Dinkop Jatim Cairkan Honor Pendamping KDMP Rp 18 Miliar, Terungkap Ada Yang Merangkap Jadi Pengurus

kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Jatim seperti Unair dan STIESIA untuk memberikan ilmu dan penguatan KDMP di Jatim. 

|
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
surya/Fatimatuz Zahro
CAIRKAN HONOR - Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa dalam acara kick-off pelatihan pendamping KDMP di Asrama Haji Surabaya, Senin (3/11/2025). 

Ringkasan Berita:⦁ Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur akan mencairkan honor untuk 2.132 pendamping Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) untuk tiga bulan ke depan.

⦁ Anggaran untuk honor pendamping KDMP berasal dari dana dekonsentrasi APBN sebesar Rp 18 miliar.
Dinkop Jatim juga menemukan bahwa ada pendamping yang juga menjadi pengurus KDMP sendiri.
 

 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa memastikan Pemprov Jatim akan segera mencairkan honor untuk para pendamping Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Jawa Timur.

Untuk pembayaran honor pendamping KDMP itu, disiapkan anggaran Rp 18 miliar. Honor itu diberikan kepada 2.132 orang pendamping dari sebanyak 8.494 unit KDMP di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur

“Prinsip kami sesuai arahan Bapak Wagub Jatim, semua teman-teman sudah melakukan yang sudah ditugaskan, termasuk profil koperasi desa, semua kopdes harus masuk Simkopdes, terus aset tambahan dan lain-lain. Prinsipnya, kami upayakan secepatnya honor kita cairkan,” tegas Endy, saat wawancara usai acara kick-off pelatihan pendamping KDMP di Asrama Haji Surabaya, Senin (3/11/2025). 

Endy menjelaskan, honor untuk pendamping KDMP bersumber dari dana dekonsentrasi APBN. Anggaran sebesar Rp 18 miliar tersebut adalah honor yang diberikan untuk tiga bulan hingga akhir tahun 2025. 

“Itu untuk honor saja. Kalau untuk pelatihan anggarannya ada sendiri, totalnya dari Kemenkop kita di Jatim dapat dana Rp 60 miliar,” imbuhnya.

Inventarisasi Masalah KDMP di Jatim

Di Jatim, setiap pendamping KDMP bertugas mendampingi delapan hingga 12 unit koperasi. Mereka ditugaskan memberikan pelatihan dan pendampingan bagaimana mengembangkan koperasi agar berjalan baik dan memberi kemaslahatan bagi anggota dan masyarakat. 

“Rata-rata pendamping KDMP ini adalah pengusaha atau pernah punya usaha. Tantangannya adalah ternyata ada pendamping KDMP yang juga menjadi pengurus,” ujar Endy.

Untuk itu, pihaknya menjalin kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Jatim seperti Unair dan STIESIA untuk memberikan ilmu dan penguatan KDMP di Jatim. 

Kalangan kampus akan memberi pelatihan bagaimana mengelola unit usaha koperasi yang tidak hanya mengejar untung tetapi juga mengungkit ekonomi di pedesaan.

“Koperasi di Jambangan Surabaya itu sudah bagus. Mereka berhasil menggaet banyak masyarakat agar menjadi anggota koperasi,” urai Endy.

“Jadi mereka menjual elpiji kepada anggota. Makanya banyak yang tertarik menjadi anggota, sampai 200 orang. Kan kalau jadi anggota mau membayar iuran pokok dan iuran wajib,” imbuhnya.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menegaskan, kesempatan bertemu dengan ribuan pendamping KDMP menjadi momentum untuk belanja masalah. Pasalnya ternyata cukup banyak masalah yang dihadapi pendamping KDMP di lapangan.

“Kan mereka bulan ini ada target untuk mendata aset. Nah ini saya minta bupati/wali kota juga ikut mengawal. Jangan hanya dipikir gampangnya. Ada yang dikasih tanah tetapi nggak potensial,” tegas Emil.

Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan laporan terkait sistem bundling yang diterapkan bagi KDMP. Ia berharap sistem yang memberatkan KDMP bisa diminimalisir. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved