Empat hari berselang, mereka baru membuang jasad Indriana ke dasar jurang di Dusun Cilengkong, Desa Neglasari, Kota Banjar pada Minggu (25/2/2024) pagi.
Kondisi Keluarga Devara
Dalam penyidikan kasus ini juga mengungkap kondisi keluarga Devara Putri Prananda.
Ternyata Devara bukan berasal dari keluarga kaya.
"Bisa dibilang bukan orang berada," kata Kombes Surawan.
Ia mengungkap sehari-harinya Devara Putri Prananda otak pembunuhan di Bogor ini membantu ibunya berjualan nasi kuning.
"Sehari-hari bekerja membantu menjual nasi kuning orang tuanya," ungkap Kombes Surawan.
Devara yang lahir pada 28 Maret 1999 juga hanya lulusan SMK Ksatrya.
Dalam kartu identitasnya, Devara Putri Prananda tertulis berprofesi sebagai karyawan swasta.
Ketika daftar menjadi caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri Pranada terdata sebagai warga Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Tak hanya menjadi dalang pembunuhan Indriana, Devara ternyata juga berpura-pura sebagai driver ojek online yang mengantarkan sate ke rumah orangtua Indriani Dewi.
Kiriman sate ini sempat menjadi misteri karena terjadi enam hari setelah Indriani Dewi dibunuh di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Eko Sudiyanto, Ketua RT 06 RW 14 kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, kawasan tempat tinggal korban, mengatakan, sate tersebut dikirim pada malam hari oleh seorang perempuan yang menggunakan atribut lengkap ojek online (ojol).
Perempuan itu memberitahu kalau sate tersebut dipesan oleh Indriana.
“Malam hari dikirimin sate sama perempuan ngakunya ojol yang dipesan sama Indriana. Terus besok paginya polisi baru datang ke lokasi mengabarkan ada temuan jenazah,” kata Eko saat ditemui WartaKota, Minggu (3/3/2024).