Pembelajaran di kampus Hungarian mulai pada 9 September 2024. Fabian berencana pada akhir Agustus atau awal September untuk berangkat ke Hungaria.
Setelah lulus dari Hungaria, Fabian berkeinginan bekerja di sektor agrikultur di Indonesia selama beberapa tahun untuk mencari pengalaman, sebelum melanjutkan pendidikan S2 di Jurusan Finance.
Sebelumnya, ada juga sosok Rhafi Sukma Zaskyanto.
Anak pencari nira kelapa itu berhasil lolos di 6 universitas top dunia.
Padahal, hidupnya serba pas-pasan.
Rhafi bahkan sempat diremehkan oleh para tetangganya.
Tetapi siapa sangka, nasib justru baik kepadanya, bahkan meloloskan dirinya di 6 universitas luar negeri.
Rhafi mengaku tak pernah berangan-angan untuk berkuliah di luar negeri.
Alasannya karena ia bukanlah tipe orang yang ambisius, bahkan jarang memikirkan cita-citanya.
"Tapi dulu beberapa kali terpikir jadi peneliti, dan enggak punya bayangan untuk kuliah di luar negeri," kata Rhafi. Malah dulu sempet skeptis juga kalau bakal lolos, apalagi pengumumannya enggak tentu waktu itu," ceritanya, melansir dari Kompas.com.
Kini, berkat hasil kerja kerasnya Rhafi sudah bertemu dengan Prof. Yohanes Surya, Ph.D, salah satu mentor dalam beasiswa keluar negeri rersebut.
“Kalau kemarin Prof. Yohanes Suya, Ph.D berpesan jangan sia-siakan kesempatan, IPK nya 4.0 jangan ada yang 2, nanti menyusahkan adik-adik kelasnya," ucapnya.
“Prinsip saya cukup kurangi nethink (negative thinking), kadang yang buat susah itu karena nethink yang berlebihan, yang padahal sebenarnya bisa dilalui dengan lancar,” terangnya.
Berikut daftar universitas yang menerima Rhafi:
1. University of British Columbia: Bach. of Science