Kasus Pasien DBD Tidak Dapat Brankar Berakhir Damai, RSUD Grati Pasuruan Berjanji Evaluasi Pelayanan

Ia menegaskan, pihak rumah sakit akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/Galih Lintartika (Galih)
MEMINTA MAAF - Direktur RSUD Grati Pasuruan, dr Dyah Retno Lestari (tengah) menemui keluarga korban usai terjadi kesalahpahaman dan menyampaikan permohonan maaf. 
Ringkasan Berita:
  • RSUD Grati Pasuruan melakukan klarifikasi atas tidak adanya brankar untuk membawa pasien DBD ke ambulans desa belum lama ini.
  • Pihak RSUD menemui keluarga pasien untuk meminta maaf atas kejadian tidak tersedianya brankar untuk membawa jenazah.
  • RSUD Grati berjanji mengevaluasi pelayanan di lingkungan rumah sakit agar kejadian itu tidak terulang.

 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Video viral yang memperlihatkan keluarga pasien kebingungan mencari brankar (kasur dorong) di RSUD Grati Pasuruan saat hendak memulangkan jenazah keluarganya, menuai banyak perhatian publik.

Namun persoalan tersebut telah diselesaikan secara baik-baik. Direktur RSUD Grati, dr Dyah Retno Lestari menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien atas kejadian itu.

Ia menegaskan, pihak rumah sakit akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga. Tadi pagi saya sudah datang langsung ke rumah duka, kami saling memaafkan dan berdiskusi agar kejadian seperti ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak,” ujar Retno, Kamis (14/11/2025).

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (12/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Pasien yang sebelumnya dirawat karena demam berdarah dengue (DBD) meninggal dunia sekitar pukul 16.30 WIB.

Saat keluarga hendak membawa jenazah pulang menggunakan ambulans desa, terjadi kepanikan karena brankar tidak segera ditemukan.

Menurut Retno, hal itu dipicu miskomunikasi antara petugas rumah sakit dan sopir ambulans, yang saat itu ternyata sedang mengantarkan pasien lain ke RSUD Bangil.

“Brankar yang dibutuhkan terbawa bersama ambulans desa. Petugas sempat menghubungi sopir, tetapi karena situasi panik dan kurang koordinasi, akhirnya muncul kesalahpahaman,” jelasnya.

Klarifikasi Pihak RSUD Grati

Usai video kejadian itu beredar di media sosial, RSUD Grati langsung bergerak cepat melakukan klarifikasi dan menjalin komunikasi dengan keluarga pasien.

RSUD Grati berkomitmen melakukan evaluasi pelayanan, terutama dalam koordinasi antarpetugas dan kesiapsiagaan sarana pendukung pasien.

“Kejadian ini menjadi bahan introspeksi kami agar pelayanan di RSUD Grati semakin baik, cepat, dan tanggap dalam segala kondisi,” jelasnya.

Soleh, paman dari keluarga korban juga menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang sempat terjadi.

“Kami atas nama keluarga juga mohon maaf. Saat itu suasananya panik, ingin segera membawa pulang jenazah untuk dimakamkan. Tidak ada niat membuat gaduh,” kata Soleh. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved