Gunung Semeru Erupsi

4 Dampak Erupsi Gunung Semeru: 3 Warga Alami Luka Bakar, Ratusan Pendaki Terjebak, 956 Warga Ngungsi

Erupsi Gunung Semeru yang terjadi sejak Rabu (19/11/2025) telah menimbulkan dampak yang signifikan. 

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Musahadah
istimewa
AWAN PANAS - Luncuran awan panas Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu (19/11/2025). Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Semeru dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak. 

Sementara Dimas (50), warga Dusun Sumbersari, dirujuk ke Puskesmas Pasirian akibat luka bakar tingkat satu.

Nomawati dan Hariyono terkena awan panas saat melintas di Jembatan Besuk Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. 

Sepasang suami istri asal Kediri Jawa Timur  itu berhasil dievakuasi namun mengalami luka bakar. 

Sekda Lumajang, Agus Triyono menjelaskan Satuan Tugas Penanganan Bencana Gunung Semeru di Lumajang bergerak cepat setelah insiden yang menimpa sepasang suami istri asal Kabupaten Kedir itu. 

"Penanganan awal sudah dilakukan, terutama untuk luka bakarnya. Namun karena membutuhkan penanganan lebih lanjut, keduanya langsung dirujuk ke RS Pasirian,” beber Agus ketika dikonfirmasi. 

Setelah dilakukan penanganan medis kedua korban mengalami  luka bakar mencapai sekitar 20 persen. 

Saat kejadian kedua korban diketahui tergelincir ketika melintas di Jembatan Perak. 


Kala itu jalanan yang tertutup abu panas dan sangat licin.

BPBD Lumajang kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di jalur yang terdampak abu panas dan berpotensi menjadi licin.

Aparat gabungan juga terus memantau kondisi jalan serta titik rawan kecelakaan guna mencegah insiden serupa.

Agus menegaskan pentingnya mematuhi arahan petugas dan tidak memasuki zona bahaya. 

“Prioritas utama kami tetap keselamatan warga. Aktivitas di wilayah terdampak harus benar-benar dibatasi agar tidak ada tambahan korban,” tegasnya.

2. 956 Warga Mengungsi

Hingga laporan ini disusun, belum ada data kerusakan material. Namun sejumlah titik di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro teridentifikasi menjadi lokasi pengungsian, mulai dari sekolah, balai desa, hingga fasilitas ibadah.

Total sementara 956 warga mengungsi, dengan proses pendataan yang masih berlangsung.

“Pendataan masih berjalan karena mobilitas warga cukup tinggi di dua kecamatan yang tertutup abu vulkanik,” kata Nanang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved