Curiga Flu Burung, Peternak Di Madiun Temukan Puluhan Ayam Mati, Sebagian Terpaksa Dipotong

“Terlihat pucat, lemas, awalnya aktif menjadi diam, lemas, tiba-tiba ada di pojokan, terus besoknya sudah mati,” ujar Agik.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
surya/Febrianto Ramadani (Febrianto)
MENDADAK MATI - Peternak ayam di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Agik Saputra Wijaya, menunjukkan beberapa ekor ternak miliknya yang sudah mati, Jumat (24/10/2025). Beberapa ekor ayam terpaksa dibakar dan yang sudah terjangkit disembelih agar tidak menular. 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Sektor peternakan di Kabupaten Madiun pantas waspada dengan kasus kematian massal ternak ayam, seperti yang dialami Agik Saputra Wijaya.

Peternak asal Desa Bantengan, Kecamatan Wungu itu khawatir saat melihat puluhan ekor ayam di kandang miliknya mati mendadak, Jumat (24/10/2025).

Tidak mau hewan ternak lainnya mengalami nasib serupa, Agik terpaksa menyembelih beberapa ekor ayam yang menunjukkan gejala sakit.

Agik juga mengumpulkan beberapa ekor ayam ternak yang sudah mati, untuk dibakar di tumpukan jerami.

Pria berusia 29 tahun tersebut menceritakan, kematian mendadak ayam-ayam miliknya terjadi sejak 3 hari terakhir. Sebelum mati, ayam-ayam itu menunjukkan gejala berbeda.

“Terlihat pucat, lemas, awalnya aktif menjadi diam, lemas, tiba-tiba ada di pojokan, terus besoknya sudah mati,” ujar Agik.

Ia menyebutkan, saat ini ada 15 lebih ekor ayam yang ditemukan mati. Serta 10 ekor terpaksa disembelih agar gejalanya tak menular ke ayam lain.

“Jika dijumlahkan dari yang kemarin ada sebanyak 20 lebih. Saya takut diduga terjangkit flu burung,” ungkapnya.

Agik berencana memberikan vitamin dan vaksin kepada beberapa ayam yang masih sehat agar tidak terkena penyakit mematikan tersebut. “Supaya tidak ada penularan pada ternak lainnya, sebagai upaya pencegahan,” pungkasnya. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved