Berita Viral

Benarkah Oknum TNI Dalang Penculikan Bos Bank Plat Merah? Reza Indragiri Sebut Kejahatan Kerah Putih

Ini spekulasi keterlibatan oknum TNI dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala cabang atau bos bank plat merah, Mohamad Ilham Pradita.

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta
OKNUM TNI - Empat terduga pelaku penculikan dan pembunuhan bos bank plat merah, Mohamad Ilham Pradita yang ditangkap di sejumlah lokasi. Selain mereka, ada oknum TNI yang terlibat. Benarkah dia juga dalangnya? 

"Tolong sampaikan ke target, bahwa ini ada titipan dari institusi penegak hukum," ungkap Beny menirukan pesan F ke EW. 

Karena mendengar ada kaliat institusi penegak hukum, akhirnya para penculik merasa keberatan kalau hanya diberi bayaran Rp 50 juta. 

Mereka lalu meminta bayaran Rp 100 juta. 

"Setelah dilakukan negosiasai, akhirnya sepakat 60 juta," katanya. 

Sebelumnya, polisi telah menangkap 15 orang di kasus ini. 

15 orang tersangka ini terbagi jadi 4 klaster dan punya tugas masing-masing untuk menghilangkan nyawa Ilham Pradipta.

Mulai dari otak atau dalang, tim pengintai yang proper dengan melibatkan teknologi, tim penculikan hingga yang bertugas membuang jasad Ilham Pradipta.

Berikut peran masing-masing pelaku:  

Aktor Intelektual (Dalang Perencanaan)
DH (Dwi Hartono) – pengusaha bimbingan belajar online, ditangkap di Solo
YJ – rekan DH dalam perencanaan, ditangkap di Solo
AA – bagian dari tim perencana, ditangkap di Solo
C alias Ken – ditangkap di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara

 2. Klaster Pengintai

F – diduga oknum aparat, masih dalam pendalaman
RS (Rohmat Sukur) – bertugas membuntuti korban sebelum penculikan serta menyiapkan Tim IT.

3. Klaster Penculik

AT – pelaku lapangan, ditangkap di Johar Baru
EW alias Eras – pelaku penculikan, ditangkap di Labuan Bajo
RAH – turut serta dalam penjemputan paksa
RS – bagian dari tim penculik, ditangkap di Jakarta Timur

4. Klaster Eksekutor dan Pembuang Jasad

M – pelaku penganiayaan
T – eksekutor yang menyebabkan kematian korban
U – membantu membuang jasad ke Bekasi
Z – bagian dari tim eksekusi
N – pelaku yang ikut dalam pembuangan jasad

Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradita diculik pada Rabu (20/8/2025) di parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Sehari kemudian, Kamis (21/8/2025), jasadnya ditemukan di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban.

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru menyebutkan penyebab kematian korban adalah hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher.

“Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernapas,” ujar Prima, Jumat (22/8/2025).

Selain itu, polisi juga masih melakukan pemeriksaan toksikologi untuk memastikan apakah terdapat racun dalam tubuh korban.

Mohamad Ilham Pradipta (IP) adalah Kepala Cabang Perwakilan (KCP) bank plat merah di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. 

Ilham berasal dari Bogor, Jawa Barat. 

Ilham alumnus Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah angkatan 2006.

Ilham meninggalkan seorang istri bernama Puspita Aulia dan dua anak, perempuan dan laki-laki berusia 10 tahun dan delapan tahun. 

Anak Ilham masih bersekolah di Kelas IV Sekolah Dasar (SD), dan kelas II SD. 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved