SURYA.co.id - Terungkap sosok sebenarnya Indriana Dewi Eka Saputri, wanita yang dibunuh oleh caleg DPR RI Devara Putri Prananda.
Diketahui, nasib tragis dialami Indriana Dewi Eka Saputri (24) warga Cipinang Pulo, Jakarta Timur.
Indriana Dewi menjadi korban pembunuhan oleh pacarnya sendiri dan wanita lain yang terlibat cinta segitiga.
Polisi menangkap tiga pelaku pembunuhan terhadap Indriana Dewi, yakni Didot Alfiansyah alias DT (pacar Indriana Dewi) dan Devara Putri Prananda alias DV (wanita yang juga dipacari DT) dan RZ, algojo yang disewa DT dan DV untuk menghabisi Indriana Dewi.
Dukacita pun menyelimuti pihak keluarga Indriana.
Baca juga: Nasib Devara Caleg DPR RI Tersangka Otak Pembunuhan di Bogor: Dibui, Dicopot dari Keanggotaan Parpol
Tidak ada yang menyangka perempuan warga RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur tersebut menjadi korban pembunuhan diduga dilandasi motif cinta segitiga.
Ketua RT 06/RW 14, Eko Sudiyanto mengatakan kepergian korban membawanya dukacita mendalam bagi keluarga karena Indriana merupakan anak yang berbakti kepada orang tua.
Semasa hidup, anak kedua dari dua bersaudara itu selalu berupaya membahagiakan orangtuanya Mohamad Roi yang bekerja sebagai tukang ojek dan Endang Tatik, ibu rumah tangga.
"Almarhumah sosok yang baik. Pekerja keras, dia sayang sama orangtuanya. Dia pergi kerja selalu untuk menafkahi keluarganya," kata Eko di Jakarta Timur, Minggu (3/3/2024), melansir dari Tribunnews.
Bahkan Indriana menyisihkan uang gajinya sebagai marketing demi bisa membelikan sebuah rumah untuk kedua orangtuanya agar tidak terus tinggal pada unit kontrakan yang kini dihuni.
Sejak kecil Indriana tinggal bersama kedua orangtuanya pada unit kontrakan sederhana berukuran sekitar 4X2 meter di sudut gang yang aksesnya hanya muat untuk dilintasi satu sepeda motor.
Demi bisa membahagiakan kedua orangtuanya, selama bekerja sebagai marketing Indriana bahkan selalu menyisihkan uang gajinya untuk tabungan membeli hunian lebih baik.
"Pimpinan kantor yang datang ke sini (rumah duka) cerita, dia punya tabungan untuk beliin rumah buat ibunya. Saya pikir ya Allah sampai segitunya seorang anak berbakti untuk orangtua," ujar Eko.
Baca juga: Sosok Devara Putri Prananda, Caleg DPR RI Otak Pembunuhan Wanita dalam Cinta Segitiga
Merujuk keterangan pimpinan perusahaan, Eko menuturkan uang tabungan Indriana yang hendak digunakan untuk membelikan rumah bagi orangtuanya sudah terkumpul sekitar Rp40 juta.
Nahas sebelum mewujudkan impian membahagiakan orangtuanya Indriana dibunuh ketiga pelaku di Bukit Pelangi, Bogor lalu jasadnya dibuang di Kota Banjar untuk menghilangkan jejak.
"Anaknya enggak neko-neko (hidupnya). Pergaulan di lingkungan sini baik, interaksinya enggak ada masalah. Makannya orangtua sedih banget pas dapat kabar duka dari Polisi," tuturnya.
Kini jenazah Indriana yang teridentifikasi berdasar pencocokan data sidik jari medis dan pakaian dikenakan sudah dimakamkan di kampung halaman sang ibu, Semarang, Jawa Tengah.
Nasib Devara Putri
Sementara itu, Devara kini sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Indriana oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Barat.
Devara kini terancam hukuman mati atau seumur hidup atas kasus pembunuhan berencana yang menjeratnya.
Dia juga dipastikan tidak lolos dalam pertarungan anggota DPR RI.
Baca juga: Nasib Tragis Indriana Dewi yang Dibunuh Caleg Gagal dan Pacarnya Akibat Cinta Segitiga
Devara Putri Prananda merupakan caleg dari Partai Garuda Dapil Jabar XI meliputi wilayah Majalengka, Subang, hingga Sumedang.
Ia ikut dalam pemilu tahun 2024 ini dengan berhasil mengumpulkan sekitar 226 suara.
Devara masih berusia 24 tahun.
Dalam pemilu tersebut, Devara mempunyai misi untuk menjalankan program kesehatan gratis untuk mereka yang kurang mampu.
Selain itu, ia juga punya misi untuk menjamin akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Dengan begitu maka kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bisa dirasakan secara merata.
Namun sayang, misinya yang mulia ternyata merupakan sosok yang cukup sadis.
Devara juga diberhentikan sebagai anggota Partai Garuda.
Sekjen DPP Partai Garuda, Yohanna Murtika mengatakan keputusan memberhentikan tersebut berdasar hasil rapat internal yang dilakukan pihaknya atas kasus hukum menjerat Devara.
"Sudah kami cabut keanggotaannya. Kami dari internal pastinya memberikan peringatan keras kepada semua kader terlibat pelanggaran hukum," kata Yohanna, Minggu (3/3/2024).
Baca juga: Rekam Jejak Imam Nahrawi Mantan Menpora yang Dibui karena Korupsi Dana Hibah KONI, Kini Bebas
Partai Garuda menyatakan kasus hukum menjerat pembunuhan Devara yang kini ditangani Polda Jawa Barat merupakan akibat tindakan pribadi yang tidak terkait dengan partai.
Sementara perihal sosok Devara secara pribadi, Yohanna menuturkan secara pribadi tidak mengetahui karena tak mengenal langsung selama tersangka aktif sebagai kader.
Partai Garuda juga berharap kasus pembunuhan yang dilakukan Devara tersebut tidak dikaitkan dengan partai dan menyampaikan belasungkawa atas kejadian menimpa Indriana.
"Karena itu urusan pribadi, bukan masalah partai. Namun kami tetap berempati perihal kasus tersebut. Semoga masalahnya cepat terselesaikan," ujar Yohanna.
Sebagai informasi Devara, Didot, dan Reza kini sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Indriana oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Barat.
Kronologi
Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Surawan mengatakan, pembunuhan dilatarbelakangi cinta segitiga antara kekasih Devara, Didot Alfiansyah, Devara Putri Prananda, dan Indriana.
Wanita berusia 24 tahun ini diketahui sudah menjalin asmara dengan Didot selama lima tahun.
Saat bersamaan, Didot juga tengah menjalin hubungan dengan korban dan sudah berlangsung selama tujuh bulan.
Mengetahui hal ini, Devara akhirnya memberikan Didot pilihan.
Baca juga: Harta Suami Menggunung hingga Rp 100 M, Artis Cantik Ini Beri Tanggapan Santai: Gak Ngitung Juga
Jika Didot memilih dirinya, maka ia meminta agar nyawa Indriana dihabisi.
Didot Alfiansyah lalu meminta bantuan kepada temannya Muhammad Reza Swastika untuk menghabisi nyawa wanita berusia 25 tahun itu.
Dalam melancarkan aksinya, Didot Alfiansyah dan Reza pura-pura mengajak korban pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, Jawa Barat menggunakan mobil Avanza yang disewa, pada Selasa 20 Februari 2024.
Sesampainya di kawasan Bukit Pelangi Sentul, Reza menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.
Setelah melakukan aksi keji itu, Didot Alfiansyah dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara Putri Prananda sambil membawa jasad korban dan keesokan harinya sekitar jam 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Namun ketika di Kuningan, Jawa Barat mobil tersebut rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Untuk mengelabui orang lain, mulut korban ditutup masker seolah-olah terlihat tidur ketika berada di dalam mobil.
Jasad Indriana berada dalam mobil selama empat hari, sebelum dikeluarkan oleh Didot dan Devara pada Jumat, 23 Februari 2024.
Mereka membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar, Jawa Barat dan menutup jasad korban dengan selimut.
Devara Putri Prananda adalah Caleg DPR RI dari Partai Garuda Dapil Jawa Barat XI.
Baca juga: Nasib Juri MasterChef Dihujat Gara-gara Bahas Makan Siang Gratis, Totalnya Kurang dari Rp 15 Ribu
Dalam Pileg 14 Februari 2024 lalu, dia mengumpulkan 226 suara dan termasuk rendah dibanding caleg dari Partai Garuda yang lain.
Dikutip Tribun dari goodkind.id, Devara Putri Prananda mempunyai misi mengusulkan program kesehatan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.
Program ini akan menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.