SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Sebanyak 45 alat berbagai jenis hasil karya mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang dipamerkan di Pendopo Tulungagung.
Alat-alat ini hasil inovasi para mahasiswa yang sebelumnya diturunkan di wilayah Kabupaten Tulungagung, April 2024 untuk mengidentifikasi masalah di 45 desa dalam program Mahasiswa Membangun Desa (MMD).
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Tulungagung, Adi Prasetiya, mengatakan MMD FTP UB ini adalah langkah awal.
Langkah ini diharapkan memacu desa-desa lain untuk menemukan inovasi di desa masing-masing.
“Tidak harus alat yang sama, tapi berdasar ide dan kondisi masing-masing desa. Setiap desa bisa menghasilkan inovasi,” jelas Yayak, panggilan akrabnya.
Yayak menambahkan, inovasi lahir dari masalah yang dihadapi dan setiap sektor di Tulungagung mempunyai masalah masing-masing.
Karena itu setiap sektor seharusnya bisa menghasilkan inovasi sesuai masalah yang dihadapi.
Brida bekerja sama dengan setiap OPD untuk menginventarisasi masalah dan kebutuhan, termasuk pada kelompok binaan OPD.
“Inovasi seperti yang dilakukan FTP UB ini pada jangka panjang akan memberi dampak ekonomi,” katanya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung, Tri Hariadi, mengatakan pihaknya mendorong duplikasi alat karya para mahasiswa FTP UB ini di tingkat desa.
Diharapkan alat ini bisa memberi kemudahan pada masyarakat untuk memecahkan masalah masing-masing sektor, seperti pertanian, perikanan, peternakan dan UMKM.
Tri bahkan mendorong Pemerintah Desa memanfaatkan Dana Desa (DD) untuk memperbanyak alat yang dibutuhkan.
“Jangan sampai masyarakat desa yang membutuhkan membeli alat ini. Desa bisa memproduksi dengan Dana Desa,” ujar Tri Hariadi.
Lebih jauh, Sekda mengakui cara yang dilakukan MMD ini sangat efektif untuk pengembangan kemajuan desa.
Para mahasiswa mengidentifikasi masalah di desa, lalu langsung mencarikan solusi berupa alat dibutuhkan.