Gedung DPRD dan Kantor Pemkab Kediri Porak-Poranda, Bupati Mas Dhito: Rasa Sesak di Dada Itu Nyata

Kantor DPRD Kabupaten Kediri dan kompleks perkantoran Pemkab Kediri berubah menjadi puing-puing.

Penulis: Isya Anshori | Editor: irwan sy
Isya Anshori/TribunJatim.com
PORAK PORANDA - Kondisi Museum Bagawanta Bari Kediri di kompleks gedung DPRD Kabupaten Kediri yang porak-poranda. Kantor DPRD Kabupaten Kediri dan kompleks perkantoran Pemkab Kediri berubah menjadi puing-puing, Minggu (31/8/2025). 

SURYA.co.id, KEDIRI - Kantor DPRD Kabupaten Kediri dan kompleks perkantoran Pemkab Kediri berubah menjadi puing-puing, Minggu (31/8/2025).

Terlihat petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran bersama anggota di jajaran Pemkab Kediri masih berjibaku membersihkan sisa-sisa kebakaran dan kerusakan.

Atap bangunan sudah ambruk, dinding samping hangus, dan hampir seluruh bagian gedung luluh lantak terbakar.

Di sekitar area, petugas damkar masih menyemprotkan air untuk memastikan tidak ada api yang kembali menyala.

Tak hanya gedung DPRD, kompleks perkantoran Pemkab Kediri yang berada di satu lokasi juga mengalami kerusakan serius.

Fasilitas di area kantor bupati dan wakil bupati turut menjadi sasaran amuk massa.

Sejumlah ruangan hancur, perabot terbakar, dan halaman dipenuhi sisa puing.

Kendaraan yang terparkir di area Pemkab juga tinggal sisa.

Lebih parah lagi, museum yang berada di belakang kantor DPRD juga porak-poranda.

Beberapa benda purbakala tergeletak di tanah, sementara kaca bangunan pecah berserakan.

Kondisi ini menambah panjang daftar kerusakan akibat kerusuhan semalam.

Barang-barang di area kantor tersebut juga telah raib dijarah massa, seperti kipas angin, kompor, televisi hingga alat kantor.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito turun langsung meninjau lokasi pada Minggu dini hari.

Ia memeriksa kondisi gedung DPRD, kantor Pemkab, hingga museum yang rusak.

Wajahnya tampak muram menyaksikan bangunan pemerintahan yang selama ini menjadi pusat pelayanan publik kini hancur lebur.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Mas Dhito menyampaikan perasaan sedih dan keprihatinannya.

"Rasa sesak di dada itu nyata. Rasa hancur lebur bersama kantor itu bersatu. Tempat di mana kebijakan diambil dan diputuskan. Rumah bagi kami yang bertugas melayani masyarakat. Lekas pulih kabupatenku," tulisnya.

Mas Dhito juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat bila dalam menjalankan roda pemerintahan selama ini ada kekurangan.

Ia mengaku terpukul atas kejadian ini, namun tetap mengajak semua pihak untuk bangkit kembali.

"Maafkan kesalahan atau kekhilafan saya maupun jajaran pemerintah Kabupaten Kediri. Terima kasih untuk petugas damkar dan seluruh pihak yang bertugas. Gusti Allah mboten sare," ungkapnya.

Sementara itu, selain membersihkan area kantor DPRD dan Pemkab, petugas juga terlihat menyingkirkan puing-puing di Kantor Samsat Katang yang ikut ludes terbakar pada malam kerusuhan.

Arus lalu lintas di Jalan Soekarno-Hatta sempat tersendat karena banyak material bangunan berserakan di pinggir jalan.

Hingga siang ini, proses pembersihan masih terus dilakukan.

Puluhan petugas damkar, ASN Pemkab Kediri, serta aparat keamanan bersiaga untuk memastikan kondisi di sekitar kompleks pemerintahan benar-benar aman.

Terkait insiden ini, Mas Dhito dijadwalkan akan memberikan pernyataan resmi pada Minggu sore pukul 15.00 WIB di Pendopo Panjalu Jayati.

Pernyataan itu akan menjadi sikap resmi Pemkab Kediri dalam menanggapi kerusuhan yang telah meluluhlantakkan sejumlah fasilitas pemerintahan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved