Suspek Kontainer Radioaktif Tiba di Surabaya, Khofifah Minta Bantuan BRIN untuk Identifikasi

Kontainer cengkeh suspek radioaktif Cs-137 tiba di Surabaya. Jatim Gubernur Khofifah minta bantuan BRIN untuk identifikasi & mitigasi dampak

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
IDENTIFIKASI - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat diwawancara di RS Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (29/10/2025). Ia menegaskan, Pemprov Jatim meminta bantuan BRIN lakukan identifikasi pada kontainer suspek terpapar Cs-137, yang dijadwalkan tiba hari ini di Pelabuhan Tanjung Perak. 

Ringkasan Berita:
  • Kontainer Suspek Cs-137 Tiba: Kontainer cengkeh yang terindikasi radioaktif Cesium-137 tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Rabu (29/10/2025).
  • Khofifah Libatkan BRIN: Gubernur Jatim Khofifah meminta bantuan BRIN untuk identifikasi kontainer tersebut. Kekhawatiran dampak pada ekspor Jatim jadi alasan utama.
  • Ditemukan di AS: Kontaminasi Cs-137 pada sampel cengkeh asal Surabaya ini, sebelumnya terdeteksi FDA AS, hingga pengiriman ditahan di Los Angeles.

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Sebuah kontainer yang terindikasi atau suspek terpapar zat radioaktif Cesium (Cs)-137 dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Rabu (29/10/2025) ini. 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menanggapi serius masalah ini dan telah meminta bantuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk segera melakukan identifikasi menyeluruh.

Dalam wawancara di RSUD Dr Soetomo pagi ini, Gubernur Khofifah menegaskan telah bertemu langsung dengan Kepala BRIN, Laksono Tri Handoko, untuk membahas potensi kontaminasi radioaktif Cs-137 pada kontainer tersebut.

“Saya sudah mengkomunikasikan ini ke BRIN. BRIN akan turun dan melakukan identifikasi. Karena memang ini bisa berdampak pada ekonomi, terutama produk-produk yang untuk diekspor,” tegas Khofifah.

Cengkeh Ekspor ke AS Diduga Terkontaminasi Cs-137

Insiden ini, bermula pada 1 Oktober 2025, ketika Otoritas Bea Cukai Amerika Serikat menemukan dugaan kontaminasi radioaktif Cs-137 pada sampel cengkeh yang akan dikirim ke California. 

Cengkeh tersebut, merupakan bagian dari 12 kontainer produk ekspor dari Indonesia ke AS.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat kemudian mengkonfirmasi temuan tersebut. 

Sampel cengkeh yang dikirim oleh perusahaan Indonesia PT Natural Java Spice, yang berasal dari Surabaya, dinyatakan terpapar Cs-137 dengan kadar 732,43 Bq/kg. 

Akibatnya, pengiriman cengkeh tersebut ditahan di Pelabuhan Los Angeles, dan tidak diizinkan masuk ke pasar Amerika Serikat.

Pemerintah Indonesia merespons cepat, dengan menurunkan Satgas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium 137. 

Satgas telah memastikan, bahwa hanya satu kontainer berisi cengkeh yang diduga terkontaminasi zat radioaktif Cs-137.

Khawatir Dampak pada Sektor Ekspor Jatim

Khofifah menegaskan, bahwa kasus ini sangat serius dan memerlukan langkah-langkah serius pula. 

Permintaan bantuan BRIN, bertujuan untuk memastikan keamanan produk, khususnya untuk sektor ekspor Jawa Timur yang dikhawatirkan akan terdampak.

“Bukan berarti produk-produk yang untuk domestik tidak sehat, semua harus sehat. Saya diskusi panjang soal ini dengan Pak Laksono,” imbuhnya, menunjukkan komitmen terhadap keamanan pangan baik untuk pasar domestik maupun internasional.

Identifikasi oleh BRIN, diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai tingkat kontaminasi dan langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil untuk menjaga reputasi ekspor produk Jawa Timur.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved