Kisah Para Ibu Penebang Tebu di Magetan, Kerja Keras Demi Mencukupi Kebutuhan Keluarga
Meski pekerjaan ini umumnya identik dengan laki-laki, para ibu di Magetan, Jatim ini menunjukkan etos kerja tinggi dan semangat luar biasa.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
“Kesulitannya saat mengangkat tebu yang roboh, kadang tidak lurus jadi susah diangkut. Belum lagi kalau cuaca panas seperti ini,” ungkap Ngadmi.
Untuk menjaga kualitas hasil panen, para pekerja menggunakan sabit khusus saat menebang batang tebu.
Ngadmi sendiri sudah 3 bulan bekerja sebagai penebang tebu, dan berniat melanjutkannya hingga musim panen berakhir.
“Biasanya panen berlangsung sekitar tiga bulan. Alhamdulillah, hasilnya bisa untuk kebutuhan anak sekolah,” katanya.
Profesi penebang tebu memang tergolong pekerjaan berat, terlebih bagi perempuan. Namun bagi Nurjanah, Ngadmi dan rekan-rekan lainnya, pekerjaan ini bukan sekadar mencari nafkah. Ini adalah bentuk perjuangan dan pengorbanan demi masa depan keluarga dan pendidikan anak-anak mereka.
Ditabrak Mobil Saat Belokkan Sepeda Pancal, Kakek Di Magetan Meninggal Usai Terlempar Beberapa Meter |
![]() |
---|
Siapa Cantika Davinca? Pedangdut Jebolan DAcademy yang Kecelakaan di Magetan hingga 2 Siswa Tewas |
![]() |
---|
Direkom Pebalap Asia, Gubernur Jatim Masukkan Sirkuit Parang Magetan Dalam Agenda Balap Nasional |
![]() |
---|
Reaksi Gubernur Khofifah Soal Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Diprotes dan Dinilai Lamban |
![]() |
---|
Mobil Penyanyi Dangdut Cantika Davinca Tabrakan di Daerah Magetan, 2 Pelajar SMP Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.