Berita Viral 

Rekam Jejak Irvian Bobby, Diduga Dalang Kasus Pemerasan Seret Immanuel Ebenezer, Terima Uang Rp 69 M

Inilah rekam jejak Irvian Bobby Mahendro, tersangka sekaligus terduga dalang kasus pemerasan yang menyeret Wamenaker Immanuel Ebenezer.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
YouTube KPK
DALANG - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel menunjukkan jempolnya saat hendak diabadikan oleh awak media di ruang konferensi pers KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025) 

“Selanjutnya kami menyerahkan seluruh proses hukum untuk dijalankan sebagaimana mestinya dan kami berharap ini menjadi pembelajaran bagi kita semuanya terutama bagi seluruh anggota kabinet merah putih dan seluruh pejabat pemerintahan,” ujarnya.

Prasetyo menambahkan, Presiden mengingatkan jajaran kabinet agar serius dalam upaya pemberantasan korupsi.

“Untuk sekali lagi benar benar bapak presiden ingin kita semua bekerja keras berupaya keras dalam memberantas tindak tindak pidana korupsi,” pungkasnya.

Lalu, siapa pengganti Immanuel Ebenezer

Relly Reagen, Sekjen DPP Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) yang merupakan teman seperjuangan Immanuel Ebenezer mengatakan hal itu menjadi hak prerogatif presiden. 

"Itu hak prerogatif, mana bisa kita intervensi. Relawan, parpol tidak bisa mengintervensi," katanya. 

Dia hanya berharap Prabowo bisa memilih sosok yang mempunyai integritas dan komitmen untuk memberantas korupsi. 

Sementara itu, politisi PDIP Ferdinand Hutahaean mengatakan, partainya tidak berharap untuk diminta atau diutus menggantikan Noel sebagai wakil menteri.  

"PDIP itu partai besar, masak levelnya hanya wakil menteri. Kan gak lucu lah," ditegaskan Ferdinand di acara serupa. 

Ditegaskan Ferdinand, sampa saat ini PDIP belum menyatakan tidak bergabung dalam pemerintahan.

"Instruksi dari ibu ketua umum untuk mengawal program Pak Prabowo yang pro rakyat, mengkritisi pelaksanaannya agar tidak salah dan mengkritisi kebijakan yang tidak prorakyat. 

"Soal pengganti Immanuel Ebenezer  tidak ingin campur tangan," katanya. 

Pihaknya hanya berpesan agar presiden dalam memilih pejabat yang pantas untuk menjadi pejabat. 

"Kami melihat di kabinet ada yang belum pantas menjadi pejabat. Contohnya masih ada Budi Arie yang masih melenggang. Dan ada nama lain lagi yang harus dievaluasi. 

"Kami tidak ingin mencampuri, wajar untuk memberikan saran agar tidak gagal," tukasnya. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Paramerer Politik Adi Prayitno mengatakan posisi wakil menteri tidak penting-penting sangat di pemeritahan prabowo. 

Menurutnya masih ada menteri yang bisa menjalankan fungsinya untuk menerjemahkan keinginan presiden.

Meksipun tidak ada wamen, pekerjaan menteri justru semkain kuat. 

"Persoalan wamen tidak terlalu penting dan mendesak untuk dicari pengganti. Menteri masih bisa diharapkan," katanya. 

Terpisah, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menjelaskan soal pengganti Immanuel Ebenezer atau Noel di posisi Wamen Ketanagakerjaan (Wamenaker). 

Juri menyebut hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

"Nanti kita tunggulah. Belum tahu. Bisa ada penggantinya, bisa juga tidak ada penggantinya," kata Juri di UNJ, Jakarta Timur, Jumat (22/8/2025).

Namun, saat ditanya soal kemungkinan kursi Wamenaker dibiarkan kosong, Juri lantas membantahnya. 

Dia menyebut posisi tersebut masih belum diketahui siapa sosoknya.

"Enggak juga (dibiarkan kosong). Enggak tahu. Nanti lihat (keputusan) Presiden," kata dia.

Sebelumnya, Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan bahwa penangkapan Noel merupakan hasil pengembangan dari kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan sebelumnya.

Awalnya, tim KPK menangkap Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3, Irvian Bobby Mahendro (IBM), saat sedang terjadi serah terima uang dari pihak perusahaan jasa.

"Jadi yang kami dapatkan pertama adalah proses serah terima uang antara perusahaan jasa terhadap koordinator, gitu. Nah, IBM," jelas Setyo dalam konferensi pers, Jumat (22/8/2025).

Dari hasil interogasi terhadap IBM dan pihak lain yang tertangkap lebih dulu, nama Wamenaker Noel muncul, beserta bukti dugaan aliran dana Rp3 miliar dan satu unit motor yang diterimanya.

Keterangan tersebut kemudian diperkuat dengan data aliran dana dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang telah dimiliki KPK sebelumnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved