Forum Dialog dan Lokakarya Interaktif 2025, Dunia Usaha Harus Dorong Praktik Bisnis Rendah Karbon
Kadin Net Zero Hub, Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), dan Kadin Jatim, gelar Forum Dialog dan Lokakarya Interaktif
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Kadin Net Zero Hub bersama Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Kadin Jatim menggelar Forum Dialog dan Lokakarya Interaktif bertajuk 'Mendorong Aksi Nyata Bisnis Menuju Transisi Rendah Karbon di Jawa Timur' di Whiz Luxe Hotel Spazio, Surabaya, Selasa (25/92/2025).
Forum ini menjadi bagian dari rangkaian Kadin Net Zero Hub Roadshow yang sebelumnya sudah dilaksanakan di sejumlah provinsi lain di Indonesia.
Chairman Kadin Net Zero Hub, Anthony Utomo, membuka forum dengan menekankan urgensi keterlibatan aktif dunia usaha.
"Pengurangan emisi bukan sekadar kebutuhan teknis, tetapi langkah strategis agar perusahaan mampu bertahan, tumbuh, dan tetap selaras dengan regulasi serta tuntutan global,” kata Anthoni.
Forum ini diharapkan menjadi momentum bagi pelaku usaha Jatim untuk tampil sebagai garda terdepan dalam praktik bisnis berdaya saing rendah karbon.
Jatim yang menyumbang hampir 15 persen PDB nasional memiliki peran penting dalam agenda transisi rendah karbon.
Sebagai pusat manufaktur, perdagangan, dan ekspor, provinsi ini dinilai strategis untuk mempercepat pencapaian target iklim nasional yang berorientasi pada net zero emission.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menegaskan bahwa transisi menuju ekonomi hijau bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah keniscayaan.
Dia menyebut program GESIT sebagai salah satu langkah konkret Kadin Jatim dalam menyiapkan sumber daya manusia menghadapi era transisi hijau.
"Kami berkomitmen agar transformasi ini tidak berhenti pada wacana, tetapi benar-benar terimplementasi di lapangan,” tegas Adik.
Dia kemudian mencontohkan pengalaman sebuah perusahaan manufaktur kayu di Jatim.
Meski produknya berkualitas, pasar Eropa menolak karena tidak memiliki sertifikasi hijau.
Akhirnya, perusahaan tersebut berinvestasi dalam energi terbarukan dan menerapkan konsep circular economy.
Hasilnya, mereka bukan hanya mempertahankan pasar, tetapi juga mendapatkan kontrak baru dengan nilai yang lebih tinggi.
“Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa transisi rendah karbon bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan bisnis agar tetap relevan dan kompetitif,” terang Adik.
Kadin Net Zero Hub
Indonesia Business Council for Sustainable Develop
Kadin Jatim
Adik Dwi Putranto
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| Doa Allahumma Khairan Fii Kulli Amrin Antaziruh, Memohon Agar Setiap Urusan Berakhir dengan Kebaikan |
|
|---|
| Lirik Thohal Basyir Lengkap: Arab Latin, Arti dan Maknanya |
|
|---|
| Pembantu Bawa Kabur Harta Majikan Senilai Rp28 Juta, Ketahuan untuk Kirim ke Suami di Kampung |
|
|---|
| Tabrakan Dua Arah di Trenggalek, Truk Hino Hantam Innova Akibat Hindari Kendaraan Mengerem Mendadak |
|
|---|
| Sosok Inna Fatahna, Lulus Cumlaude UNP Kediri, Ingat Perjuangan Sang Ibu Menjahit hingga Larut Malam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/RENDAH-KARBON-Chairman-Kadin-Net-Zero-Hub-Anthony-Utomo-empat-dari-k.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.