Banjir Jombang

Sungai Meluap Bersamaan, Banjir Landa 14 Desa di Empat Kecamatan di Kabupaten Jombang

Total 14 desa di empat Kecamatan Kabuh, Plandaan, Ploso, dan Kudu terdata tergenang air dengan intensitas berbeda.

SURYA.co.id/Anggit Pujie Widodo
BANJIR JOMBANG - Pemukiman warga digenangi luapan air banjir yang melanda Desa Jatigedong Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Kamis (20/11/2025). Hujan deras berturut-turut sebabkan banjir. 
Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 14 desa di empat Kecamatan Kabuh, Plandaan, Ploso, dan Kudu Kabupaten Jombang masih  tergenang air dengan intensitas berbeda, Sabtu (22/11/2025), pasca hujan deras yang mengguyur tiga hari berturut-turut.
  • BPBD Jombang memastikan hujan deras menjadi penyebab utama banjir di berbagai titik. Pemantauan wilayah terdampak masih terus dilakukan.
  • Warga diimbau waspada mengingat hujan diprediksi masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan

 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Tiga hari terakhir diguyur hujan deras memicu banjir di sejumlah titik wilayah Kabupaten Jombang

Hingga Sabtu (22/11/2025), total 14 desa di empat Kecamatan Kabuh, Plandaan, Ploso, dan Kudu terdata tergenang air dengan intensitas berbeda.

Banjir paling awal dilaporkan terjadi di Kecamatan Kabuh. Desa Munungkerep, Pengampon, dan Kedungjati menjadi wilayah yang pertama kali merasakan dampaknya.

Air Masuk ke Permukiman

Di Munungkerep, air mulai masuk ke permukiman pada Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 17.50 WIB  setelah sungai di Dusun Slumbung meluap.

Heru, warga setempat, menggambarkan kondisi banjir sempat cukup deras sebelum akhirnya surut menjelang pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Sawah Terendam Banjir, Petani di Ploso Jombang Waswas Soal Ancaman Gagal Panen

Tidak berselang lama, puluhan rumah di Dusun Suco dan Kambingan, Desa Pengampon, juga terendam.

Sekretaris Desa Pengampon, Suwandi, menyebut lebih dari 50 rumah terdampak karena aliran air dari kawasan hutan meluber ke permukiman.

"Ada sekitar 50 rumah yang terdampak banjir," ucapnya. 

Banjir Meluas

Di Desa Kedungjati, situasi lebih berat. Luapan Kali Kabuh membuat Dusun Jatisari dan Jatidrenges terendam sejak pukul 22.30 WIB.

 "Sekitar tengah malam, air bahkan sempat menutup jalan provinsi Ploso-Babat lebih dari 30 sentimeter," kata Soni Harsono, warga Jatisari.

Baca juga: Tiga Pencuri Rokok di Pasar Bandung Jombang Berhasil Ditangkap, Warga Surabaya

Banjir turut meluas ke Kecamatan Plandaan, melanda Desa Klitih, Tondowulan, dan Darurejo. Ketinggian genangan mencapai 30 sentimeter.

Warga menyebut banjir cepat surut karena hanya terjadi akibat sumbatan di aliran sungai.

"Begitu sumbatan terurai, air langsung menghilang," ujar Teguh, warga Tondowulan.

Banjir besar juga terjadi di Kecamatan Ploso, terutama di Desa Pandanblole. Di Dusun Blole Barat, air mulai naik sekitar pukul 00.00 WIB. 

Tanggul Jebol Bikin Air Sungai Meluber

Kepala desa setempat, Suwaji, mengungkapkan, jebolnya tanggul serta tumpukan sampah di jembatan menyebabkan air dari sungai besar meluber ke permukiman, jalan, hingga area balai desa.

Desa Kedungdowo dan Pagertanjung juga tak luput dari luapan Kali Marmoyo. Di Pagertanjung, banjir bahkan terjadi dua kali dalam sepekan. 

"Yang terdampak hanya Dusun Pagerongkal, tapi banjirnya datang dua kali, Kamis dan Jumat pagi," jelas Kades Bambang Pitono.

Dari seluruh wilayah terdampak, Desa Jatigedong di Kecamatan Ploso menjadi lokasi yang masih terendam hingga hari ketiga.

Hampir seluruh dusun tergenang, termasuk Jatirowo, Lengkong, Gotan, dan Gedang.

Dodik, warga Dusun Gotan, mengatakan ketinggian air kembali meningkat pada Jumat pagi.

"Hari Rabu tinggi, Kamis turun, tapi Jumat malah lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan di Gotan dan Gedang bisa mencapai 60 sentimeter," ujarnya.

Banjir di Jatigedong membuat aktivitas warga lumpuh. Tiga sekolah menghentikan kegiatan belajar, dan sebuah masjid setempat ikut terendam.

Di Kecamatan Kudu, banjir melanda Desa Sidokaton dan Bakalanrayung.

Warga Diimbau Tetap Waspada

Supervisor Pusdalops BPBD Jombang, Stevy Maria, menjelaskan bahwa ketinggian air maksimum sekitar 30 sentimeter di dua desa tersebut.

BPBD Jombang memastikan hujan deras sejak Rabu sore menjadi penyebab utama banjir di berbagai titik. Pemantauan wilayah terdampak masih terus dilakukan.

"Belum ada permintaan dapur umum. Namun kami sudah mengirim logistik makanan siap saji ke Desa Jatigedong untuk antisipasi," ungkap Stevy saat dikonfirmasi, Sabtu (22/11/2025). 

Hingga Sabtu siang, sejumlah desa telah surut, namun beberapa wilayah seperti Jatigedong dan Gedongombo masih dalam proses penanganan. 

"Kami mengimbau warga tetap waspada mengingat hujan diprediksi masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan," pungkas Stevy.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved