Gebrakan Menkeu Purbaya Tak Cuma 'Bersih-bersih' Ditjen Pajak, Kini Sasar Juga Pegawai Bea Cukai

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mendukung langkah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang memecat 26 pegawainya.

Para pegawai itu dipecat karena melanggar etik dan diduga menyalahgunakan wewenang. 

Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (8/10/2025), Menkeu Purbaya menyebut tindakan itu sebagai bagian dari upaya memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi pajak. 

“Ya mungkin dia (Dirjen Pajak Bimo Wijayanto) menemukan orang-orang yang menerima uang, yang enggak bisa diampuni lagi, ya dipecat,” ujar Purbaya, dikutip dari Kompas.com. 

Menurut Purbaya, keputusan tersebut bukan semata urusan disiplin, tapi juga peringatan keras bagi seluruh aparatur di lingkungan Kemenkeu. 

Ia ingin para pegawai pajak benar-benar meninggalkan praktik tidak jujur yang bisa merusak citra lembaga. 

“Message-nya adalah ke teman-teman Pajak yang lain, sekarang bukan saatnya main-main lagi,” tegasnya. 

Bagi Purbaya, integritas adalah harga mati. 

Ia menilai langkah bersih-bersih ini penting untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap DJP. 

“Kita harus tunjukkan bahwa Kemenkeu tidak menoleransi penyimpangan apa pun. Siapa pun yang terbukti menyalahgunakan wewenang, akan kita tindak,” katanya menegaskan. 

Pemecatan puluhan pegawai ini, lanjut Purbaya, menjadi bagian dari agenda reformasi birokrasi yang terus dijalankan Kemenkeu. 

Khususnya di sektor perpajakan, bidang yang berperan penting dalam menopang penerimaan negara. 

Ia berharap langkah ini bisa menjadi efek jera. Lebih dari itu, budaya integritas harus tumbuh kuat di seluruh jajaran pegawai pajak. 

Sementara, Pajak Bimo Wijayanto sebelumnya menjelaskan bahwa pemecatan 26 pegawai tersebut dilakukan setelah melalui proses pemeriksaan internal yang ketat oleh Inspektorat Jenderal Kemenkeu. 

Sebagian dari mereka diketahui terlibat dalam penerimaan gratifikasi dan pelanggaran berat terhadap kode etik ASN.