Diskon Listrik

Dampak Diskon Listrik 50 Persen Bulan Juni 2025 Batal Diberikan, Pengusaha Menjerit, Warga Bingung

Penulis: Arum Puspita
Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISKON LISTRIK BATAL - Ilustrasi listrik

SURYA.CO.ID - Pembatalan pemberian diskon listrik 50 persen memicu kekecewaan.

Pelaku usaha mikro dan rumahan merasa terbebani dengan lonjakan tagihan PLN yang terjadi setelah diskon listrik 50 persen Januari-Februari 2025 berakhir.

Erni (35), pengusaha laundry kiloan di kawasan Citayam, awalnya sempat merasa lega mendengar kabar bahwa diskon listrik 50 persen akan kembali diberikan.

“Katanya di bulan Juni dikasih diskon. Dalam hati saya bilang, alhamdulillah banget bisa napas sedikit,” ujar Erni, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Namun, harapan tersebut pupus.

Pemerintah mengganti skema subsidi listrik menjadi program Bantuan Subsidi Upah (BSU), yang hanya berlaku untuk pekerja formal bergaji maksimal Rp 5 juta.

Sayangnya, kebijakan ini dinilai tidak menyentuh pelaku usaha mikro dan rumahan seperti Erni, yang tidak memiliki penghasilan tetap.

Setelah diskon pada Januari–Februari 2025 berakhir, Erni mengaku tagihan listriknya melonjak drastis.

"Maret sudah enggak ada diskon sama sekali, tagihan saya langsung naik."

"Biasanya masih bisa di angka Rp 600.000-an, eh tembus Rp 950.000."

"Kaget juga ya, padahal pemakaian sama," jelas dia.

Baca juga: Imbas Diskon Listrik Bulan Juni dan Juli 2025 Batal Diberikan, Masyarakat Kecewa: Seperti Main-main

Senada Erni, Aditya (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, juga mengeluhkan beban tagihan listrik yang semakin berat potongan tarif ditiadakan.

Ia mengaku selisih biaya listrik yang sebelumnya terbantu oleh diskon kini sangat terasa. 

Terlebih, biaya harus bersaing dengan kebutuhan bulanan lainnya.

"Agak kecewa, karena diskon tersebut selisih harganya lumayan banget daripada harga normal."

Halaman
1234

Berita Terkini