Berita Viral

Rekam Jejak Irjen Slamet Uliandi, Jenderal Penjemput Ferdy Sambo yang Gabung Tim Reformasi Polri

Inilah rekam jejak Irjen Slamet Uliandi, jenderal polisi penjemput Ferdy sambo yang gabung Tim Transformasi Reformasi Polri.

IST/Tribunnews
REFORMASI POLRI - Irjen Slamet Uliandi yang jadi Ketua Dukungan TIK di Tim Transformasi Reformasi Polri. 

4. Penguatan Budaya Integritas

Reformasi internal tidak hanya menyentuh struktur dan sistem, tetapi juga membangun budaya kerja yang berlandaskan etika, kejujuran, dan semangat pengabdian.

Tim ini diharapkan mampu menekan praktik penyalahgunaan wewenang dan meningkatkan kepercayaan publik.

5. Mendukung Visi Polri Presisi

Kehadiran tim ini sejalan dengan program prioritas Kapolri melalui konsep Polri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, Berkeadilan).

Tujuannya, Polri mampu lebih adaptif menghadapi tantangan keamanan, sosial, maupun teknologi di era digital.

Pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri tentu bukan hal kecil. Di balik sederet nama besar perwira tinggi yang masuk dalam kepengurusan, saya melihat ada sinyal kuat bahwa Polri sedang serius melakukan pembenahan internal.

Publik mungkin sudah lama menunggu terobosan ini, sebab kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum sering kali diuji oleh berbagai kasus yang mencuat ke permukaan.

Menariknya, penunjukan Irjen Pol Herry Rudolf Nahak sebagai Wakil Ketua memberi warna tersendiri. Rekam jejaknya yang panjang, dari tugas di lapangan, pengalaman internasional di Bosnia, hingga posisi strategis di Mabes Polri, menjadi modal penting untuk mendorong perubahan nyata.

Sosok dengan latar belakang reskrim dan pengalaman manajerial seperti Herry Nahak sangat dibutuhkan agar reformasi tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar bisa diimplementasikan di lapangan.

Bagi saya, kehadiran tim ini ibarat “mesin penggerak” baru bagi Polri. Jika bekerja konsisten, tim bisa memperkuat profesionalisme anggota, mendorong transparansi, hingga merombak pelayanan publik menjadi lebih cepat dan berbasis teknologi.

Dengan begitu, wajah Polri tidak hanya tampak modern secara institusional, tapi juga lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Namun, tantangan sesungguhnya ada pada konsistensi. Apakah program reformasi ini bisa berjalan berkelanjutan tanpa tersandera kepentingan jangka pendek? Apakah budaya integritas bisa benar-benar ditanamkan di semua level, dari perwira tinggi hingga anggota di lapangan? Pertanyaan-pertanyaan ini hanya bisa dijawab lewat tindakan nyata.

Pada akhirnya, saya melihat Tim Transformasi Reformasi Polri sebagai momentum penting. Jika tim ini mampu menjaga semangat reformasi, Polri bukan hanya sekadar lembaga penegak hukum, tetapi juga institusi yang dipercaya rakyat sebagai pelindung, pengayom, sekaligus mitra dalam menjaga keamanan dan keadilan sosial.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved