Bangunan Ponpes di Situbondo Ambruk

Cerita Aura Terlelap Saat Bangunan Asrama Putri Ponpes di Situbondo Ambruk, Satu Temannya Meninggal

Nasib apes dialami Aura Adelia (14), salah satu korban ambruknya ponpes Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani di Situbondo.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID/Izi Hartono
MENINJAU - Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, saat meninjau puing bangunan yang ambruk di Pondok Pesantren Syeh Abdul Qodir Jailani, Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025). 

Korban meninggal dunia itu diketahui berinial P, santri asal Dusun Rawan, Desa/ Kecamatan Besuki

Siswi SMP ini telah dimakamkan oleh keluarganya di tempat pemakaman umum di desa setempat.

Pengasuh Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani, KH Muhammad Hasan  Nailul Ilmi membenarkan ambruk atap bangunan kamar santrinya tersebut.

Menurutnya, peristiwa musiah ambruknya atap kamar santrinya itu terjadi sekitar pukul 00.30 atau 01.00 WIB,  setelah turun hujan yang disertai angin kencang.

"Setelah baru terdengar suara gemuruh asrama santri, yang ambruk itu atapnya dan bangunan tembok masih kokoh dan utuh," ujarnya saat ditemui di rumahnya.

Para santri yang menjadi korban, kata KH Muhammad Hasan, seluruh langsung dievakuasi ke puskemas dan rumah sakit untuk mendapat perawatan medis para santrinya dinyatakan sehat.

"Hanya empat orang santri yang dirawat inap, dua orang di RS Besuki dan RS Jatimed,  Dua santri yang dirawat du RD Besuki harus dioperasi karena lukanya cukup parah," jelasya.

Sedangkan dua santrinya di rawat di RS Jatimed itu, lanjutnya, salah seorang santrinya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis.

"Ya ada satu yang meninggal dan kondisinya memang sakit dan baru kembali ke pondok," ucanya.

Insiden ambruknya atap kamar santri di Pondok Pesantren Syeh Abdul Qodir Jailani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjadi perhatian serius Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan.

Kapolres bersama kepala Kepala Kemenag Situbondo Muhammad Mudhofar langsung meninjau ambruknya atap kamar yang menewaskan santriwati tersebut.

Kapolres AKBP Rezi berjanji akan mendatankan ahli untuk melihat kelayakan bangunan kamar santri yang ambruk itu, serta meminta pihak pesantren mengungsikan para santri untuk mengantisi hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.

Kapolres dan Kepala Kemenag didampingi pengasuh Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani melihat kondosi kamar santri yang ambruk itu.

Kepada sejumlah wartawan, AKBP Rezi Dharmawan mengatakan, selain korban meninggal dunia, musibah itu juga menyebabkan beberapa korban luka.

"Satu korban tidak terselamatkan, ada yang rawat jalan dan ada korban yang masih ditangani tim medis d rumah sakit," katanya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved