Berita Viral

Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf yang Jadi Kapolda Lampung Usai Bongkar Pembobolan Rekening Dormant

rigjen Helfi Assegaf, Mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri yang promosi menjadi Kapolda Lampung, usai membongkar sindikat pembobol rekening dormant.

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/tribunnews
PROMOSI - Brigjen Helfi Assegaf, Mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomo Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri yang promosi menjadi Kapolda Lampung, usai membongkar sindikat pembobol rekening dormant. 

SURYA.CO.ID - Inilah rekam jejak Brigjen Helfi Assegaf, Mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomo Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri yang berhasil membongkar sindikat pembobol rekening dormant Dwi Hartono Cs.

Setelah membongkar kejahatan kerah putih ini, Brigjen Pol Helfi Assegaf dipromosikan menjadi Kapolda Lampung.

Pengangkatan Brigjen Pol Helfi Assegaf sebagai Kapolda Lampung itu, setelah beredar Surat Telegram Kapolri yang kembali melakukan rotasi besar di lingkungan Polri melalui Nomor ST 2192/IX/KEP/2025 tertanggal 24 September 2025. 

Dalam keputusan itu, Irjen Pol Helmy Santika yang saat ini menjabat Kapolda Lampung dimutasikan menjadi Pati Itwasum Polri, sehingga posisi Kapolda Lampung, diisi oleh Brigjen Pol Helfi Assegaf.

Dalam kasus pembobolan rekening dormant, Brigjen Helfi Assegaf juga berhasil mengamankan uang Rp 204 miliar hasil pembobolan rekening dormant yang dilakukan tersangka. 

Baca juga: Kejahatan Lain Sindikat Pembobol Rekening Dormant Dwi Hartono Cs Dibongkar Pengacara Ilham Pradipta

Dilansir dari situs resmi PPATK, dormant adalah istilah perbankan yang digunakan untuk menggambarkan rekening bank yang sudah lama tidak ada transaksi, seperti penarikan, penyetoran, atau transfer dalam periode tertentu. Dengan kata lain, rekening dormant bisa dibilang sebagai rekening pasif.

Di kasus ini, tim penyidik Dittipideksus telah menangkap dan menetapkan tujuh tersangka, dua diantaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka penculikan dan pembunuhan bos bank plat merah, Mohamad Ilham Pradipta. 

Keduanya adalah Dwi Hartono yang selama ini dikenal sebagai pengusaha sukses dan motivator, serta Candy alias C alias Ken, sang mastermind-nya. 

Uang Rp 204 miliar yang dibobol sindikat Dwi Hartono Cs berasal dari rekening milik seorang pengusaha tanah berinisial S.

Rekening dormant milik pengusaha S ada di salah satu bank plat merah di Jawa Barat. 

Brigjen Helfi Assegaf mengungkapkan, sindikat ini mengaku sebagai "Satgas Perampasan Aset" ketika melakukan pertemuan dengan kepala cabang pembantu salah satu Bank BNI di Jawa Barat pada awal Juni 2025.

“Dalam pertemuan itu, mereka merencanakan pemindahan dana pada rekening dorman. Jaringan sindikat menjelaskan cara kerja serta peran masing-masing, mulai dari persiapan, pelaksanaan eksekusi, sampai tahap timbal balik hasil,” ucap Helfi.

Kata Helfi, sindikat ini kemudian memaksa kepala cabang menyerahkan user ID aplikasi Core Banking System milik teller dan kepala cabang.

Dia bilang, ancaman keselamatan terhadap keluarga kepala cabang juga dilontarkan bila tidak menuruti permintaan.

Di akhir Juni 2025, sindikat bersama kepala cabang sepakat melakukan eksekusi pemindahan dana pada Jumat pukul 18.00, setelah jam operasional.

Waktu itu dipilih untuk menghindari sistem deteksi bank.

“Para eksekutor, termasuk mantan teller bank, melakukan akses ilegal terhadap aplikasi Core Banking System. Dana sebesar Rp 204 miliar dipindahkan ke lima rekening penampungan dalam 42 kali transaksi yang hanya berlangsung 17 menit,” ungkap Helfi.

Pihak bank mendeteksi adanya transaksi mencurigakan lalu melaporkannya ke Bareskrim Polri.

“Atas adanya laporan tersebut, penyidik Subdit II Perbankan Dittipideksus Bareskrim Polri langsung berkomunikasi dengan rekan kami di PPATK untuk melakukan penelusuran dan pemblokiran terhadap harta kekayaan hasil kejahatan maupun transaksi aliran dana tersebut,” kata Helfi.

Dalam jaringan pembobolan rekening, Candy alias C alias Ken berperan sebagai mastermind.

Ia mengklaim kelompoknya merupakan bagian dari Satuan Tugas Perampasan Aset untuk menipu korban.

Sementara itu, Dwi Hartono bertugas membuka blokir rekening dan memindahkan dana yang dibekukan.

“Sejak awal Juni 2025, sindikat ini melakukan pertemuan dengan kepala cabang pembantu salah satu Bank BNI di Jawa Barat untuk merencanakan pemindahan dana pada rekening dormant,” ungkap Helfi.

Selain keduanya, polisi juga menetapkan tujuh tersangka lain dengan peran berlapis:

AP (50), kepala cabang pembantu bank, memberi akses ke aplikasi core banking system.

GRH (43), consumer relations manager, jadi penghubung antara sindikat dan pihak internal bank.

DR (44), konsultan hukum, merancang strategi eksekusi sekaligus memberi perlindungan.

NAT (36), mantan pegawai bank, melakukan akses ilegal dan transfer dana ke rekening penampungan.

R (51), mediator sekaligus penerima aliran dana.

TT (38), fasilitator keuangan ilegal dan pengelola hasil kejahatan.

IS (60), penyedia rekening penampungan hasil pembobolan. 

Keterlibatan Candy dan Dwi Hartono tak hanya berhenti di kasus perbankan.

Mereka juga disebut sebagai dalang penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta, kepala KCP bank BUMN yang saat ini kasusnya ditangani oleh Polda Metro Jaya.

Rekam Jejak Brigjen 

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Helfy Assegaf mengungkap kasus pembobolan bank senilai Rp 204 miliar yang dilakukan jaringan sindikat dengan modus mengakses rekening dorman dalam konferensi pers, Kamis (25/9/2025).
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Helfy Assegaf mengungkap kasus pembobolan bank senilai Rp 204 miliar yang dilakukan jaringan sindikat dengan modus mengakses rekening dorman dalam konferensi pers, Kamis (25/9/2025). (Kolase Kompas.com)

Brigjen Helfi Assegaf lahir di Blitar, Jawa Timur, 22 April 1970.

Dia menempuh pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Malang.

Kemudian melanjutkan ke Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992. 

Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Helfi Assegaf antara lain, yakni PTIK (2004-2005), Sespimen (2008), dan Sepimti (2018).

Sementara pendidikan kejuruan yang pernah ditempuh Helfi antara lain yakni Perwira Khusus Reserse Pusdik Reskrim Polri, Management Investigattion DOJ USA, Financial Investigation Apeldoorn – Belanda.

Kemudian Complex Financial Investigation – Ilea Thailand, Money Laundring Investiigation JCLEC, dan Trainer For Money Laundring Investigation – Jclec.

Karier Brigjen Helfi Assegaf telah malang melintang di Polri.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diemban Helfi Assegaf.

Helfi tercatat pernah menjabat sebagai Pamapta Res Metro Bekasi PMJ, Kanit IV Sat Intelpam Res Metro Bekasi PMJ, Kanit Jatanras Sat Reskrim Metro Bekasi PMJ, Kapolsek Bantar Gebang Res Metro Bekasi PMJ, Wakasat Reskrim Res Metro Bekasi PMJ, dan Kasat Reskrim Res Metro Bekasi PMJ.

Selain itu, Helfi Assegaf juga sempat menduduki posisi sebagai Kapolsek Ciputat Res Metro Jaksel PMJ, Kasat Reskrim Res Metro Depok PMJ, Kapusdalops Res Metro Tangerang PMJ, Kapolsek Jatiuwung Res Metro Tangerang PMJ, dan Kasat Narkoba Wiltabes Makasar Polda Sulsel.

Karier Helfi Assegaf makin moncer setelah ia mengisi kursi jabatan sebagai Kasat 2 Eksus Dit Reskrim Polda Kalsel dan Kasat 1 Pidum Dit Reskrim Polda Kalsel.

Setelah itu, alumni Akpol 1992 ini sempat menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Balangan.

Ia juga sempat didapuk sebagai Kepala Bidang Hubungan Masyakarat atau Kabid Humas Polda Sumatra Utara.

Jenderal asal Blitar ini juga pernah mengemban jabatan sebagai Karorena Polda Kalbar.

Tak sampai di situ, Helfi Assegaf juga pernah dimutasi menjadi Kasubdit II Perbankan Dit Tipideksus Bareskrim Polri dan Penyidik Utama Tk.1 Biro Wassidik Bareskrim Polri.

Polisi yang berpengalaman dalam bidang reserse ini lalu ditugaskan menjadi Wadir Dit Tipideksus Bareskrim Polri pada tahun 2021.

Sebelum menjadi direktur, Helfi Assegaf sempat mengisi jabatan sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tk.Ii Bareskrim Polri.

Baru setelah itu Brigjen Helfi Assegaf diangkat sebagai Dirtipideksus Bareskrim Polri pada Juni 2024.

Dan terbaru, dia dipromosikan menjadi Kapolda Lampung

Helfi Assegaf diketahui memiliki rekam jejak karier yang cemerlang di Polri.

Ia tercatat pernah mengusut kasus penyelewengan dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada 2022.

Selain itu, berbagai kasus judi online juga telah berhasil diberantas oleh Brigjen Helfi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Profil Brigjen Pol Helfi Assegaf, Diangkat Jadi Kapolda Lampung, Pernah Bongkar Merek Beras Oplosan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved