SURYA Kampus

Sosok As Syifa Adn, Mahasiswa Unair yang Juarai Kompetisi Menyanyi Tingkat Internasional

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JUARA - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), As Syifa Adn baru saja menyabet medali emas dalam Solo Singing International Competition yang digelar dalam rangkaian Bali International Choir Festival di Badung, Bali pada 29 Juli hingga 2 Agustus 2025.

SURYA.CO.ID, SURABAYA — Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), As Syifa Adn baru saja menyabet medali emas dalam Solo Singing International Competition yang digelar dalam rangkaian Bali International Choir Festival di Badung, Bali pada 29 Juli hingga 2 Agustus 2025.

Meski berstatus sebagai mahasiswa kedokteran dengan jadwal akademik yang padat, Syifa tak gentar untuk terus mengasah bakatnya di bidang tarik suara. 

Ia bahkan berhasil menyingkirkan para pesaing dari berbagai negara hanya dengan persiapan yang sangat singkat. 

“Saya hanya memiliki waktu latihan selama 10 hari saja karena jadwal ujian yang berdekatan dengan jadwal kompetisi ini digelar,” ungkapnya. 

Baca juga: Ekonom Unair Dr Miguel Angel Esquivias : Ekonomi Jatim Tumbuh Cepat Tapi Belum Merata

“Belum lagi dengan adanya banyak ujian dan juga kewajiban akademik lainnya, sehingga saya harus mengutamakan akademik saya terlebih dahulu dan harus mengorbankan waktu liburan untuk latihan secara intens,"lanjutnya.

Keberhasilannya kali ini terasa begitu istimewa. Sebab di tengah tekanan akademik dan keterbatasan waktu, Syifa tetap mampu menampilkan performa maksimal. 

Ia mengakui, sempat merasa tidak percaya diri menjelang keberangkatan ke Bali. 

“Saya bahkan sempat berpikir untuk tidak berangkat karena merasa sangat belum siap. Terlebih saya membawakan lagu yang berbeda dan baru serta memiliki improvisasi yang sulit, berjudul Bridge Over Troubled Water,” ujarnya. 

Berbeda dengan tahun sebelumnya saat ia memiliki waktu latihan hingga satu tahun, kali ini Syifa hanya punya waktu sepuluh hari.

Namun justru dari keterbatasan itu, ia merasa terpacu untuk memberikan yang terbaik. 

“Tantangan terberat saya memang soal waktu. Tapi saya percaya kalau sudah berusaha semaksimal mungkin, hasilnya pasti akan mengikuti,” tuturnya.

Meski telah meraih banyak prestasi dalam bidang tarik suara, Syifa tidak ingin berhenti berkembang.

Ia tetap rutin berlatih dan membuka diri terhadap kritik dan masukan. 

Baginya, kunci utama keberhasilan adalah konsistensi dan keseimbangan antara pendidikan dan passion.

“Akademik bukanlah penghalang untuk berkembang dalam karir. Selama kita mau terus berjuang, belajar, dan beradaptasi, keduanya bisa berjalan berdampingan menuju kesuksesan yang kamu impikan,” pesannya. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini