Pertamina Patra Niaga Dukung Kesehatan Ibu dan Anak, Juga Pangkas Stunting

Kegiatan yang dihadiri kader kesehatan desa ini bertujuan memperkuat peran kader posyandu

Foto Istimewa Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus
CEGAH STUNTING - Salah satu narasumber saat memberikan materi tentang makanan sehat dalam kegiatan CSR berupa sosialisasi kesehatan ibu dan anak di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Senin (6/10/2025). Kegiatan ini digelar PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda bersama Puskesmas Buduran serta Pemerintah Desa Siwalanpanji untuk mencegah stunting pada anak-anak. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda bersama Puskesmas Buduran serta Pemerintah Desa Siwalanpanji mengadakan kegiatan Sosialisasi Kesehatan Ibu dan Anak yang berlangsung di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (1/10/2025).

Kegiatan yang dihadiri kader kesehatan desa ini bertujuan memperkuat peran kader posyandu dalam melakukan pendampingan dan pemantauan tumbuh kembang anak.

Aviation Fuel Terminal Manager Juanda, Dimas Bagus Satriyo Wibowo menuturkan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung kesehatan masyarakat. 

“Kami berharap kegiatan ini dapat berkontribusi secara nyata dalam peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, khususnya di Desa Siwalanpanji, sekaligus menjadi bagian dari upaya mencetak generasi yang sehat dan berkualitas,” kata Dimas, Senin (6/10/2025).

Baca juga: UPDATE 54 Korban Meninggal Dunia dalam Tragedi Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Dukungan ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jatimbalinus PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan, program ini mencerminkan kolaborasi nyata antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. 

"Dukungan ini juga menjadi bagian dari kontribusi kami terhadap percepatan penurunan stunting dan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan," tambah Ahad.

Baca juga: SPBU Swasta Tolak BBM Impor Pertamina karena Ditemukan Kandungan Ini

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan sinergi antara pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, kader posyandu, dan sektor swasta semakin kuat dalam mempercepat penurunan stunting serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Sidoarjo.

Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, M Soffa, mengungkapkan, berdasarkan data terbaru masih terdapat 32 anak yang mengalami stunting di Desa Siwalanpanji.

“Penanganan stunting memerlukan langkah sistematis mulai dari identifikasi, pendampingan, hingga monitoring perkembangan anak. Pencatatan detail yang dilakukan oleh kader kesehatan akan sangat menentukan keberhasilan program intervensi ini,” ujar Soffa.

Baca juga: Mengapa Pertamina Ngaku Rugi Meski Jual BBM Lebih Mahal dari Malaysia? Ini Kata Mereka: Berlawanan

Kepala Desa Siwalanpanji, Achmad Choiron, menegaskan ketersediaan antropometri kit akan memudahkan proses pengukuran dan evaluasi pertumbuhan anak di desa. 

“Dengan alat yang lebih akurat, kader posyandu dapat memastikan data tumbuh kembang anak lebih valid sehingga tindak lanjut bisa segera dilakukan,” tambahnya.

Dari sisi tenaga kesehatan, Machwijatul Aniqoh dari Puskesmas Buduran menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penguatan ketrampilan kader dalam pencatatan data, namun juga memberikan pengetahuan praktis mengenai penyusunan menu sehat bagi bayi usia 0–2 tahun. 

“Pengetahuan ini sangat bermanfaat dalam mendukung asupan gizi yang tepat serta membantu adaptasi sistem pencernaan anak di usia emas pertumbuhan,” pungkas Machwijatul.(

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved