Ungkap Kasus Perampokan Yang Menewaskan Wanita Nganjuk, Satreskrim Membentuk Tim Khusus

Enik hingga menderita luka parah di kepala dan wajah. Hingga korban meninggal saat perawatan di RSUD Jombang, Selasa (19/8/2025)

surya/Danendra Kusumawardana (Danendra)
KORBAN PERAMPOKAN - Suasana rumah Enik Mulya Ningsih (55), warga Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, pasca kejadian dugaan perampokan, Rabu (20/8/2025). Enik akhirnya meninggal di RSUD Jombang akibat dianiaya pelaku. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Polres Nganjuk memberi perhatian serius pada kasus perampokan disertai penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal di Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Jumat (15/8/2025) lalu.

Untuk mengungkap pelakunya, Satreskrim Polres Nganjuk sampai membentuk tim khusus. Dan sejauh ini Satreskrim masih melakukan penyelidikan.

Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Sukaca mengatakan, pihaknya serius menangani kasus ini. "Langkah yang kami lakukan adalah membentuk tim khusus," kata Sukaca, Rabu (20/8/2025). 

Pasca kejadian, lanjut Sukaca, sejumlah personel diterjunkan ke lokasi rumah korban. Di sana petugas melaksanakan olah TKP, memeriksa saksi, serta mengumpulkan bukti. "Mohon bantuan dan doanya agar pelaku segera terungkap," ujar Sukaca. 

Kejadian perampokan terjadi di rumah warga Desa Klurahan itu sempat mengguncang publik. Tidak saja karena ada uang Rp 150 juta yang dirampok, tetapi juga tindakan keji pelaku menganiaya korban bernama Enik Mulya Ningsih (55). 

Pelaku diduga juga menganiaya Enik hingga menderita luka parah di kepala dan wajah. Hingga korban meninggal saat perawatan di RSUD Jombang, Selasa (19/8/2025).

Dugaan kasus perampokan ini diperkirakan terjadi pukul 19.00 WIB, saat Enik berada di rumah sendirian. Suami korban, Jumaji kebetulan ada pesanan memijat tetangga desa. 

Sementara, anak bungsunya, kerja shift malam di kedai kuliner kawasan Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Dan dua anak lainnya merantau. 

Pukul 20.00 WIB, Jumaji kembali ke rumah dan melihat pintu terbuka lebar. Saat masuk ia kaget mendapati istrinya tidur tertelungkup di lantai sembari mengluarkan suara mendengkur keras. Kepalanya tertutup kain. 

Ia pun berusaha membangunkan dan memintanya tidur di kasur.  Namun sang istri tak merespons, sehingga Jumaji menyibak kain yang menutup kepala korban. 

Ternyata kepala belakang Enik terluka termasuk pipi kiri, area dahi dan kelopak matanya bengkak. Ada darah juga mengucur. 

Setelah Enik dibantu para tetangga untuk dibawa ke rumah sakit, Jumaji mengecek barang-barang di rumah. Tas milik Enik yang biasa diletakkan di samping kasur raib dengan uang Rp 150 juta di dalamnya. 

Jumaji melarikan Enik ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kertosono guna mendapat pertolongan medis. Kemudian Sabtu (16/8/2025) pukul 15.00 WIB, tim medis merujuk Enik ke RSUD Jombang

Totalnya, Enik dirawat intensif di rumah sakit selama empat hari. Hingga Enik meninggal dunia saat dirawat intensif di RSUD Jombang, Selasa (19/8/2025) pukul 10.00 WIB. ******

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved