Berita Viral

Profil Lengkap 7 Korban Tewas saat Demo Ricuh di Jakarta, Makassar dan Jogja: Driver Ojol hingga ASN

Aksi demonstrasi yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia selama seminggu terakhir telah memakan 7 korban tewas. 

Editor: Musahadah
kolase tribun jogja/tribun timur
KORBAN - Dandi (kiri) dan Abay (kanan), korban tewas buntut demonstrasi yang terjadi di sejumlah kota di Indonesia. Terbaru, mahasiswa Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy (kanan) juga menjadi korban. 

Ia juga mengirim pesan berikut: 

"Bismillah Mohon maaf kalau ada salahku semua. Sehat sehatki nah Dikepung Nda bisa apa-apa Nda bisaa Mohon doata Kasihan".

Sekira pukul 01.16 WITA dini hari, kabar Abay tewas sudah beredar. 

Perjuangan Abay bertahan hidup selesai. 

Abay ditemukan tak bernyawa di lt 3 Gedung DPRD Makassar lalu dievakuasi BPBD dan petugas lainnya. 

3. Sarina Wati

Sarina Wati merupakan Staf DPRD Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia meninggal dunia saat peristiwa pembakaran gedung DPRD Makassar oleh massa aksi demonstrasi.

Ia meninggal dunia saat dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar.

Sarina terjebak di ruang Humas gedung DPRD Makassar saat api berkobar pada Jumat, 29 Agustus 2025, malam.

Ia mengalami luka bakar pada wajah sebelah kiri, tangan, perut hingga kaki.

Sarina dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Guru Lamba, Dusun Bampesu, Desa Kalero, Kecamatan Kajuara, Bone pada Sabtu (30/8/2025) siang.

4. Syaiful Akbar

Syaiful Akbar merupakan Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan.

Saat kejadian terbakarnya gedung DPRD Makassar, Syaiful hadir mewakili camat dalam Rapat Paripurna APBD Perubahan 2025, Jumat (29/8/2025) malam.

Saat api membesar, ia terjebak di lantai empat dan nekat melompat dari balkon lantai 4 DPRD Makassar demi menyelamatkan diri.

Namun, upayanya tak berhasil hingga akhirnya Syaiful menghembuskan nafas terakhir.

Jenazahnya sempat dilarikan di RS Grestelina.

5. Budi Haryadi, 

Budi Haryadi S (30) merupakan anggota Satpol PP Kota Makassar.

Ia melompat dari lantai 4 Gedung DPRD Makassar saat gedung anggota dewan tersebut terbakar.

6. Dandi

Rusdamdiansyah alias Dandi adalah sopir ojek online (ojol) yang tewas dikeroyok demonstran usai dituduh sebagai intelijen aparat.

Kepada awak media, sepupu korban, Ahmad, mengatakan, sebenarnya pemuda 26 tahun itu tidak ikut dalam aksi demonstrasi di depan Universitas Bosowa (Unibos), Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Jumat (29/8/2025) malam.

Ia datang untuk menonton atas ajakan seorang teman.

Ahmad menyebut, ia dan Dandi sempat berdampingan saat menonton demo di Jalan Urip Sumoharjo.

Tak lama, beberapa teman mengajak Dandi berpindah lokasi ke depan kampus Universitas Bosowa. 

Dandi lantas diajak untuk masuk ke kerumunan untuk merekam video.

Tiba-tiba demonstran meneriaki Dandi, "Intel, intel".

Teriakan itu, kata Ahmad, memicu amarah massa yang kemudian mengeroyok Dandi. 

Sayangnya, kabar pengeroyokan itu sempat ditutupi kepada pihak keluarga.

Ahmad mengatakan, awalnya pihak keluarga mendapat kabar bahwa Dandi kecelakaan. 

Fakta lain terungkap ketika keluarga mendatangi Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Center Point of Indonesia (CPI).

Kondisi Dandi sudah koma hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir sehari kemudian, tepatnya Sabtu (30/8/2025) sekira pukul 10.00 WITA.

Jenazah Dandi dimakamkan di TPU Panaikang, Makassar, setelah salat Ashar. 

Ahmad menyebut pihak rumah sakit menggratiskan seluruh biaya perawatan setelah mengetahui Dandi merupakan korban kerusuhan.

Uang Rp 27 juta pun dikembalikan kepada pihak keluarga. 

Kepergian Dandi menyimpan duka mendalam bagi keluarga. Apalagi, pemuda 25 tahun ini akan segera melepas masa lajang. 

Ayah Dandi, Rustam, mengatakan bahwa putranya akan menikah tahun ini.

Calon menantunya pun sudah sering datang ke rumah. Sang calon menantu bahkan turut hadir di pemakaman Dandi.

Saat itu, calon menantu begitu terpukul karena Dandi janji akan menemaninya wisuda.

Lebih lanjut, Rustam menyebut bahwa putra keduanya itu sudah 7 tahun menjadi sopir ojol.

Dia menjadi tulang punggung keluarga sejak kakaknya meninggal.

"Ada adiknya perempuan. Tinggal dia saya andalkan saya punya anak yang satu itu. Dia habis beli (cicil) rumah, dia tidak bilang-bilang sama saya. Ada perumahan di sana, di Moncongloe," jelasnya.

Meski hanya bekerja sebagai sopir ojol, dikatakan Rustam, Dandi sudah mempersiapkan sebuah rumah. 

6. Rheza Sendy Pratama

TEWAS - Rheza Sendy Pratama, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Amikom, Yogyakarta yang meninggal saat unjuk rasa pada Minggu (31/8/2025).
TEWAS - Rheza Sendy Pratama, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Amikom, Yogyakarta yang meninggal saat unjuk rasa pada Minggu (31/8/2025). (kolase tribun jogja)

Rheza Sendy Pratama merupakan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi 2023, Universitas Amikom Yogyakarta.

Berdasar keterangan rilis resmi BEM Amikom Yogyakarta, disebutkan pada Minggu (31/8/2025), pada saat aksi demonstrasi besar-besaran yang tengah bergema di Yogyakarta, Rheza turut hadir sebagai bagian dari barisan perjuangan mahasiswa.

Di tengah situasi kacau, motor yang ditungganginya mati ketika hendak berbalik arah.

Tiba-tiba aparat menembakkan gas air mata dan membuat Rheza terjatuh.

Jenazah Rheza dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasanalaya Jatisari, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

Pihak Amikom Yogyakarta masih menunggu informasi resmi dari kepolisian terkait kronologi kejadian.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Amikom Yogyakarta, Dr Achmad Fauzi SE MM menjelaskan bahwa hingga kini pihaknya belum memperoleh keterangan lengkap mengenai peristiwa yang merenggut nyawa mahasiswa tersebut.

“Karena itu tidak dalam pantauan kami, kami tidak tahu persis kejadiannya. Informasi baru kami terima siang tadi, dan polisi pun belum memberi keterangan. Kami fokus mendampingi almarhum dulu, mulai dari rumah sakit hingga ke rumah duka,” kata Achmad Fauzi dikutip dari tribunjogja.com.

Ayah Rheza Sendy, Yoyon Surono mengungkapkan, sang anak diajak ngopi teman SMK pada malam hari sebelum tragedi, pada Sabtu (30/8/2025).

Saat itu Rheza sempat memintanya uang.

“Malam itu dia minta uang untuk ngopi sama temannya,” kenangnya. 

“Sebenarnya saya sudah suruh dia di rumah saja,” tambahnya.

Baca juga: Gelagat Dandi Sopir Ojol Sebelum Tewas Dikeroyok Massa Usai Dituduh Intel, Diajak Teman Lakukan Ini

Tak ada firasat buruk sedikit pun.

“Paginya dia sudah ada di depan Polda DIY. Saya tidak mengira. Baru saja kemarin dia bayar kuliah, baru masuk libur. Saya suruh di rumah saja,” kata sang ayah dengan suara tertahan.

Yoyon mengaku kali pertama mendapat kabar soal anaknya dari tetangga yang menunjukan foto kartu tanda penduduk (KTP). 

Tetangga itu menanyakan apakah sosok di foto itu adalah anaknya? 

"Tetangga yang datang ke rumah nunjukin foto KTP, terus bilang ini Rheza? Ya Rheza kenapa?"kata Yoyon Surono menceritakan lagi kejadian yang dialaminya. 

Singkat cerita, ada seorang polisi menelepon mengabarkan Rheza terkena gas air mata dan dirawat di RSUP Sardjito.

Yoyon Surono kemudian datang ke RSUP Sardjito dan kenyataan pahit itu harus dihadapi Yoyon Surono.

“Anaknya terbujur (kaku),” lalu sejenak berhenti karena menahan tangis.

“Saya tanya yang di sana, katanya dibawa dari unit kesehatan Polda,” tambahnya. 

Yoyon lalu memaparkan luka yang dialami sang anak.

Menurutnya, kondisi Yoyon Surono menunjukkan tengkuk yang menurutnya patah.

Dia menyebutkan ada bekas luka pijakan kaki, wajah mengalami luka.

Bagian kaki dan tangan ada lecet, kemudian di bawah mata berwarna putih.

Yoyon juga memutuskan untuk tidak ada tindakan autopsi karena menganggap apa yang terjadi terhadap Rheza adalah musibah.

Yoyon hanya ingin bertemu dengan teman anaknya yang malam sebelum kejadian mengajaknya ngopi.

Yoyon menegaskan, keluarganya hanya ingin satu hal: tidak ada lagi korban dari aksi demonstrasi.

“Harapannya, kalau ada demo itu damai. Pengamanan diperketat, jelas, jangan asal main gebuk. Kasihan orang-orang yang tidak tahu apa-apa,” tambah dia.

Bagi Yoyon, kehilangan ini bukan sekadar luka pribadi, melainkan peringatan keras tentang perlunya perlindungan warga dalam menyuarakan pendapat. 

“Kami pasrah. Ini musibah. Tapi semoga tak ada lagi keluarga lain yang harus merasakan apa yang kami rasakan hari ini,” tutupnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar 6 Korban Tewas Buntut Demo Ricuh di Sejumlah Daerah, Ada Mahasiswa, Staf DPRD, Driver Ojol

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved