Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai Genjot Ekonomi Pesisir Lewat Program Bedelau Minapolitan
Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai menghadirkan program terintegrasi Bedelau Minapolitan
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, SURABAYA – Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai menghadirkan program terintegrasi Bedelau Minapolitan sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.
Program ini tidak hanya berfokus pada pemberdayaan sosial, tetapi juga membuka peluang bisnis baru yang ramah lingkungan di wilayah sekitar kilang.
"Program ini lahir dari hasil evaluasi potensi lokal yang berpadu dengan keinginan masyarakat untuk tumbuh mandiri. Bedelau Minapolitan terdiri dari beberapa subprogram yang saling mendukung, seperti budidaya ikan air tawar, Green Laundry, posyandu ibu dan anak, masyarakat peduli pesisir, hingga pertanian sorgum,” kata Pjs Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, Selasa (23/9/2025).
Salah satu dampak ekonominya terlihat pada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Palas Jaya di Kelurahan Tanjung Palas, Dumai Timur.
Beranggotakan 16 orang, kelompok ini sebelumnya kesulitan dalam budidaya lele.
Namun setelah mendapat dukungan bibit, peralatan, dan pelatihan dari KPI, hasil panen meningkat dan mampu memberikan tambahan penghasilan yang lebih stabil bagi anggotanya.
Tak berhenti di sektor perikanan, Bedelau Minapolitan juga melahirkan usaha Green Laundry pertama di Dumai yang digagas Kelompok Barter Jaya.
Usaha ramah lingkungan ini berhasil memanfaatkan bahan organik seperti rumput teki untuk membuat sabun, sehingga menciptakan nilai tambah sekaligus menekan biaya operasional.
“Green Laundry menjadi kelanjutan dari program budidaya lele, sekaligus memperluas penerima manfaat. Model bisnis ini diharapkan bisa menjadi pelopor binatu ramah lingkungan di Dumai,” ujar Area Manager Communications, Relations & CSR Kilang Dumai, Agustiawan.
Selain mendorong kegiatan usaha, program ini juga menyentuh aspek keberlanjutan lingkungan.
Lebih dari 3.000 bibit mangrove endemik ditanam di sepanjang 86 meter garis pantai Dumai, dengan potensi serapan karbon mencapai 53.075 ton eq per tahun.
Infrastruktur pemecah ombak juga berhasil mengurangi abrasi sekaligus menyerap emisi setara 81.646 kg CO2eq per tahun.
Dengan kontribusi sosial-ekonomi dan dampak lingkungan tersebut, KPI menegaskan peran strategisnya sebagai perusahaan energi yang mengedepankan prinsip ESG (Environment, Social & Governance).
“Program Bedelau Minapolitan menjadi bukti nyata bahwa inovasi sosial dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab lingkungan. KPI ingin masyarakat pesisir tidak hanya bertahan, tetapi tumbuh lebih mandiri dan berdaya saing,” tutup Agustiawan.
Pemkab Banyuwangi Genjot Pendaftaran Digitalisasi Bansos, Kerahkan Kader Dasawisma hingga Kepala OPD |
![]() |
---|
Penerbangan Perdana Fly Jaya Jember-Jakarta PP di Bandara Notohadinegoro Angkut 58 Penumpang |
![]() |
---|
Pendopo Bupati Gresik Menjadi Pusat Stabilisasi Harga, Masyarakat Antusias Membeli Sembako Murah |
![]() |
---|
Forum Dialog dan Lokakarya Interaktif 2025, Dunia Usaha Harus Dorong Praktik Bisnis Rendah Karbon |
![]() |
---|
Belasan PSK di Madiun Terjaring Operasi Pekat, 3 Perempuan Positif PMS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.