Demo Tolak UU TNI di Surabaya

Gedung Grahadi Surabaya Mencekam, Massa Demo Tolak UU TNI Semakin Anarkis

Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Cak Sur
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RICUH - Massa demo tolak UU TNI terlibat perdebatan dengan petugas kepolisian di kawasan Taman Apsari Surabaya, Jatim, Senin (24/3/2025). Dalam aksi demo di Gedung Negara Grahadi Surabaya itu, diwarnai kericuhan.

SURYA.CO.ID,  SURABAYA - Suasana di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jatim, semakin mencekam, karena aksi demo tolak UU TNI yang terus memanas. 

Hingga, Senin (24/3/2025) sekitar pukul 17.32 WIB, aksi saling lempar masih mewarnai kericuhan yang terjadi di lokasi. 

Aksi ini berlangsung sejak Senin siang. Sekalipun kepolisian sudah menembakkan Water Cannon untuk membubarkan massa aksi, namun ribuan pendemo itu masih bertahan di sekitar lokasi. Titik kericuhan pun makin meluas. 

Baca juga: Breaking News - Aksi Pelemparan Bom Molotov Warnai Demo Tolak UU TNI di Gedung Grahadi Surabaya

Bukan lagi di depan Gedung Negara Grahadi, namun juga meluas sampai di kawasan Taman Apsari.

Tak ayal, cekcok dan lemparan helm ke arah polisi terjadi beberapa kali. Sampai saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengamanan di lokasi. 

Sebelumnya diberitakan, Aksi masyarakat menolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi mulai melakukan aksi anarkis, Senin (24/3/2025).

Ribuan massa aksi yang kompak mengenakan baju warna hitam mulai berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi sekitar pukul 15.00 WIB. 

Mereka berorasi menyuarakan penolakan UU TNI yang baru saja disahkan pemerintah. Tak hanya itu, massa aksi juga menyerukan suara kekecewaan pada pemerintah.

Baca juga: Demo Tolak UU TNI di Grahadi Surabaya Semakin Memanas, Petugas Tembakkan Water Canon

“Tolak UU TNI. Kami masyarakat tak ingin kembali ke masa orde baru,” kata salah satu massa aksi berteriak lantang.

Semakin sore, kegiatan demo mulai memanas. Terutama ketika massa aksi mulai melempar batu, botol minuman, membakar ban, petasan, hingga molotov.

Menyikapi masaa yang semakin anarki, kepolisian mulai melakukan langkah untuk membubarkan massa aksi. Water canon ditembakkan secara kontinyu kepada masaa aksi.

Berita Terkini