Anggota DPR RI Ke Surabaya Pasca Demo, Ning Lia Desak Polisi Ungkap Aktor Pembakar Gedung Grahadi
Tidak sekadar menyuarakan pendapat, Ning Lia menunjukkan sikap cintanya pada tanah air melalui puisi yang dibagikannya
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Aksi demonstrasi yang berujung pembakaran Gedung Negara Grahadi Surabaya pekan lalu menyisakan luka bagi banyak pihak. Tidak terkecuali bagi anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama.
Ditemui di sela kegiatannya membagikan bunga mawar hidup yang diselipi puisi bertajuk ‘Damai Anak Bangsa’, Jumat (5/9/2024), Ning Liamenyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang menurutnya telah melukai hati warga Jatim dan Indonesia itu.
Ia meyakini bahwa ada provokator dan perusuh dalam demonstrasi yang berujung pembakaran Gedung Negara Grahadi. Menurutnya hal ini harus disikapi secara serius.
“Kita bicara nama Jatim dan nama Indonesia, dan kita bicara keberlangsungan bangsa. Mental dan moral anak-anak adalah tanggung jawab kita semua sebagai orangtua,” ujar Ning Lia.
“Maka, siapapun yang ingin meracuni pikiran anak-anak di bawah umur yang mestinya belajar dan berkarya ,itu harus ditindak tegas,” imbuhnya.
Ia juga mendesak aparat kepolisian untuk tidak ragu mengungkap identitas pelaku kerusuhan yang merusak cagar budaya tersebut.
“Spill saja identitas mereka secara utuh, agar menjadi sanksi sosial sekaligus upaya memberi sanksi jera agar tidak ada lagi kejahatan serupa. Apalagi yang memprovokasi perusakan heritage, saksi perjuangan bangsa saat menjemput dan menjaga kemerdekaan,” tegasnya.
Gedung Negara Grahadi merupakan salah satu ikon sejarah di Surabaya, yang tidak hanya menjadi simbol pemerintahan, tetapi juga saksi perjuangan rakyat Jawa Timur di masa lalu.
“Negara kita, bumi pertiwi tanah tempat kita lahir harus kita jaga warisan kekayaannya. Kita tolak dan kita lawan aksi-aksi yang merusak keluhuran negeri,” lanjut perempuan yang dikenal aktif mengangkat isu-isu kebangsaan ini.
Tidak sekadar menyuarakan pendapat, Ning Lia menunjukkan sikap cintanya pada tanah air melalui puisi yang dibagikannya dalam setiap bunga mawar yang ia sebar kepada warga. Pesannya sederhana: damai, cinta, dan penghormatan pada sejarah.
“Saya kira, saat ini penting bagi kita angkat pesan cinta. Provokator kerusuhan apalagi perusakan cagar budaya Jatim wajib ditindak tegas. Karena damai Indonesia adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.
Kericuhan pecah dalam aksi demonstrasi yang berlangsung pekan lalu di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Api membakar sebagian area sisi Barat gedung cagar budaya tersebut.
Aparat kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan dan telah mengamankan sejumlah terduga pelaku. Pihak berwenang juga terus menelusuri dalang di balik aksi perusakan yang melukai rasa kebangsaan tersebut. ****
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.