Meski bersikap tegas terhadap kelompok separatis bersenjata, TNI disebut tetap mengedepankan pendekatan humanis.
Melalui pendekatan teritorial yang mengutamakan dialog dan perlindungan terhadap masyarakat sipil, TNI berupaya menciptakan stabilitas di Papua.
Mayjen Kristomei juga menegaskan bahwa TNI membuka ruang bagi anggota OPM yang ingin kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami menyambut siapa pun yang ingin meninggalkan jalan kekerasan dan bergabung membangun Papua secara damai demi masa depan yang lebih baik," pungkasnya.
Rekam Jejak Kejahatan Mayer Wenda
Menurut Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, Mayer Wenda telah melakukan berbagai kejahatan berat selama lebih dari satu dekade.
Berikut sejumlah tindak pidana yang tercatat dalam laporan kepolisian:
1. 27 November 2012
Terlibat dalam pembunuhan berencana, pencurian dengan kekerasan, dan pembakaran Mapolsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya.
2. 10 September 2012
Membunuh anggota Polres Tolikara dan merampas senjata api inventaris Polri di Jalan Trans Karubaga–Wamena, Kampung Milineri, Distrik Wenam, Kabupaten Tolikara.
3. 28 Juli 2014
Melakukan penghadangan terhadap patroli Polri di Jalan Indawa–Wamena, Kampung Nambume, Distrik Indawa, Kabupaten Lanny Jaya.
4. 28 Juli 2014
Terlibat dalam pencurian dengan kekerasan dan penganiayaan di jalan raya antara Distrik Indawa dan Distrik Pirime.