Kick Off Kampanye TOSS TBC, Wagub Emil Ajak Warga Jatim Maksimalkan Skrining Mandiri Lewat E-Tibi

Wagub Emil meluncurkan Kick Off gerakan menurunkan penyakit TBC bertajuk Kampanye Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
fatimatuz zahro/surya.co.id
TOSS TBC - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meluncurkan Kick Off gerakan menurunkan penyakit TBC bertajuk Kampanye Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC di kawasan Car Free Day Jalan Tunjungan, Minggu (9/11/2025) pagi. 
Ringkasan Berita:
  • Wagub Emil meluncurkan gerakan Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC untuk menurunkan kasus TBC di Jatim.
  • Jatim menargetkan 90 persen kasus TBC ditemukan dari target awal 114 ribu (saat ini 63 % ), karena kasus yang tak diobati berisiko fatal.
  • Diluncurkan aplikasi e-Tibi sebagai metode skrining mandiri bagi masyarakat untuk deteksi dini TBC.
  • Diberikan sertifikat sembuh pada penyintas untuk menghilangkan stigma; TBC pasti sembuh dengan pengobatan konsisten 6 bulan.

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meluncurkan Kick Off gerakan menurunkan penyakit TBC bertajuk Kampanye Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC di kawasan Car Free Day Jalan Tunjungan, Minggu (9/11/2025) pagi.

Bersama Kepala Dinas Kesehatan beserta jajaran dan sejumlah kepala OPD Pemprov Jatim, Wagub Emil mengajak seluruh elemen bekerja sama untuk menggalakkan semangat menurunkan kasus TBC dengan langkah awal menurunkan kasus TBC sebanyak mungkin di masyarakat.

Baca juga: Soal Usulan Program Bertotal Rp10 Trilliun Pengganti TKD, Wagub Emil: Pemerintah Pusat yang Kerjakan

Dari target 114 ribu kasus TBC yang ditetapkan pemerintah harus ditemukan di Jatim, kini sudah menemukan sebesar 63 persen, dan ke depan targetnya 90 persen kasus TBC ditemukan di Jatim.

“Ini adalah gerakan nasional, yang dimulai di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar sehingga kasusnya memang besar. Kita sekarang sudah 63 persen, targetnya bisa sampai 90 persen ditemukan. Karena kalau kita mengabaikan dan pasien dengan kasus TBC tidak berobat maka tingkat kematiannya bisa lebih tinggi dibandingkan saat pandemi covid-19,” jelas Wagub Emil.

Untuk itu, guna mempercepat pencapaian target ini, Pemprov Jatim di kesempatan ini meluncurkan laman dan aplikasi e-Tibi.

Yang harapannya bisa menjadi metode skrining mandiri TBC bagi masyarakat agar temuan kasus bisa dimaksimalkan.

“Tidak usah takut, baik yang Sensitif Obat (SO) atau Resisten Obat (RO) saat ini sudah ada solusinya. Jadi segera lakukan skrining, supaya segera dapat penanganan,” tegasnya.

Sebab jika ada yang dilaporkan kasus TBC, maka Pemprov Jatim juga akan melakukan tracing pada lingkungan sekitar karena ada potensi penularan.

Jika terdeteksi secara dini, penanganan dini juga bisa dilakukan, sehingga potensi sembuhnya juga akan lebih besar.

Dalam kesempatan ini, Wagub Emil juga menyerahkan sertifikat sembuh pada penyintas TBC.

Sertifikat ini dianggap cukup penting saat ini karena masih ada stigma yang berkembang di masyarakat.

“Sama seperti saat awal-awal covid-19 dulu kan juga ada stigma. Nah ini untuk mencegah itu, bahwa yang sudah menjalani pengobatan dan dinyatakan sembuh itu sudah aman,” tegasnya.

Pengobatan secara Masif

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Erwin Astha Triyono.

Ia mendetailkan bahwa aplikasi ini akan sangat membantu untuk menemukan kasus TBC di masyarakat.

Untuk bisa melakukan assessmen mandiri, cukup dilakukan dengan mengisi data diri dalam aplikasi.

Dalam aplikasi tersebut akan ada pertanyaan-pernyataan skrining untuk deteksi TBC.

“Jika negatif ya tidak masalah. Kalau gejala, maka segera lakukan pemeriksaan ke faskes terdekat, kalau ternyata negatif tidak masalah. Pun kalau positif maka ayo berobat,” tegasnya.

Masa pengobatan TBC memang cukup lama yaitu selama enam bulan.

Pasien TBC harus konsisten meminum obat dengan jadwal yang ketat hingga dinyatakan sembuh total.

“Jangan dipikir setiap hari selama enam bulan maka akan berat, tapi pikirlah bahwa meluangkan lima menit setiap hari akan menyelamatkan anda dan keluarga anda dari TBC,” imbuhnya.

Di akhir, pihaknya memotivasi seluruh elemen terutama di 38 kabupaten kota untuk bersama-sama menemukan kasus TBC untuk kemudian diobati secara masif.

Dengan ditemukan lebih banyak, maka akan lebih baik, karena artinya ditekankan Erwin, semakin banyak yang mendapatkan pengobatan.

“Ini adalah gerakan nasional karena memang Bapak Presiden Prabowo Subianto konsen untuk Indonesia segera mencapai zero TBC pada tahun 2030 mendatang. Ayo bersama sama kita turunkan TBC lewat gerakan TOSS TBC, TBC pasti sembuh,” pungkas Erwin.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved