Siskamling Masih Relevan Untuk Cegah Kejahatan, Wabup Lumajang Minta Warga Tidak Bergantung Aparat

Dalam kegiatan tersebut, Yudha turut didampingi Sekretaris Daerah, unsur Satpol PP, Forkopimca, dan perangkat daerah terkait.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Deddy Humana
surya/erwin wicaksono (erwin)
KAMTIBMAS BERSAMA - Wabup Lumajang, Yudha Adji Kusuma mengajak warga aktif melakukan poskamling dan tidak hanya mengandalkan aparat untuk keamanan. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN - Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha), mendorong warga untuk menjaga lingkungannya secara mandiri melalui ronda malam di poskamling. 

Menurut wabup, keamanan desa tidak bisa hanya bergantung kepada aparat, tetapi harus dibangun dari partisipasi langsung masyarakat.

Yudha diketahui rutin melakukan patroli malam dan mengunjungi pos-pos kamling di Kecamatan Rowokangkung dan Yosowilangun baru-baru ini. 

Dalam kegiatan tersebut, Yudha turut didampingi Sekretaris Daerah, unsur Satpol PP, Forkopimca, dan perangkat daerah terkait.

Mas Yudha meninjau pos ronda di beberapa desa, mulai dari Rowokangkung, Sidorejo, Munder, Yosowilangun Lor, Tunjungrejo, Krai, hingga Kraton. 

Selain menyapa petugas ronda yang berjaga, ia juga berdialog langsung dengan warga mengenai peran poskamling sebagai garda terdepan dari ancaman kejahatan.

Dikatakan, warga di Dusun Sentono, Desa Krai, bisa menjadi contoh. Berkat kewaspadaan masyarakat yang berkolaborasi dengan TNI dan Polri, aksi pencurian ternak berhasil digagalkan.

Yudha menyebut peristiwa itu merupakan bukti bahwa sistem keamanan warga masih relevan dan efektif.

“Poskamling merupakan simbol kepedulian dan kebersamaan. Ini adalah cerminan gotong royong kita dalam menjaga Lumajang tetap aman. Jika semua peduli dan saling menjaga, maka keamanan akan terbangun dari bawah, dari lingkungan terkecil kita,” ujar Yudha, Minggu (28/9/2025). 

Ia juga menilai, keberadaan poskamling tidak sekadar menangkal pelaku kriminal. Ronda malam menjaga kedekatan sosial, mempererat persaudaraan, dan memperkuat silaturahim antartetangga.

Yudha menjelas pemerintah berperan memfasilitasi, aparat memberikan perlindungan, namun masyarakat tetap menjadi garda pertama menjaga kampung. Kolaborasi dari tiga unsur tersebut diyakini mampu menciptakan sistem keamanan yang tahan lama.

“Kejahatan tidak mengenal waktu, tetapi kepedulian bisa membuat kita selalu siaga. Mari kita jadikan ronda malam sebagai budaya kolektif, bukan sekadar rutinitas. Dengan semangat guyub rukun, Lumajang akan semakin kuat dan tenteram,” tegasnya. ****

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved