Berita Viral

Beda Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dengan Sri Mulyani Menurut Jokowi, Tabiat Dibeber Luhut Pandjaitan

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, memberikan tanggapan atas pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani menjadi Purbaya Yudhi Sadewa.

Kolase Tribun Solo dan Sekretariat Presiden
MENKEU PURBAYA - Kolase foto Menteri Keuangan Purbaywa Yudhi Sadewa dan Joko Widodo (Jokowi). Jokowi ungkap Beda Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dengan Sri Mulyani, 

Ia menegaskan bahwa penempatan dana ini bukan untuk membeli Surat Utang Negara (SUN).

“Ini seperti Anda naruh deposito di bank, kira-kira gitu kasarnya. Nanti penyalurannya terserah bank, tetapi bukan untuk membeli SUN lagi,” jelasnya.

Purbaya juga meminta BI tidak kembali menyerap dana tersebut. Dengan demikian, likuiditas benar-benar masuk ke sektor riil.

“Jadi, uangnya betul-betul ada dalam sistem perekonomian sehingga ekonominya bisa jalan,” ujarnya.

Menurutnya, langkah ini tidak akan menimbulkan risiko inflasi. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5 persen, jauh di bawah ambang batas yang bisa memicu lonjakan harga.

“Kita masih jauh dari inflasi. Jadi kalau saya injek stimulus ke perekonomian, seharusnya tidak memicu kenaikan harga signifikan,” kata Purbaya.

Dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Purbaya menjelaskan dana Rp 200 triliun tersebut bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembayaran Anggaran (SiLPA) yang selama ini parkir di rekening pemerintah di BI.

“Kalau uang tunai hanya diendapkan di bank sentral, maka tidak menggerakkan perekonomian. Besok saya taruh Rp 200 triliun ke sistem perbankan,” katanya.

Ia menambahkan, dengan masuknya dana tersebut, bank akan terdorong menyalurkan kredit untuk mencari keuntungan.

“Di situlah mulai kredit tumbuh. Jadi saya memaksa mekanisme market berjalan dengan memberi senjata ke mereka,” jelasnya.

Jika langkah awal ini berhasil, Purbaya memastikan pola serupa akan kembali digunakan. Pemerintah berharap, strategi tersebut bisa memicu penyerapan kredit di sektor riil dan mempercepat pemulihan ekonomi.

“Sistem finansial kita agak kering, makanya ekonominya melambat. Orang susah cari kerja dan lain-lain karena ada kesalahan kebijakan moneter dan fiskal sebelumnya,” pungkasnya.

Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan RI memang menarik perhatian, bukan hanya karena ia menggantikan sosok senior seperti Sri Mulyani, tetapi juga karena rekam jejak panjangnya bersama Luhut Binsar Pandjaitan di berbagai lembaga pemerintahan.

Dukungan Luhut dapat dipahami, sebab Purbaya adalah figur yang sudah lama dikenalnya dan terbukti memiliki pengalaman di bidang ekonomi strategis.

Di sisi lain, langkah awal Purbaya menarik dana Rp 200 triliun dari Bank Indonesia menjadi kebijakan yang cukup berani.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved