SURYA.co.id, Pati - Nama Bupati Pati, Sudewo, menjadi perbincangan panas di tingkat lokal hingga nasional. Baru menjabat sejak 20 Februari 2025, Sudewo langsung memantik kontroversi lewat kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250 persen.
Kebijakan tersebut membuat masyarakat Pati geram. Mereka menilai kenaikan pajak terlalu drastis dan tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi warga. Protes pun meluas, dan aksi demonstrasi besar-besaran dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Sudewo bukannya melunak, justru menyatakan tidak gentar menghadapi gelombang protes.
“Siapa yang mau menolak, saya tunggu, silakan lakukan. Bukan hanya 5.000, 50.000 orang pun saya hadapi. Saya tidak akan gentar, saya tidak akan mengubah keputusan,” ucapnya pada Rabu (6/8/2025).
Pernyataan itu membuat masyarakat semakin mantap menggelar aksi. Donasi untuk peserta demo pun mengalir dari berbagai penjuru Pati.
Nama Sudewo pun trending di media sosial, menjadi simbol ketegangan antara kebijakan daerah dan suara rakyat.
Baca juga: Duduk Perkara Paijan Pulkam Naik Bajaj 12 Jam Dari Jakarta Demi Ikut Demo Besar-besaran di Pati
Meski awalnya bersikukuh, Sudewo akhirnya membatalkan kebijakan kenaikan PBB setelah menuai kritik tajam. Ia menyebut pembatalan dilakukan demi menjaga stabilitas dan mendengar aspirasi masyarakat.
Siapa Sudewo? Dari DPR RI ke Kursi Bupati Pati
Dikutip dari Tribun Jateng, Sudewo adalah Bupati Pati ke-42, terpilih untuk periode 2025–2030 bersama Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra. Ia diusung oleh Partai Gerindra dan merupakan putra daerah kelahiran Pati, 11 Oktober 1968.
Sebelum menjadi bupati, Sudewo menjabat sebagai anggota DPR RI selama dua periode: 2009–2013 dan 2019–2024. Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah III yang meliputi Kabupaten Pati, Grobogan, Rembang, dan Blora, serta bertugas di Komisi V.
Riwayat pendidikannya dimulai dari SD Negeri 1 Slungkep, Kayen, lalu berlanjut ke SMP Negeri 1 Kayen dan SMA Negeri 1 Pati. Ia menyelesaikan S1 Teknik Sipil di Universitas Sebelas Maret dan S2 Teknik Pembangunan di Universitas Diponegoro.
Sudewo juga aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UNS, Ketua Keluarga Besar Marhaenis, Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia, dan Koordinator Timses Pilkada Pacitan serta Pilgub Jawa Tengah.
Di Partai Gerindra, Sudewo menjabat sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi DPP.
Baca juga: Mirip Kasus di Pati, Kenaikan PBB-P2 Sampai 300 Persen Diprotes, Warga Jombang Bayar Pakai Recehan
Pengalaman politik dan organisasi yang panjang membuatnya dikenal sebagai figur yang tegas dan berani mengambil keputusan.
Namun, gaya kepemimpinannya yang keras juga memicu kontroversi.