Berita Viral 

Rekam Jejak Irvian Bobby, Diduga Dalang Kasus Pemerasan Seret Immanuel Ebenezer, Terima Uang Rp 69 M

Inilah rekam jejak Irvian Bobby Mahendro, tersangka sekaligus terduga dalang kasus pemerasan yang menyeret Wamenaker Immanuel Ebenezer.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
YouTube KPK
DALANG - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel menunjukkan jempolnya saat hendak diabadikan oleh awak media di ruang konferensi pers KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025) 

SURYA.CO.ID - Inilah rekam jejak Irvian Bobby Mahendro, tersangka sekaligus terduga dalang kasus pemerasan yang menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer.

Dalam kasus ini Irvian Bobby paling banyak menerima aliran dana.

Dia diduga bertugas sebagai koordinator penampung uang hasil pemerasan.

"Pada tahun 2019–2024, Saudara IBM diduga menerima aliran uang sejumlah Rp69 miliar melalui perantara," kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (22/8/2025), dikutip SURYA.CO.ID dari Tribunnews.com.

Irvian, kata Setyo, menggunakan uang tersebut untuk membiayai gaya hidupnya, seperti belanja, hiburan, membayar uang muka (DP) rumah, hingga membeli mobil mewah. 

"Serta digunakan untuk pembelian sejumlah aset seperti beberapa unit kendaraan roda empat hingga penyertaan modal pada 3 perusahaan yang terafiliasi PJK3 (Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja),” ujarnya.

Sebagian uang juga disetorkan secara tunai ke sejumlah pihak lain.

Sosok Irvian Bobby Mahendro

Baca juga: 5 Kelakuan Janggal Penculik Bos Bank Plat Merah dari Sehari-hari di Rumah hingga Saat Habisi Korban

Irvian Bobby Mahendro adalah seorang ahli K3 yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Teknik Mesin dan S2 Manajemen. 

Ia diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pengawasan Norma Kelembagaan dan Keahlian K3 di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Hingga akhirnya ia dipercaya menjadi Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 Kemenaker tahun 2022-2025.

Kekayaan Irvian Bobby Mahendro

Melansir dari laman e-LHKPN, Irvian Bobby terakhir melaporkan kekayaannya pada 2 Maret 2022, saat periode terakhir menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen di lingkungan Kemnaker.

Berikut rincian harta kekayaannya.

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp1.278.247.000

Baca juga: Duduk Perkara 72 Siswa SMA di Bengkulu Dikeluarkan Usai Sebulan Sekolah, Wali Murid Geruduk DPRD

MINTA MAAF - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel memgacungkan dua jempol tangannya ke awak media (kiri) Noel bersama tahanan lainnya saat berada di ruang pers di Gedung KPK.
MINTA MAAF - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel memgacungkan dua jempol tangannya ke awak media (kiri) Noel bersama tahanan lainnya saat berada di ruang pers di Gedung KPK. (Kolase Tribunnews Jeprima/Youtube KPK)

1. Tanah dan Bangunan Seluas 145 m2/54 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HIBAH TANPA AKTA Rp1.278.247.000
 
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 335.000.000

1.MOBIL, MITSUBISHI PAJERO Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp335.000.000
 
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp75.253.273
 
D. SURAT BERHARGA Rp 0
 
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 2.216.873.795
 
F. HARTA LAINNYA Rp0

Sub Total Rp3.905.374.068

II. HUTANG Rp 0

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 3.905.374.068

11 Orang Tersangka

KPK membongkar praktik pemerasan dalam penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kemnaker.

Total Rp81 miliar yang berhasil dikumpulkan dari praktik pemerasan selama periode 2019–2024 ini.

Dalam kasus itu, KPK menetapkan 11 orang sebagai tersangka dugaan kasus pemerasan yang merugikan buruh.
 
Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel  Ebenezer diduga ikut menikmati uang Rp 3 miliar dalam kasus pemerasan ini.

Berikut daftar 11 tersangka kasus pemerasan di Kemnaker.

1. IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI periode 2024–2029.

Noel sapaan Immanuel Ebenezer diduga mendapatkan jatah Rp 3 miliar dalam kasus ini.

2. IBM (Irvian Bobby Mahendro) selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 tahun 2022–2025.

Diduga sebagai koordinator penampung, Bobby mendapatkan Rp 65 miliar.

3. GAH (Gerry Aditya Herwanto Putra) selaku Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022–sekarang.

Gerry  diduga mendapatkan jatah Rp 3 miliar dalam kasus ini.

4. SB (Subhan) selaku Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 tahun 2020–2025.

Subhan diduga mendapatkan Rp 3,5 miliar.

5. AK (Anitasari Kusumawati) selaku Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020–sekarang.

Dia diduga mendapatkan jatah Rp 5,5 miliar.

6. FRZ (Fahrurozi) selaku Dirjen Binwasnaker dan K3 pada Maret 2025–sekarang.

7. HS (Hery Sutanto) selaku Direktur Bina Kelembagaan tahun 2021–Februari 2025.

Hery mendapatkan jatah Rp 1,5 miliar.

8. SKP (Sekarsari Kartika Putri) selaku Subkoordinator.

9. SUP (Supriadi) selaku Koordinator.

10. TEM (Temurila) selaku pihak PT Kem Indonesia.

11. MM (Miki Mahfud) selaku pihak PT Kem Indonesia

Wamenaker Dipecat

Immanuel Ebenezer dipecat dari jabatan Wamenaker usai ditetapkan sebagai tersangka.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan Presiden telah menandatangani keputusan presiden tentang pemberhentian Immanuel Ebenezer.

Ia menegaskan seluruh proses hukum diserahkan sesuai ketentuan. Sebaliknya, ia meminta semua anggota kabinet merah putih untuk belajar dari masalah yang dialami Ebenezer.

“Selanjutnya kami menyerahkan seluruh proses hukum untuk dijalankan sebagaimana mestinya dan kami berharap ini menjadi pembelajaran bagi kita semuanya terutama bagi seluruh anggota kabinet merah putih dan seluruh pejabat pemerintahan,” ujarnya.

Prasetyo menambahkan, Presiden mengingatkan jajaran kabinet agar serius dalam upaya pemberantasan korupsi.

“Untuk sekali lagi benar benar bapak presiden ingin kita semua bekerja keras berupaya keras dalam memberantas tindak tindak pidana korupsi,” pungkasnya.

Lalu, siapa pengganti Immanuel Ebenezer

Relly Reagen, Sekjen DPP Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) yang merupakan teman seperjuangan Immanuel Ebenezer mengatakan hal itu menjadi hak prerogatif presiden. 

"Itu hak prerogatif, mana bisa kita intervensi. Relawan, parpol tidak bisa mengintervensi," katanya. 

Dia hanya berharap Prabowo bisa memilih sosok yang mempunyai integritas dan komitmen untuk memberantas korupsi. 

Sementara itu, politisi PDIP Ferdinand Hutahaean mengatakan, partainya tidak berharap untuk diminta atau diutus menggantikan Noel sebagai wakil menteri.  

"PDIP itu partai besar, masak levelnya hanya wakil menteri. Kan gak lucu lah," ditegaskan Ferdinand di acara serupa. 

Ditegaskan Ferdinand, sampa saat ini PDIP belum menyatakan tidak bergabung dalam pemerintahan.

"Instruksi dari ibu ketua umum untuk mengawal program Pak Prabowo yang pro rakyat, mengkritisi pelaksanaannya agar tidak salah dan mengkritisi kebijakan yang tidak prorakyat. 

"Soal pengganti Immanuel Ebenezer  tidak ingin campur tangan," katanya. 

Pihaknya hanya berpesan agar presiden dalam memilih pejabat yang pantas untuk menjadi pejabat. 

"Kami melihat di kabinet ada yang belum pantas menjadi pejabat. Contohnya masih ada Budi Arie yang masih melenggang. Dan ada nama lain lagi yang harus dievaluasi. 

"Kami tidak ingin mencampuri, wajar untuk memberikan saran agar tidak gagal," tukasnya. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Paramerer Politik Adi Prayitno mengatakan posisi wakil menteri tidak penting-penting sangat di pemeritahan prabowo. 

Menurutnya masih ada menteri yang bisa menjalankan fungsinya untuk menerjemahkan keinginan presiden.

Meksipun tidak ada wamen, pekerjaan menteri justru semkain kuat. 

"Persoalan wamen tidak terlalu penting dan mendesak untuk dicari pengganti. Menteri masih bisa diharapkan," katanya. 

Terpisah, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro menjelaskan soal pengganti Immanuel Ebenezer atau Noel di posisi Wamen Ketanagakerjaan (Wamenaker). 

Juri menyebut hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

"Nanti kita tunggulah. Belum tahu. Bisa ada penggantinya, bisa juga tidak ada penggantinya," kata Juri di UNJ, Jakarta Timur, Jumat (22/8/2025).

Namun, saat ditanya soal kemungkinan kursi Wamenaker dibiarkan kosong, Juri lantas membantahnya. 

Dia menyebut posisi tersebut masih belum diketahui siapa sosoknya.

"Enggak juga (dibiarkan kosong). Enggak tahu. Nanti lihat (keputusan) Presiden," kata dia.

Sebelumnya, Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan bahwa penangkapan Noel merupakan hasil pengembangan dari kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan sebelumnya.

Awalnya, tim KPK menangkap Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3, Irvian Bobby Mahendro (IBM), saat sedang terjadi serah terima uang dari pihak perusahaan jasa.

"Jadi yang kami dapatkan pertama adalah proses serah terima uang antara perusahaan jasa terhadap koordinator, gitu. Nah, IBM," jelas Setyo dalam konferensi pers, Jumat (22/8/2025).

Dari hasil interogasi terhadap IBM dan pihak lain yang tertangkap lebih dulu, nama Wamenaker Noel muncul, beserta bukti dugaan aliran dana Rp3 miliar dan satu unit motor yang diterimanya.

Keterangan tersebut kemudian diperkuat dengan data aliran dana dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang telah dimiliki KPK sebelumnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved