Pengakuan Sopir Ambulans
Di bagian lain, Imam, sopir ambulans yang membawa nenazah Tuti dan Amel memastikan jenazah ibu dan anak di Subang ini tak langsung dibawa ke rumah sakit.
Imam yang merupakan pegawai Puskesmas Jalancagak ini mengaku membawa jenazah Tuti dan Amel selepas Dzuhur menuju ke Rumah Sakit Sartika Asih.
"Tiba di Rumah Sakit Aartika Asih jam 13.00 WIB, soalnya kami berangkat abis Zuhur," kata Imam saat diwawancata Kades Jalancagak Indra Zainal.
Imam merunut mulai dari ke TKP kasus Subang lalu memasukkan jenazah pembunuhan ibu dan anak di Subang ke ambulans.
Setelah itu, jenazah dibawa ke Polsek Jalancagak.
"Dari pertama saya ke TKP dulu, dari TKP dimasukkain ke ambulans, kita kumpul di polsek dulu," katanya.
Menurutnya, sejumlah pihak melakukan brifing di Polsek Jalancagak, namun ia tak ikut.
"Kalau brifing kita nunggu di luar, yang brifing pihak polsek aja," katanya.
Tak hanya berhenti di Polsek Jalancagak, ambulans juga berhenti di pom bensin.
Hal ini diungkap oleh keponakan Yosef yang tak lain adalah anak dari Mulyana, Briptu Arif Lukman Nurhakim Miftahul.
Baur Humas Polres Subang ini menerangkan bahwa ambulans pembawa jenazah Tuti dan Amel berhenti di pom bensin Ciater.
"Yang saya tahu di pom bensin Ciater, dua mobil ambulans dan satu mobil unit polsek berhenti untuk beli bensin dan Saudara Ace turun menghampiri petugas pom dan para sopir ambulans. Jadi tidak ada saya meminta kepada Saudara Yoris," kata Arif dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.
Sopir Ambulans Diberi Uang Kanit Jatanras
Sopir ambulans, Imam, juga mengungkap fakta lain terkait peran Kanit Jatanras Polres SUbang Ipda Irlansyah Syahputra dalam kasus ini.