Konservasi Air di Pasuruan Diawali Dari Lumbang, Libatkan Banyak Pihak Untuk Jaga Ekosistem Brantas
Dengan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan, konservasi ini memberi manfaat ekologis, ekonomi, sekaligus sosial
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PASURUAN - Upaya menjaga keberlanjutan sumber daya air di Kabupaten Pasuruan mendapat dukungan nyata dari berbagai pihak.
PT Tirta Investama, Plant Keboncandi bersama Yayasan Elang Katulistiwa Adipavitra (YEKA) resmi membuka Program Konservasi Air 2025 di Kecamatan Lumbang, Rabu (24/9/2025).
Program ini menjadi titik awal pelaksanaan konservasi terpadu di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, dengan fokus membangun ketahanan air sekaligus melestarikan ekosistem.
Sekitar 40 peserta hadir dalam pembukaan, terdiri dari perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, CDK Lumajang, Muspika Kecamatan Lumbang, pemerintah desa setempat, tokoh masyarakat, serta komunitas lokal.
Forum diskusi multipihak (FGD) menjadi agenda utama, membahas penyamaan persepsi, komitmen bersama, serta rencana kerja konservasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
“Program konservasi ini adalah bentuk komitmen perusahaan sejak 2019. Pendekatannya kami lakukan di hulu melalui penanaman vegetasi serta pembangunan rorak dan sumur resapan,” ujar Hari Wicaksono, SR-CSR Manager PT Tirta Investama Plant Keboncandi.
Program Konservasi Air 2025 mencakup berbagai kegiatan berbasis ekosistem dan pemberdayaan masyarakat, di antaranya Penanaman 2.000 pohon untuk memperkuat tutupan vegetasi, mencegah erosi, dan meningkatkan daya serap air, dan Pembangunan 500 rorak dan 5 sumur resapan sebagai solusi teknis menjaga ketersediaan air tanah.
Dilanjutkan Peningkatan kapasitas Kelompok Petani Hutan (KPH) melalui pelatihan dan pendampingan, Pengembangan usaha berbasis kelompok, seperti pertanian ramah lingkungan dan pengolahan hasil hutan bukan kayu, Pemeliharaan dan monitoring berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat secara langsung.
Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Pasuruan, Prela Antiqa Feminia menyebut, program ini dapat menjadi bentuk Pembayaran Jasa Lingkungan Hidup (PJLH) dari perusahaan kepada masyarakat.
“Dengan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan, konservasi ini memberi manfaat ekologis, ekonomi, sekaligus sosial,” jelas Prela.
Sementara itu, Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekosistem (KSDHE) Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Basunando menegaskan pentingnya keterlibatan multipihak.
“Peran swasta dan masyarakat sangat signifikan untuk menurunkan indeks tutupan lahan kritis di Jawa Timur, khususnya di Pasuruan. Sinergitas multipihak menjadi kunci keberhasilan program konservasi,” tegasnya.
Dengan sinergitas lintas sektor, program konservasi ini diharapkan tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hulu.
PT Tirta Investama optimistis, upaya berkelanjutan ini akan memperkuat ketahanan sumber daya air DAS Brantas bagi generasi mendatang. ***
konservasi air
konservasi air di Pasuruan
menjaga ekosistem Brantas
PT Tirta Investama
Yayasan Elang Katulistiwa Adipavitra (YEKA)
DLH Pasuruan
Pasuruan
SURYA.co.id
Kisah Aqil Wijaya, Bocah SD Viral Bersihkan Musalla Sepulang Sekolah |
![]() |
---|
WiraWiri Surabaya Tolak Penumpang, Aning Rahmawati: Transportasi Publik Tak Boleh Abaikan Penumpang |
![]() |
---|
Lindungi Petani di Kediri, Mas Dhito Ingatkan Kios Tidak Menjual Pupuk Bersubsidi di Atas HET |
![]() |
---|
Sudah 2 Kali SMKN 1 Trenggalek Dibobol Maling, Kasek Sebut Ada Kemiripan dalam Aksi Pelaku |
![]() |
---|
Lirik Mahalul Qiyam Marhanan Ya Nurul Aini, Lengkap dalam Teks Arab dan Terjemahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.