OPOP Expo 2025: Koperasi Ponpes Harus Tingkatkan Daya Saing Lewat Spirit Marketing 6.0

transportasi koperasi Ponpes harus mulai dilakukan, apalagi dengan adanya transformasi lewat Spirit Marketing 6.0 untuk meningkatkan daya siangnya.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
PEMBERDAYAAN - H Muhammad Ghofirin, Sekjen OPOP Jatim saat tampil dalam talkshow bertema Transformasi Daya Saing Koperasi Pondok Pesantren Melalui Spirit Marketing 6.0, dalam rangkaian kegiatan diajang OPOP Expo di Royal Plaza mulai Kamis (13/11/2025) hingga Minggu (16/11/2025). Spirit Marketing 6.0 adalah revolusi pemasaran yang dikembangkan oleh Philip Kotler yang menekankan integrasi teknologi canggih (seperti AI) dengan interaksi manusiawi dan empati untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang mendalam dan imersif. 

Ringkasan Berita:
  • Koperasi Ponpes didorong transformasi daya saing melalui Spirit Marketing 6.0 (integrasi AI/teknologi dengan interaksi manusiawi).
  • Marketing 6.0 bertujuan menciptakan hubungan kuat dan pengalaman pelanggan yang mendalam, tidak sekadar fokus pada penjualan.
  • Ada 1.400 koperasi Ponpes di Jatim masuk program OPOP. Tantangan utama adalah mengubah mindset santri dalam mengelola usaha.
  • OPOP Expo digelar untuk memperluas pasar produk Ponpes dan mendorong pengembangan bisnis berkelanjutan hingga ekspor.

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Saat ini ekonomi pondok pesantren (ponpes) telah berkembang lewat koperasi masing-masing hingga ada yang mampu ekspor.

Meski begitu, transportasi koperasi Ponpes harus mulai dilakukan, apalagi dengan adanya transformasi lewat Spirit Marketing 6.0 untuk meningkatkan daya siangnya.

Baca juga: Wamen Koperasi : Ponpes dan Lembaga Ekonomi Desa Jadi Motor Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Spirit Marketing 6.0 adalah revolusi pemasaran yang dikembangkan oleh Philip Kotler yang menekankan integrasi teknologi canggih (seperti AI) dengan interaksi manusiawi dan empati untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang mendalam dan imersif.

"Tujuan utamanya adalah menciptakan hubungan yang kuat dengan konsumen melalui pengalaman yang relevan dan personal, tidak hanya berfokus pada penjualan," kata H Muhammad Ghofirin, Sekretaris Jenderal One Pesantren One Product ( Sekjen OPOP) Expo 2025, Jumat (14/11/2025) sore.

Bersama Dr Luthfi Nur Rosyidi, dosen Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) dan Ferdy Hardi Hartanto, Chief Executive of Surabaya Branch MCorp, Gus Ghofirin, sapaan akrab H Muhammad Ghofirin, tampil dalam talkshow bertema Transformasi Daya Saing Koperasi Pondok Pesantren Melalui Spirit Marketing 6.0, dalam rangkaian kegiatan di ajang OPOP Expo di Royal Plaza mulai Kamis (13/11/2025) hingga Minggu (16/11/2025).

Pengembangan Bisnis

Talkshow dalam acara yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur tersebut, mengajak para Koperasi Ponpes untuk memanfaatkan teknologi dalam pengembangan bisnisnya.

Tidak hanya dari segi pemasaran atau promosi saja, topi juga bisa tampilan melalui kemasan produk.

Usai talkshow, Gus Ghofirin mengungkapkan bila saat ini telah ada 1.400 koperasi Ponpes yang masuk dalam program OPOP Expo.

"Nah kami mendorong mereka yang telah masuk program OPOP Expo untuk bisa berkembang lebih luas lagi," ungkapnya.

Program OPOP Expo di tahun 2025 ini telah mencapai tahun ketujuh.

Begitu juga dengan OPOP Expo yang tahun ini kembali digelar di atrium Royal Plaza yang diikuti oleh 40 pesantren dengan fokus pada pemberdayaan UMKM secara berkelanjutan.

Pemberdayaan mencakup pelatihan SDM, peningkatan produk, pemasaran, dan akses permodalan.

"Tantangan utama adalah mengubah mindset santri untuk mengelola usaha," ujar Gus Ghofirin.

Program OPOP juga menekankan pentingnya kehalalan produk dan menciptakan ekosistem halal di pesantren.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved