Sebelumnya, mantan Presiden RI Joko Widodo kembali angkat bicara terkait isu politik yang menimpa dirinya dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terutama mengenai tuduhan ijazah palsu dan wacana pemakzulan.
Jokowi menyebut ada manuver politik besar di balik serangan-serangan tersebut.
"Kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan," kata Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah.
Menurutnya, serangkaian isu yang menyerang dirinya dan keluarga berkaitan erat dengan pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuatan politik.
"Artinya memang ada orang besar, ada yang backup, ya itu saja," jelas Jokowi, tanpa menyebutkan nama.
Jokowi juga menyebut bahwa keterlibatan elite politik dalam dinamika ini bukan lagi menjadi rahasia. "Ya semua sudah tahulah," ujarnya.
Sosok Freddy Alex Damanik
Freddy lahir di Pematang Siantar pada 17 April 1981.
Dia menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari Universitas Lampung pada tahun 1999.
Kmeudian, melanjutkan S2 Magister Hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada tahun 2011.
Freddy siangkat sebagai Komisaris Independen PT Sang Hyang Seri berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-383MBU/12/2021 tanggal 2 Desember 2021.
Sevelumnya, Freddy menghabiskan 15 tahun hidupnya di bidang hukum sebagai advokat.
Sebelum di Sang Hyang Seri, Freddy menjabat Komisioner Independen PT Bhanda Ghara Reksa.
Dia juga pendiri Silas Dutu & F. Alex Damanik (DnD) Law Office dan sempat menjadi Asisten Pengacara Publik LBH Jakarta – YLBHI tahun 2004-2005.
Pada pilkada tahun 2024, Freddy sempat mendeklarasikan diri maju untuk merebut jabatan Wali Kota Pematangsiantar periode 2024-2029.
Freddy mengaku telah melakukan komunikasi dengan sejumlah Partai Politik di tingkat pusat.