itu viral dibagikan akun Instagram @radar_cianjur.

Sontak warganet termasuk masyarakat Cianjur dibuat kaget lantaran ada foto yang menunjukkan KTP pria Israel yang beralamat di wilayah Cilaku, Cianjur.

Dalam keterangan, setelah dikonfirmasi ke pihak Disdukcapil Cianjur, data tersebut tidak ada dalam database Disdukcapil Cianjur dan kemungkinan KTP tersebut.

"Kami sudah cek datanya dan tidak ditemukan nama tersebut di database kami," Ucap Redy, pegawai Disdukcapil Cianjur.

Meski sudah dikonfirmasi kebenarannya, tak sedikit warganet memberikan beragam komentar.

Berikut beragam komentar warganet.

Kasus viral KTP WNA Israel ini menunjukkan betapa cepatnya informasi palsu bisa menyebar tanpa verifikasi. Di tengah derasnya arus media sosial, publik kerap terjebak pada sensasi tanpa menelusuri fakta administratif yang berlaku.

Langkah cepat Gubernur Dedi Mulyadi dan Bupati Cianjur menjadi penting untuk menenangkan publik sekaligus menegakkan kejelasan hukum.

Sebab, KTP bukan sekadar kartu identitas, tetapi simbol kewarganegaraan yang sah di mata negara. Isu ini juga menyentil pentingnya literasi digital masyarakat agar tak mudah termakan narasi viral.

Di sisi lain, pemerintah perlu memperkuat sistem keamanan data kependudukan agar tak mudah dimanipulasi.

Pada akhirnya, klarifikasi ini bukan hanya soal satu KTP palsu, tetapi tentang kepercayaan publik terhadap sistem administrasi negara.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved