Sekolah Rakyat Muncar Banyuwangi, Harapan Baru Nur Wahidah yang Kehilangan Indera Penglihatan

Momen paling menyentuh datang dari Nur Wahidah (50), seorang ibu tunanetra asal Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Pemkab Banyuwangi
SEKOLAH RAKYAT - Siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 46 di kompleks Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bertemu salah satu orang tua murid sekolah rakyat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Muncar, Banyuwangi, Selasa (30/9/2025). 

Meski penghasilan pas-pasan, semangatnya tak pernah surut demi masa depan anak-anaknya.

Semangat juga terpancar dari Yesi, siswi SMA asal Siliragung yang turut diajak berdialog langsung oleh Bupati Ipuk. 

Sebelumnya, ia sempat bersekolah di Tulungagung sebelum memutuskan pulang ke Banyuwangi untuk merawat neneknya yang sakit.

“Awalnya saya mau sekolah di SMK PGRI, lalu saya direkomendasikan oleh pendeta saya bahwa ada sekolah program presiden. Saya tertarik, karena memang kami kurang mampu akhirnya saya memutuskan untuk sekolah di sini,” kata Yesi.

Yesi bertekad akan bersungguh-sungguh belajar di Sekolah Rakyat. Ia ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMA dengan cita-cita menjadi seorang psikolog. 

Selain itu, ia juga mengasah keterampilan di bidang seni, terutama menyanyi dan menari.

Bupati Ipuk Fiestiandani mendoakan agar cita-cita Yesi dan para siswa lain dapat terwujud.

“Semoga apapun cinta cita kalian mudah-mudahan bisa diwujudkan. Belajarlah dengan sungguh-sungguh, jadikan Sekolah Rakyat ini jadi langkah awal untuk mewujudkan harapan apapun di masa depan,” kata Ipuk.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved