Sakeramania Pasang Spanduk Protes di PSL Pasuruan, Desak Perbaikan Tim Persekabpas

pemasangan spanduk protes merupakan aspirasi dari para suporter yang ingin ada perubahan signifikan dalam kepengurusan tim Persekabpas.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/galih lintartika
KRITIK PEDAS - Spanduk protes Sakeramaia dipasang saat laga final Pasuruan Super League Bupati Cup yang mempertemukan Nguling FC vs Lekok United di Stadion R Soedrasono Pogar Bangil, Senin (29/9/2025) sore. 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Pertandingan final Pasuruan Super League Bupati Cup di Stadion R Soedrasono Pogar Bangil, Senin (29/9/2025) sore lalu, meninggalkan pesan penting bagi pengelola sepak bola Pasuruan.

Bukan karena sengitnya pertandingan antara Nguling FC dan Lekok United, tetapi karena adanya sebuah spanduk protes berukuran raksasa di sisi Selatan tribun penonton. Spanduk besar itu bertuliskan “Persekabpas Bukan Milik Keluargamu, Mundur”.

Tidak diketahui apa yang tersirat dari pesan yang disampaikan dalam spanduk protes tersebut. Yang perlu diketahui, spanduk protes itu disertai lengkap dengan logo dan gambar suporter Persekabpas Pasuruan.

Saat dikonfirmasi, Direktur PT Persekabpas Laskar Sakera, Gaung Andaka Purbangkara mengaku tidak paham dengan apa yang dimaksud dari spanduk itu. Ia mengaju saat ini pihaknya sedang fokus untuk persiapan kompetisi.

“Kami sekarang fokus untuk mempersiapkan liga, karena sudah berjalan cukup lama ini. Semoga doa dan support seluruh warga pasuruan dapat terus mengalir pada Persekabpas,” kata Gaung saat dihubungi, Selasa (30/9/2025).

Ketua Yayasan Suporter Sakeramania Pasuruan, Rosul mengatakan, pemasangan spanduk protes ini merupakan aspirasi dari para suporter yang ingin ada perubahan signifikan dalam kepengurusan tim Persekabpas.

“Jadi, banyak faktor munculnya spanduk kemarin. Kami mendengar banyak curhatan pemain, suporter. Ada banyak  keresahan yang mereka rasakan, makanya kami sampaikan pesan ini,” terang Rosul.

Disampaikan Rosul, Persekabpas adalah tim milik Pasuruan, bukan milik perseorangan. Ia mengakui, dulu yayasan suporter yang mendesak adanya perubahan, Persekabpas menjadi PT atau dikelola swasta.

Sayangnya dalam pembentukan PT itu, yayasan suporter tidak dilibatkan. Dan tiba-tiba kepengurusan PT Persekabpas ada tanpa ada keterbukaan atau transparansi dalam penyusunan dan sebagainya.

“Puncaknya adalah ketika tiba-tiba muncul utang ke pemilik saham Persekabpas di akhir musim kemarin. Ini yang membuat kami resah, membuat kami khawatir. Makanya kami ingin ada perbaikan,” urainya.

Sementara Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo saat ditemui usai penyerahan hadiah kepada para pemenang menyebut, pemasangan spanduk berisikan nada protes itu salah satu bentuk ekspresi Sakeramania.

“Intinya, kalau Persekabpas mau satu suara dengan pemda, kami siap support penuh dan dukungan untuk Persekabpas. Dan saya pastikan tidak lama lagi naik ke liga 2,” kata Rusdi. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved