Kebiasaan yang Bisa Bikin Skin Barrier Rusak, Numpuk Komedo dan Tampak Lebih Tua
Skin barrier yang rusak dapat terlihat saat kondisi kulit mengalami iritasi, berjerawat dan gatal-gatal.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
Ringkasan Berita:
- Skin barrier yang ada di permukaan wajah perlu diperhatikan. Jika kulit dalam kondisi rusak maka penggunaan makeup akan menjadi sia-sia. Memperbaiki skin barrier, skin quality akan jadi tambah lebih bagus,
- Masalah pada skin barrier menurut dr Leni Kumala, Dipl AAAM, CEO & Founder Eons Skin Group Surabaya, dapat terjadi karena beberapa faktor. Seperti gaya hidup dan kebiasaan.
- Perawatan medis diperlukan agar mempercepat proses regenerasi
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Memperbaiki skin barrier adalah hal penting. Sebab, jika kulit dalam kondisi rusak maka penggunaan makeup akan menjadi sia-sia.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadari kondisi skin barrier mereka sampai akhirnya mendadak sering breakout. Merasa rutin menggunakan skincare namun hasilnya kurang optimal.
“Skin barrier itu kulit di permukaan. Tugasnya sebagai pelindung terhadap macam-macam. Termasuk debu, dingin, panas dan lain-lain. Nah, dengan kita memperbaiki skin barrier, skin quality kita akan jadi tambah lebih bagus,” sebut dr Leni Kumala, Dipl AAAM selaku CEO & Founder Eons Skin Group, Kamis (20/11/2025).
Baca juga: Zima Salim Bagikan Tips Rawat Kesehatan Kulit, Ingatkan Pentingnya Basic Skincare
Skin barrier yang rusak dapat terlihat saat kondisi kulit mengalami iritasi, berjerawat dan gatal-gatal.
Gaya Hidup dan Kebiasaan
Masalah pada skin barrier disebut dr Leni, dapat terjadi karena beberapa faktor. Seperti gaya hidup dan kebiasaan.
Kebiasaan terlalu sering mandi menggunakan air hangat, menggosok wajah berlebihan saat pembersihan makeup, dan tidak menggunakan tabir surya.
“Nah, dengan skin barrier yang tidak bagus ini Itu akan membuat kulit berkomedo, kulit berjerawat Akan terlihat lebih tua,” sebutnya.
Baca juga: Tren Kecantikan 2026, Eons Surabaya Tingkatkan Kualitas Kulit Jangka Panjang dengan Teknologi SSMCS
Kondisi kulit kering bersisik juga menjadi tanda masalah skin barrier.
Jika dibiarkan maka kulit akan menjadi sensitif dan kemerahan. Sehingga kulit akan merasa mudah alergi dan gatal-gatal.
Perawatan Kulit untuk Proses Regenerasi Kulit
Jika beberapa minggu kondisi tidak membaik, dr Leni menyarankan, untuk segera berkonsultasi. Perawatan medis diperlukan agar mempercepat proses regenerasi.
“Kita harus cari tahu penyebabnya misal karena sering mandi air hangat, cuci muka air hangat, memakai kosmetik tidak bersihin atau justru berlebihan, dan apa bepergian dari luar negeri,” jelasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
| Pembangunan Labkesda Kabupaten Blitar Capai 71,22 Persen, Ditarget Rampung Pertengahan Desember 2025 |
|
|---|
| Kadin Jatim Genjot Keterlibatan Industri untuk Pemagangan Berbasis Pembiayaan Pemerintah di 2026 |
|
|---|
| Sosok Sri Sutatik Eks Ketua PN Jombang Digugat Dokter soal Kasus Kepemilikan Tanah, Kini Gugat Balik |
|
|---|
| 3 Kelakuan Janggal AKBP Basuki Usai Dosen Untag Semarang Tewas di Hotel Bersamanya, Mau Hapus Jejak? |
|
|---|
| Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Pemotor Tewas Tabrak Truk Berhenti di Jalan Raya Kapas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Skin-barrier-disebut-memiliki-peran-penting-dalam-perlindungan-kulit-Foto-Nurika.jpg)