Derita Sulton Bocah Di Jombang Orangtuanya Cerai, Kini Divonis Stunting Dan Jantung Bocor

Selain tubuh mungilnya yang sering terlihat lemah karena stunting, Sulton juga menderita penyakit kronis Jantung Bocor.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.CO.ID/Anggit Puji Widodo
STUNTING JANTUNG BOCOR - Sulton (7) bocah asal Dusun Tondowulan, Desa Temuwulan di Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, alami stunting dan penyakit jantung bocor (kiri). Kepala Dusun Tondowulan, Galang (kanan) saat dikonfirmasi, Jumat (26/9/2025). 

SURYA.co.id – Penderitaan Sulton bocah berusia 7 tahun warga Dusun Tondowulan, Desa Temuwulan di Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Jatim), membutuhkan perhatian kita semua.

Selain tubuh mungilnya yang sering terlihat lemah karena stunting, Sulton juga menderita penyakit kronis Jantung Bocor.

Namun, Sulton berusaha menjalani hari-hari sebagaimana anak-anak seusianya. 

Setiap pagi ia berangkat ke sekolah Taman Kanak-kanak (TK) setempat. 

Usai pulang sekolah, ia masih sempat ikut mengaji bersama teman-temannya di Tempat Pendidikan Al-Quran (TPQ) sekitar kediamannya. 

Baca juga: Jember Peringkat Teratas Untuk Prevalensi Stunting, DPRD Ajak Segera Selamatkan Generasi Bangsa

Tapi tak jarang rasa sakit membuatnya terpaksa berhenti bermain dan hanya bisa meringkuk di rumah.

“Kalau sakitnya kambuh, dia sering menangis lama. Susah sekali ditenangkan,” ucap Galang (30), Kepala Dusun Tondowulan, saat ditemui di lokasi, Jumat (26/9/2025) sore.

Saat ini Sulton tinggal bersama ibunya, Nur Azizah (34) serta sang nenek yang sudah sepuh. 

Ayah dan ibu Sulton sudah lama berpisah, sehingga Nur Azizah menjadi satu-satunya tumpuan keluarga. 

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Nur Azizah bekerja sebagai buruh di pabrik pemotongan ayam di Palosari, yang diketahui merupakan pabrik milik Bupati Jombang Warsubi. 

Dari hasil kerjanya itulah, ia menghidupi anak-anaknya sekaligus membantu sang ibu.

Baca juga: Aksi Cegah Stunting IIDI Cabang Surabaya Ajak Siswa SMPN 1 Surabaya Lakukan ini

“Nur Azizah ini luar biasa. Dia harus bekerja untuk biaya makan, sekolah anak-anak, juga mengurus ibunya. Sulton dan kakaknya memang sejak kecil sering sakit, tapi sekarang tinggal si adik yang masih butuh penanganan serius,” lanjut Galang. 

Setiap satu hingga dua minggu sekali, Sulton rutin dibawa ke puskesmas setempat untuk pemeriksaan. 

Namun, pengobatan lanjutan ke rumah sakit masih terbatas, sebab semua biaya pengobatan sementara ini ditanggung langsung oleh Nur Azizah.

“Kontrolnya belum ditanggung BPJS. Jadi masih mandiri, ibunya yang menanggung semua,” jelas Galang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved