Rekam Jejak Gus Irfan Dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Jadi Menteri Haji dan Umrah

Sebelum dilantik menjadi Menteri Haji dan Umrah, Gus Irfan memimpin Badan Penyelenggara Haji (BPH) pada 20 Oktober 2024

Editor: Wiwit Purwanto
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Kepala BP Haji, Irfan Yusuf di Masjid Al-Ikhlas, Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (30/12/2024).Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Moch Irfan Yusuf atau Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025).  

 

SURYA.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Moch Irfan Yusuf atau Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025). 

Sebelum dilantik menjadi Menteri Haji dan Umrah, Gus Irfan memimpin Badan Penyelenggara Haji (BPH) pada 20 Oktober 2024.

BPH adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang bertugas menyelenggarakan ibadah haji di Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Moch Irfan Yusuf yang memiliki nama lengkap Mochamad Irfan Yusuf adalah salah satu ulama terkemuka dari Jombang, Jawa Timur sekaligus pengasuh pondok pesantren.

Ia merupakan putra dari KH Yusuf Hasyim dan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari.

Baca juga: Sah! Prabowo Ganti Lima Menterinya, Gus Irfan Pimpin Kementerian Haji dan Umrah

Hal ini mengukuhkan dirinya sebagai bagian dari salah satu keluarga besar NU yang berpengaruh. 

Gus Irfan lahir di Jombang pada 24 Juni 1962 sehingga kini usianya 63 tahun.

Pendidikan dasarnya ditempuh di daerah asal dan ia menyelesaikan pendidikan di SMPP Jombang (sekarang SMAN 2 Jombang) pada 1981.

Setelah itu, Gus Irfan melanjutkan studi di Universitas Brawijaya, Malang, dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 1985. 

Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan studi magisternya di universitas yang sama.

Baca juga: Berkantor di Pregolan, Kementrian Haji dan Umroh Akan Tangani 3 Ribu Jamaah Surabaya Setiap Tahun

Sejak 1989, Gus Irfan memegang peran penting sebagai Sekretaris Umum di Pondok Pesantren Tebuireng, pesantren yang didirikan oleh kakeknya, KH Hasyim Asy'ari. 

Pengalaman panjangnya di dunia pesantren membawanya ke posisi Komisaris Utama PT BPR Tebuireng, yang diembannya selama dua dekade dari 1996 hingga 2016. 

Selain itu, Gus Irfan juga memimpin Pesantren Al-Farros sejak 2006.

Tak hanya berperan di dunia pendidikan agama, Gus Irfan juga aktif dalam bidang ekonomi NU. 

Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), sebuah lembaga yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat NU. 

Gus Irfan juga dikenal sebagai serta politikus Indonesia yang tergabung dalam Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Di partai pimpinan Prabowo itu, Gus Irfan menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keagamaan.

Gus Irfan juga menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA), salah satu organisasi sayap Partai Gerindra.

Pada Pileg 2024, Gus Irfan maju dari daerah pemilihan Jawa Timur VIII dan meraih 77.433.

Perolehan suara itu sukses mengantarkannya sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029. 

Namun kemudian ia ditunjuk sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji.

Terbaru, Gus Irfan dilantik menjadi menteri. Ia memimpin kementerian baru di Kabinet Merah Putih yaitu Kementerian Haji dan Umrah.

Kementerian ini dibentuk setelah DPR dan pemerintah resmi menyepakati revisi revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah menjadi undang-undang. 

Salah satu poin penting revisi tersebut adalah perubahan Badan Penyelenggara (BP) Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved