Berita Viral
Rekam Jejak Irjen Slamet Uliandi, Jenderal Penjemput Ferdy Sambo yang Gabung Tim Reformasi Polri
Inilah rekam jejak Irjen Slamet Uliandi, jenderal polisi penjemput Ferdy sambo yang gabung Tim Transformasi Reformasi Polri.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah rekam jejak Irjen Slamet Uliandi, jenderal polisi penjemput Ferdy sambo yang gabung Tim Transformasi Reformasi Polri.
Peran Irjen Slamet Uliandi tak main-main, yakni sebagai Ketua Dukungan TIK.
Irjen Pol Slamet Uliandi mendapat kepercayaan langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk bergabung dalam Tim Transformasi Reformasi Polri.
Dalam struktur tim tersebut, Irjen Slamet Uliandi dipercayakan menempati posisi sebagai Ketua Dukungan TIK.
Keberadaan tim ini diresmikan melalui Surat Perintah (Sprin) Kapolri Nomor Sprin/2749/IX/2025 yang dikeluarkan pada 17 September 2025.
Tim Transformasi Reformasi Polri dibentuk dari internal institusi dengan tujuan mengawal proses modernisasi dan perubahan struktural Polri, agar transformasi yang dijalankan selaras dengan harapan masyarakat.
Secara keseluruhan, ada 52 perwira Polri yang masuk ke dalam tim ini, dan salah satunya adalah Irjen Slamet Uliandi.
Lalu, siapakah sebenarnya Irjen Slamet Uliandi? Berikut penjelasan lengkap mengenai sosoknya.
Irjen Pol Slamet Uliandi, S.I.K., lahir di Jakarta pada 15 Juli 1971.
Lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1994 ini menapaki karier di tubuh Polri dengan fokus kuat pada bidang reserse, menjadikannya salah satu perwira tinggi yang berpengalaman dan strategis.
Sepanjang perjalanan kariernya, Slamet Uliandi pernah mengemban berbagai posisi penting, mulai dari Perwira Menengah Pusdik Reskrim Lemdiklat Polri, Kabagmon Robinopsnal Bareskrim pada 2011, hingga Karobinopsnal Bareskrim pada 2019.
Baca juga: Rekam Jejak Mentereng Irjen Herry Rudolf yang Dipercaya Jadi Wakil Ketua Tim Reformasi Polri
Pada 2020, ia memimpin sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri, sebelum akhirnya diangkat sebagai Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Kadiv TIK) Polri pada 26 Juli 2021.
Sebagai Kadiv TIK, Slamet Uliandi memegang peranan penting dalam mengembangkan infrastruktur teknologi informasi di Polri.
Ia mendorong transformasi digital untuk meningkatkan pelayanan publik, memastikan bahwa institusi kepolisian dapat berjalan efisien dan modern.
Namanya menjadi sorotan publik ketika dipercaya menjemput paksa Irjen Ferdy Sambo ke Mako Brimob pada Agustus 2022, sebuah langkah yang mencerminkan komitmen Polri dalam menegakkan hukum secara tegas dan tanpa pandang bulu.
Pengabdian dan dedikasinya diakui melalui penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama pada tahun 2023.
Dengan rekam jejak yang kuat di bidang reserse dan teknologi informasi, Irjen Pol Slamet Uliandi tidak hanya menjadi simbol profesionalisme, tetapi juga menjadi tokoh penting dalam modernisasi Polri dan penguatan integritas institusi kepolisian di Indonesia.
Dari sudut pandang saya, penunjukan Irjen Pol Slamet Uliandi sebagai Ketua Dukungan TIK dalam Tim Transformasi Reformasi Polri menunjukkan betapa Polri kini serius memandang teknologi sebagai kunci percepatan reformasi.
Sosoknya seolah menjadi simbol perubahan, tidak hanya menjalankan perintah, tetapi juga menjadi penghubung antara visi reformasi institusi dan harapan masyarakat. Kehadiran 52 perwira dalam tim itu memang penting, tapi figur seperti Irjen Slamet memberi arah yang jelas: bahwa transformasi Polri membutuhkan kombinasi pengalaman, kepemimpinan, dan pemahaman teknologi yang mendalam.
Tujuan Dibentuknya Tim Transformasi Reformasi Polri
Pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri bukan sekadar langkah administratif, melainkan strategi besar untuk menjawab tuntutan zaman dan ekspektasi publik terhadap institusi kepolisian.
Ada beberapa tujuan utama yang menjadi fokus dari tim ini, antara lain:
- Memperkuat Profesionalisme Aparat
Tim ini bertugas mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia Polri, baik melalui pendidikan, pelatihan, maupun penerapan sistem merit.
Dengan begitu, setiap anggota Polri mampu menjalankan tugas secara profesional, berintegritas, dan sesuai standar internasional.
2. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Publik semakin menuntut keterbukaan informasi dan akuntabilitas dari lembaga penegak hukum.
Tim Reformasi hadir untuk merumuskan kebijakan yang memastikan setiap tindakan Polri dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diakses masyarakat.
3. Optimalisasi Pelayanan Publik
Salah satu fokus utama reformasi adalah menghadirkan layanan kepolisian yang lebih cepat, mudah, dan berbasis teknologi digital.
Hal ini mencakup modernisasi sistem pelaporan, pelayanan administrasi, hingga peningkatan respons terhadap laporan masyarakat.
4. Penguatan Budaya Integritas
Reformasi internal tidak hanya menyentuh struktur dan sistem, tetapi juga membangun budaya kerja yang berlandaskan etika, kejujuran, dan semangat pengabdian.
Tim ini diharapkan mampu menekan praktik penyalahgunaan wewenang dan meningkatkan kepercayaan publik.
5. Mendukung Visi Polri Presisi
Kehadiran tim ini sejalan dengan program prioritas Kapolri melalui konsep Polri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, Berkeadilan).
Tujuannya, Polri mampu lebih adaptif menghadapi tantangan keamanan, sosial, maupun teknologi di era digital.
Pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri tentu bukan hal kecil. Di balik sederet nama besar perwira tinggi yang masuk dalam kepengurusan, saya melihat ada sinyal kuat bahwa Polri sedang serius melakukan pembenahan internal.
Publik mungkin sudah lama menunggu terobosan ini, sebab kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum sering kali diuji oleh berbagai kasus yang mencuat ke permukaan.
Menariknya, penunjukan Irjen Pol Herry Rudolf Nahak sebagai Wakil Ketua memberi warna tersendiri. Rekam jejaknya yang panjang, dari tugas di lapangan, pengalaman internasional di Bosnia, hingga posisi strategis di Mabes Polri, menjadi modal penting untuk mendorong perubahan nyata.
Sosok dengan latar belakang reskrim dan pengalaman manajerial seperti Herry Nahak sangat dibutuhkan agar reformasi tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar bisa diimplementasikan di lapangan.
Bagi saya, kehadiran tim ini ibarat “mesin penggerak” baru bagi Polri. Jika bekerja konsisten, tim bisa memperkuat profesionalisme anggota, mendorong transparansi, hingga merombak pelayanan publik menjadi lebih cepat dan berbasis teknologi.
Dengan begitu, wajah Polri tidak hanya tampak modern secara institusional, tapi juga lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Namun, tantangan sesungguhnya ada pada konsistensi. Apakah program reformasi ini bisa berjalan berkelanjutan tanpa tersandera kepentingan jangka pendek? Apakah budaya integritas bisa benar-benar ditanamkan di semua level, dari perwira tinggi hingga anggota di lapangan? Pertanyaan-pertanyaan ini hanya bisa dijawab lewat tindakan nyata.
Pada akhirnya, saya melihat Tim Transformasi Reformasi Polri sebagai momentum penting. Jika tim ini mampu menjaga semangat reformasi, Polri bukan hanya sekadar lembaga penegak hukum, tetapi juga institusi yang dipercaya rakyat sebagai pelindung, pengayom, sekaligus mitra dalam menjaga keamanan dan keadilan sosial.
berita viral
Multiangle
Meaningful
reformasi polri
Tim Transformasi Reformasi Polri
Irjen Slamet Uliandi
Ferdy Sambo
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
3 Strategi Sindikat Pembobol Rekening Dormant Rp 204 M, Salah Satunya Culik Bos Bank Plat Merah |
![]() |
---|
Duduk Perkara Oknum TNI Mengamuk Bawa Senjata Laras Panjang di Bank BRI Gowa |
![]() |
---|
Misteri Kematian Brigadir Esco, Ayah Sebut Ada Organ Tubuh yang Hilang |
![]() |
---|
Kontroversi Menu Ikan Hiu di Program Makan Bergizi Gratis, Ini Penjelasan BGN |
![]() |
---|
Inilah 8 Wajah Buronan Indonesia yang Diburu Interpol, Ada Riza Chalid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.